Jenis-jenis Gerhana Matahari, dari Total hingga Hibrida

Ilustrasi Gerhana Matahari foto: Unsplash

Gerhana matahari merupakan fenomena alam yang terjadi beberapa tahun sekali. Peristiwa ini biasanya hanya bisa dilihat di sejumlah wilayah tertentu selama beberapa menit. Karena itulah, peristiwa ini kerap dinantikan oleh banyak orang.

Gerhana matahari adalah peristiwa di mana bulan terletak di antara bumi dan matahari. Dalam peristiwa ini, cahaya yang harusnya terpancar ke bumi terhalangi oleh bulan. Sehingga, daerah yang harusnya terkena cahaya matahari menjadi gelap gulita.

Fenomena langit ini tidak dapat dipandang secara langsung. Sebab, radiasi dari matahari dapat memancar ke retina dan merusak mata. Untuk mengamati gerhana ini, diperlukan filter tertentu yang mampu melindungi mata.

Terdapat empat jenis fenomena gerhana matahari yang saling berkaitan satu sama lain. Apa saja? Simak ulasannya berikut ini.

Ilustrasi Gerhana Matahari foto: Unsplash

Gerhana Matahari Total

Gerhana Matahari Total terjadi ketika gerhana berada di puncak. Pada gerhana ini, matahari akan tertutup sempurna oleh bayangan dari bulan. Sehingga, matahari tampak seperti bulatan hitam jika dilihat dari bumi.

Gerhana Matahari Sebagian

Gerhana matahari sebagian atau parsial terjadi ketika bulan tidak menutupi matahari dengan sempurna, namun hanya menutup sebagian piringan matahari. Pada fase ini, bentuk matahari akan terlihat seperti sabit.

Gerhana Matahari Cincin

Gerhana Matahari Cincin terjadi saat piringan bulan berada di depan piringan matahari. Sehingga, sekeliling piringan bulan membentuk cincin yang bercahaya.

Gerhana Matahari Hibrida

Gerhana Matahari Hibrida adalah gerhana yang bergeser dari gerhana matahari total ke gerhana matahari cincin. Gerhana langka ini tidak terjadi di seluruh bagian bumi, namun hanya di wilayah tertentu.

Ketika gerhana ini berlangsung, sebagian wilayah akan menampilkan gerhana total, kemudian bagian lainnya menunjukkan gerhana cincin.

(GTT)