Kapan Cap Go Meh 2022 Diselenggarakan? Begini Tradisi dan Sejarah Perayaannya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
8 Februari 2022 11:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Barongsai saat Cap Go Meh Foto: cowardlion/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Barongsai saat Cap Go Meh Foto: cowardlion/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Cap Go Meh merupakan bagian dari perayaan Imlek yang diselenggarakan pada malam ke-15 usai tahun baru China. Perayaan ini menjadi rangkaian terakhir yang ditentukan berdasarkan penanggalan Tionghoa.
ADVERTISEMENT
Perayaan Cap Go Meh identik dengan naga, barongsai, tetabuhan, dan petasan yang diyakini bisa mengusir roh jahat. Dalam bahasa Hokkien, Cap Go Meh berasal dari dua kata yakni “Cap Go” yang artinya lima belas dan “Meh” yang artinya malam.
Di Indonesia, perayaaan Cap Go Meh lebih banyak dimeriahkan oleh masyarakat Singkawang, Kalimantan Barat. Pada momen ini, warga Tionghoa akan sembahyang pukul 2 dini hari sebagai ucapan terima kasih kepada Tuhan.
Lalu, kapan Cap Go Meh 2022 diselenggarakan? Nah, artikel berikut akan membahasnya secara lengkap mulai dari sejarah hingga tradisinya untuk Anda.

Sejarah dan Tradisi Perayaan Cap Go Meh

Ilustrasi Barongsai saat Imlek. Foto: Indra98/Shutterstock
Perayaan Cap Go Meh 2022 jatuh pada tanggal 15 Februari 2022. Ini menjadi momen yang tepat bagi warga Tionghoa untuk melantunkan doa meminta kekayaan dan keberuntungan.
ADVERTISEMENT
Bicara soal sejarahnya, perayaan Cap Go Meh sebenarnya sudah ada sejak zaman Dinasti Han. Dikutip dari Hitz, perayaan ini dilakukan untuk menghormati keberadaan Dewa Thai Yi yang diyakini sebagai dewa tertinggi di langit.
Mulanya, perayaan Cap Go Meh dilakukan secara tertutup dan dihadiri oleh kalangan istana saja. Namun setelah Dinasti Han runtuh, perayaan Cap Go Meh mulai dikenal masyarakat luas.
Warga Tionghoa biasanya merayakan Cap Go Meh dengan berkumpul bersama keluarga dan menyelenggarakan pesta besar. Pesta tersebut biasa diisi dengan berbagai adat dan tradisi yang diwariskan secara turun-temurun.
Saat pesta makan-makan, warga Tionghoa biasanya menyajikan makanan lezat seperti daging sapi, daging ikan, dan telur puyuh. Sajian ini mewakili tiga elemen yang ada di bumi, yakni darat, laut dan udara.
Ilustrasi Barongsai saat Imlek. Foto: Kuznetsova Julia/Shutterstock
Tidak hanya itu, warga Tionghoa juga biasanya memeriahkan Cap Go Meh dengan tradisi lain seperti festival lampion, pertunjukan barongsai, dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
Di Singkawang, perayaan juga diramaikan dengan Pawai Tatung untuk mengusir roh jahat. Mengutip jurnal berjudul Cap Go Meh Sebagai Media Pendidikan Resolusi Konflik di Tengah Keragaman Etnis Kota Singkawang karya Wasis Suprapto, tatung diwakili oleh orang-orang terpilih yang dirasuki roh baik untuk menjadi kebal.
Uniknya, perayaan ini telah diakui oleh UNESCO sebagai tradisi budaya yang harus dijaga. Pawai Tatung menambah daftar warisan luhur yang patut untuk dilestarikan.
(MSD)