Konten dari Pengguna

Isi Kandungan Surat Al Insyirah Ayat 5 : Setelah Kesulitan Pasti ada Kemudahan

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
30 September 2021 8:02 WIB
·
waktu baca 4 menit
clock
Diperbarui 29 November 2022 17:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi surat Al Insyirah ayat 5. Foto: Freepik.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi surat Al Insyirah ayat 5. Foto: Freepik.
ADVERTISEMENT
Manusia dianjurkan untuk selalu bersikap optimis meskipun kesulitan melanda. Orang yang beriman harus yakin bahwa di dalam kesulitan pasti ada kemudahan yang dijanjikan Allah. Ini tertuang dalam surat Al Insyirah ayat 5.
ADVERTISEMENT
Surat Al Insyirah merupakan surat ke-94. Surat ini termasuk dalam golongan surat Makkiyah karena diturunkan di kota Mekah. Melalui Surat Al-Insyirah ayat 5, Allah memberitahu bahwa setiap kesulitan terdapat kemudahan.
Dikutip dari buku Tafsir Ibnu Katsir oleh Ibnu Katsir, ayat tersebut menganjurkan umat Muslim untuk selalu percaya akan pertolongan Allah. Sebab, Allah memberi jaminan bahwa kesusahan adalah jembatan menuju keberhasilan.
Hal ini diperkuat dengan sabda nabi yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi. Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya keberhasilan ada bersama kesabaran, kelapangan ada bersama kesusahan, dan sesungguhnya bersama kepayahan ada kesenangan.” (HR. At Tirmidzi)

Isi Surat Al-Insyirah Ayat 5

Ilustrasi surat Al Insyirah ayat 5. Foto: Pixabay.
Dalam surat Al Insyirah ayat 5 Allah SWT berfirman,
ADVERTISEMENT
فَإِنَّ مَعَ ٱلْعُسْرِ يُسْرًا
fa inna ma’al-‘usri yusrā
Artinya: Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.
Umat muslim terbiasa dididik untuk menerima ujian dalam hidup. Seorang mukmin harus menyadari bahwa ujian hidup mendatangkan banyak manfaat dan kebaikan. Karena, dari ujian tersebut Allah menaikkan derajat manusia di sisi-Nya.
Dikutip dari buku 7 Formula Individu Cemerlang oleh Dr Danial Zainal Abidin, dalam sebuah hadist Rasulullah SAW bersabda, “Bagi seorang laki-laki ada satu derajat di sisi Allah yang tidak dapat dicapai dengan amalannya, tetapi dengan ujian yang menimpanya.” (HR. Abu Daud)
Riwayat lain menjelaskan segala kesusahan bisa menghapuskan dosa-dosa. Ini dijelaskan dalam hadist Bukhari dan Muslim.
Rasulullah SAW bersabda, “Tidak ada satu pun musibah yang menimpa atas diri seorang Muslim baik kepenatan, sakit kronis, kerisauan, kesedihan, kesakitan, dan kemurungan apa pun, sehingga duri mengenai badannya, melainkan menjadi khafaroh baginya atas dosa-dosanya.”
ADVERTISEMENT
Yang disebutkan dalam hadist di atas merupakan ujian-ujian dunia. Ujian dunia adalah jalan mencapai kebahagiaan di akhirat. Ujian ini dianalogikan seperti obat pahit yang mendatangkan kesejahteraan di akhirat kelak.
Dikutip dari buku Islamic Wisdom oleh Dr. Abdul Ghoni, S. Ag., M. Hum, Al Insyirah ayat 5 memberikan pesan bahwa suka dan duka ada batas waktunya. Suka dan duka bukanlah sesuatu yang abadi. Mereka akan datang silih berganti.
Suka dan duka merupakan suatu model ujian dari Allah. Setiap umat Muslim harus bisa menyikapinya ujian tersebut dengan melakukan musahabah diri. Pada dasarnya, suka duka merupakan cara Allah menyempurnakan segala nikmat yang telah diberikan-Nya.
Oleh karena itu, tugas seorang muslim adalah terus berusaha dan jangan berputus asa atas kesusahan yang diberikan oleh Allah. Karena Allah akan memberikan jaminan kemudahan setelahnya.
ADVERTISEMENT

Tafsir Surat Al-Insyirah Ayat 5

Ilustrasi Al-quran. Foto: Din Mohd Yaman/Shutterstock
Seperti yang dijelaskan, secara umum, surat Al-Insyirah ayat 5 merupakan penegasan bahwa di balik ujian yang Allah berikan, Dia akan memberi kemudahan. Ini dipaparkan lebih lanjut dalam berbagai tafsir.

