Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.99.0
Konten dari Pengguna
Jadwal Sidang Isbat 2025 untuk Menetapkan Awal Ramadhan 1446 H
28 Februari 2025 11:15 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sebagaimana dikutip dari buku Mengapa Umat Islam Tertinggal? karya Muhammad Najib, kegiatan sidang isbat sebenarnya mulai aktif dilakukan sejak tahun 1950-an atas inisiatif dari pemerintah untuk menjembatani perbedaan antara ormas-ormas Islam dalam menentukan awal bulan kalender Hijriah.
Memasuki era digital seperti sekarang ini masyarakat perlu adanya kepastian. Semakin cepat informasi disampaikan, maka semakin baik. Berikut informasi jadwal dan tahapan sidang isbat 2025 untuk perencanaan Ramadhan yang lebih baik.
Jadwal Sidang Isbat 2025
Dikutip dari laman resmi Kementerian Agama (Kemenag), sidang isbat (penetapan) awal Ramadhan 1446 Hijriah akan dilaksanakan pada 28 Februari 2025. Sidang ini akan menentukan awal bulan puasa bagi umat Islam di Indonesia.
Sidang dilaksanakan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia bersama dengan para ahli astronomi, ulama, dan perwakilan ormas Islam. Merujuk pada postingan Instagram Bimas Islam Kemenag RI, sidang isbat awal Ramadan 2024 akan dimulai pada pukul 18.30 WIB.
ADVERTISEMENT
Nantinya, sidang akan dipimpin oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar, dan digelar di Auditorium H.M. Rasjidi, Kantor Kementerian Agama RI, Jalan M.H. Thamrin No. 6, Jakarta.
Tahapan Sidang Isbat 2025
Bersumber dari laman resmi Kementerian Agama (Kemenag), Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Abu Rokhmad menjelaskan, ada tiga tahapan yang akan dilakukan dalam sidang isbat.
Proses Rukyatul Hilal
Menukil situs resmi Kemenag, pemantauan hilal (rukyatul hilal) akan dilakukan pada 125 titik di seluruh Indonesia. Proses rukyatul hilal akan melibatkan Pengadilan Agama, organisasi masyarakat Islam, para ahli falak dari Kantor Wilayah Kemenag, Kemenag Kabupaten/Kota maupun instansi terkait lainnya.
ADVERTISEMENT
Terkait data hisab tentang posisi hilal serta hasil rukyat hilal dari berbagai daerah akan dibahas lebih lanjut pada saat sidang. Hal ini sejalan dengan fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) No. 2 tahun 2004 tentang Penetapan Awal Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah.
Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah Kemenag Urais Binsyar pada Ditjen Bimas Islam Kemenag, Arsad Hidayat menambahkan, berdasarkan data hisab awal Ramadan 1446 H, ijtimak terjadi pada Jumat, 28 Februari 2025, sekitar pukul 07.44 WIB.
Mengutip buku Hisab dan Rukyat oleh Riza Afrian Mustaqim, ijtimak adalah tanda berakhirnya suatu bulan dalam tahun hijriah. Pada hari yang sama, ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia sudah di atas ufuk antara 3 derajat 5,91 menit hingga 4 derajat 40,96 menit, dengan sudut elongasi antara 4 derajat 47,03 menit hingga 6 derajat 24,14 menit.
ADVERTISEMENT
"Dengan kriteria ini, secara astronomi, ada indikasi kuat bahwa hilal akan terlihat,” jelas Arsad.
(ANB)