Konten dari Pengguna

Kao dari Negara Mana? Ini Sejarah Perusahaan dan Produknya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
21 November 2023 18:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kantor pusat Kao di Indonesia. Foto: Kao.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kantor pusat Kao di Indonesia. Foto: Kao.com
ADVERTISEMENT
Banyak orang yang mungkin belum tahu asal perusahaan Kao dari negara mana. Kao Corporation adalah perusahaan multinasional yang bergerak di bidang manufaktur dan distribusi produk konsumsi. Beberapa produk unggulannya antara lain Biore, Attack, Laurier, dan masih banyak lagi.
ADVERTISEMENT
Dalam memproduksi produk-produk berkualitas untuk konsumen, Kao memiliki banyak anak perusahaan yang tersebar di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Kao hadir di Indonesia sejak tahun tahun 1985 di bawah naungan PT Kao Indonesia. Produk Kao di Indonesia antara lain Biore, Attack, Laurier, Merries, Magiclean Wiper, Relief, dan MegRhythm.
Lantas, PT Kao dari negara mana? Berikut ini adalah penjelasannya.

Kao dari Negara Mana?

Ilustrasi logo Kao. Foto: Kao.com
Kao Corporation adalah perusahaan bahan kimia dan kosmetika yang berasal dari negara Jepang. Kao awalnya didirikan oleh Tomiro Nagase pada tahun 1887 dengan nama "Nagase Shoten".
Mengutip laman The Japan Times, Nagase Shoten adalah sebuah toko barang-barang campuran lokal dan impor yang menjual berbagai produk kebutuhan sehari-hari, terutama sabun mandi.
ADVERTISEMENT
Saat itu, sabun yang tersedia di Jepang hanyalah sabun domestik berkualitas buruk dan sabun impor yang memiliki harga tinggi.
Tomiro akhirnya bertekad membuat sabun wajah berkualitas tinggi dan terjangkau buatan Jepang. Ia bersama timnya kemudian mendapatkan keahlian di bidang kimia dan teknik pencampuran untuk bahan pewangi dan warna.
Pada tahun 1890, sabun buatan Tomiro diluncurkan dengan nama Kao Sekken (Sabun Kao). Tomiro menamai sabun produksinya Kao Sekken untuk menekankan kualitasnya yang lebih baik dari produk sabun sejenis pada masa itu.
Pelafalan "Kao" terdengar seperti "wajah" dalam bahasa Jepang, dan karakter kanji yang digunakan untuk menulis "Kao" secara harfiah berarti "raja bunga". Nama Kao ini kemudian menggantikan nama Nagase Shoten.
ADVERTISEMENT

Sejarah Perjalanan Bisnis Kao

Ilustrasi pabrik Kao di Indonesia. Foto: Kao.com
Perusahaan Kao telah menjalani berbagai perubahan hingga akhirnya resmi menjadi Kao Corporation pada tahun 1985. Mengutip laman resminya, berikut sejarah perjalanan bisnis Kao:

1. 1960-an dan 1970-an: Ekspansi Bisnis

Pada dekade ini, Kao mulai memperluas bisnisnya ke Taiwan dan ASEAN, serta memasuki industri oleokimia. Ekspansi ini dilakukan untuk melengkapi bisnis utamanya di bidang sabun dan kimia rumah tangga.
Produk-produk seperti deterjen New Beads, pelembut kain Humming, pemutih Haiter, dan pembersih rumah tangga Magiclean diluncurkan pada masa ini.

2. 1980-an: Inovasi Produk dan Perluasan Pasar

Kao meluncurkan produk-produk ikonik seperti popok Merries, deterjen Attack, serta produk perawatan kulit dan tubuh Biore dan Curel.
Selain itu, perusahaan terlibat dalam perusahaan patungan di Eropa dan akuisisi perusahaan-perusahaan di Amerika dan Eropa, seperti Andrew Jergens Company dan Goldwell AG.
ADVERTISEMENT
Dekade ini juga menjadi awal mula Kao memasuki pasar Indonesia di tahun 1985. Awalnya, perusahaan ini bekerja sama dengan PT Dino Indonesia Industrial Ltd yang memproduksi bubuk deterjen Dino sejak 1969.
Pada 1997, PT Dino Indonesia Industrial Ltd bergabung dengan PT Dinokao Indonesia menjadi PT Kao Indonesia. Saat ini, Kao memiliki berbagai produk di Indonesia, antara lain Biore, Men's Biore, Laurier, Attack, Merries, Relief, dan Magiclean.

3. 1990-an dan 2000-an: Ekspansi Global

Kao memperluas bisnisnya ke pasar Tiongkok dan Vietnam serta memasuki industri makanan dengan produk Econa dan Healthya.
Perusahaan Kao terus melakukan akuisisi perusahaan-perusahaan besar, seperti John Frieda, Molton Brown, dan Kanebo Cosmetics.
(SFR)