Tafsir Surat Al-Insyirah Ayat 5 Menurut Kementerian Agama

Berdasarkan tafsir Kemenag, melalui surat Al-Insyirah ayat 5, Allah mengungkapkan bahwa di dalam setiap kesempitan terdapat kelapangan, dan di dalam setiap kesulitan pasti ada jalan keluar.
Meski demikian, umat Muslim tetap harus sabar dan tawakal kepada Allah SWT dalam meraihnya. Itu adalah sifat Nabi Muhammad, baik sebelum maupun sesudah diangkat menjadi rasul.
Sifat tersebut beliau tunjukkan saat berdakwah. Awalnya, Rasulullah melakukan dakwah sebumyi-sembunyi untuk menjaga keselamatan umat Muslim dari kekejaman orang kafir.
ADVERTISEMENT
Kesulitan demi kesulitan ia hadapi. Hingga akhirnya Allah memberikan Rasulullah pendukung-pendukung yang mencintai beloau sepenuh hati serta bertekad untuk menjaga pribadi beliau juga agama yang dibawanya.

Tafsir Surat Al-Insyirah Ayat 5 Menurut Ibnu Katsir

Mengutip buku Konsep Nafkah Keluarga dalam Islam tulisan Dr. Husni Fuaddi, M.E.Sy., menurut tafsir Ibnu Katsir, surat Al-Insyirah ayat 5 merupakan janji Allah bahwa kesulitan yang dihadapi umat-Nya adalah awal dari kemudahan.
Ibnu Jarir meriwayatkan dari al-Hasaan, dia berkata: "Nabi SAW pernah keluar rumah pada suatu hari dalam keadaan senang dan gembira, dan belitu juga dalam keadaan tertawa seraya bersabda, 'Satu kesulitan itu tidak akan pernah mengalahkan dua kemudahan, sesungguhnya bersama kesulitan itu terdapat kemudahan.'"
ADVERTISEMENT

Tafsir Surat Al-Insyirah Ayat 5 Menurut Al-Misbah

Quraish Shihab dalam Tafsir al-Misbah menjelaskan bahwa surat Al-Insyirah turun sebagai penenang bagi Nabi Muhammad. Dia menurunkan ayat kelima untuk membandingkan kesulitan dan kemudahan yang Rasulullah hadapi.
Melalui ayat tersebut, Allah ingin memberitahu bahwa Dia akan menyertai Rasulullah dan kaumnya dalam segala keadaan. Karena itu, umat Muslim dianjurkan untuk tetap ikhtiar dan tawakal kepada-Nya.

Tafsir Al-Insyirah Ayat 5 Menurut Al-Wajiz

Pada ayat 1-4, Allah memberi tahu umat-Nya nikmat-nikmat yang Dia berikan. Pada ayat selanjutnya, Allah menegaskan bagaimana cara kaum Muslimin menyikapi berbagai macam nikmat tersebut.
Menurut tafsir Al-Wajiz, dalam ayat ini Allah ingin umat-Nya tetap otimis dan berharap kepada-Nya. Sebab, sesungguhnya beserta kesulitan apa pun pasti ada kemudahan yang menyertainya.
Hal itu dikaitkan dengan kesulitan Rasulullah dalam menyampaikan dakwah kepada kaumnya. Semula, mereka ingkar dan menentang dakwah Rasulullah. Namun, Allah memberinya kemudahan untuk menaklukkan mereka.
ADVERTISEMENT
(IPT)