Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Kapan Keputihan Tanda Hamil Muncul? Ini Penjelasannya
28 April 2022 10:03 WIB
·
waktu baca 7 menitDiperbarui 19 Juni 2023 14:17 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Mengutip situs Healthline, dalam kondisi normal, keputihan menjadi respons otomatis tubuh untuk melindungi dan membersihkan area kewanitaan. Penyebab paling umum ialah karena masa ovulasi, meningkatnya gairah seksual, penggunaan pil KB, dan stres.
Pada keputihan abnormal, penyebabnya bisa berasal dari infeksi bakteri dan jamur. Dalam kondisi terparah, keputihan ini bisa mengindikasikan penyakit serius seperti kanker serviks, kanker ovarium, dan kanker rahim.
Sementara pada wanita dewasa, keputihan bisa menjadi tanda awal kehamilan. Kapan keputihan tanda hamil muncul? Untuk mengetahuinya, simaklah penjelasan berikut.
Apa Itu Keputihan?
Keputihan adalah suatu kondisi ketika cairan yang berlebihan keluar dari vagina. Keputihan merupakan keadaan yang sering dialami oleh wanita sepanjang siklus hidupnya mulai dari masa remaja, masa reproduksi, hingga masa menopause.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Penyuluhan Kesehatan dalam Siklus Hidup Perempuan oleh Rosa Mutianingsih, dkk., (2022: 26), keputihan dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu keputihan normal (fisiologis) dan keputihan abnormal (patologis).
Berikut penjelasannya:
Keputihan normal umumnya disebabkan oleh perubahan hormonal yang terjadi dalam siklus menstruasi wanita. Selama siklus tersebut, produksi hormon estrogen meningkat dan dapat menyebabkan perubahan pada lendir yang diproduksi oleh dinding vagina.
ADVERTISEMENT
Sementara keputihan abnormal biasanya terjadi karena infeksi bakteri, jamur, dan parasit yang menyerang area genetalia.
Gejala Keputihan yang Perlu Diwaspadai
Meskipun keputihan dianggap normal, dalam beberapa kasus, gejala keputihan dapat menjadi tanda adanya masalah kesehatan tertentu. Adapun beberapa gejala keputihan yang perlu diwaspadai, yaitu:
Gejala di atas bisa menjadi salah satu tanda infeksi pada area intim. Segera periksakan diri ke dokter jika mengalami gejala tersebut.
Jenis Keputihan Saat Hamil
Selama kehamilan, perubahan hormonal dalam tubuh dapat mempengaruhi lendir vagina dan menyebabkan perubahan warna pada keputihan. Dikutip dari laman Cleveland Clinic, berikut adalah beberapa jenis keputihan saat hamil.
ADVERTISEMENT
Berwarna Bening atau Putih
Keputihan yang berwarna bening atau putih adalah jenis keputihan yang normal terjadi selama kehamilan. Keputihan ini disebabkan oleh perubahan hormon yang menghasilkan peningkatan produksi lendir di vagina.
Selama kehamilan, aliran darah ke area genital juga meningkat, sehingga dapat mempengaruhi keputihan. Jika tidak disertai dengan gejala lain seperti bau yang tidak sedap, gatal, atau nyeri, keputihan ini tidak perlu dikhawatirkan.
Berwarna Kekuningan atau Kehijauan
Keputihan yang berwarna kekuningan atau kehijauan saat hamil dapat menjadi tanda adanya infeksi. Infeksi menular seksual seperti trikomoniasis, bakterial vaginosis, atau klamidia dapat menyebabkan perubahan warna keputihan menjadi kekuningan atau kehijauan.
Jika keputihan tersebut disertai dengan bau yang tidak sedap, gatal, iritasi, atau nyeri, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapat pengobatan yang tepat. Penting untuk segera mengobati infeksi saat hamil agar dapat mencegah komplikasi yang mungkin terjadi.
ADVERTISEMENT
Berwarna Putih Dengan Tekstur Kental
Keputihan yang berwarna putih dengan tekstur kental atau seperti keju cottage bisa menjadi tanda adanya infeksi jamur Candida. Infeksi ini sebenarnya umum terjadi selama kehamilan karena perubahan hormonal yang memengaruhi keseimbangan bakteri di vagina.
Keputihan jenis ini biasanya disertai dengan rasa gatal dan iritasi yang intens di area vagina. Jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang aman dan efektif selama kehamilan.
Keputihan Tanda Hamil
Mengutip buku Mempersiapkan Kehamilan Sehat karya dr. Judi Januadi, keputihan pada ibu hamil biasanya terjadi karena pengaruh hormon yang mengakibatkan peningkatan pada cairan vagina. Umumnya, cairan tersebut tidak menimbulkan rasa gatal, berwarna jernih, dan jumlahnya tidak banyak.
Keputihan tanda hamil biasanya muncul pada minggu pertama hingga kedua setelah pembuahan berhasil. Tanda ini kerap tidak disadari karena juga muncul sebelum periode menstruasi.
ADVERTISEMENT
Keputihan tanda pembuahan berhasil biasanya bertahan hingga trimester pertama atau sepanjang masa kehamilan. Selama masih menunjukkan gejala normal dan keluar dalam jumlah wajar, Anda tidak perlu mengkhawatirkan keputihan.
Namun, jika keputihan tersebut tak kunjung sembuh, Anda harus segera memeriksakannya. Dikutip dari Buku Pintar Ibu Hamil susunan Tim Naviri (2011), berikut tips yang bisa Anda perhatikan:
ADVERTISEMENT
Tanda-Tanda Kehamilan
Selain keputihan, ada juga kondisi lain yang bisa menjadi tanda awal kehamilan. Mengutip situs Healthline, berikut penjelasannya:
1. Mual
Mual dan muntah-muntah merupakan salah satu tanda awal kehamilan. Kondisi yang dikenal dengan istilah morning sickness ini biasanya muncul 2-8 minggu setelah pembuahan berhasil. Tidak semua ibu hamil mengalami morning sickness karena perubahan hormon tiap orang pasti berbeda.
2. Bercak Darah
Bercak darah biasanya muncul bersamaan dengan keputihan pada minggu 6-9. Pada beberapa orang, bercak tersebut disertai dengan rasa nyeri dan kram pada perut bagian atas. Meski membuat tidak nyaman, tanda kehamilan ini tidaklah berbahaya.
3. Kelelahan
Rasa lelah biasa dirasakan ibu hamil di awal masa kehamilannya. Saat hormon berubah, ibu hamil akan merasa sungkan untuk melakukan aktivitas berat seperti menyapu, mengepel, dan mencuci. Bawaan bayi akan membuatnya tidur seharian.
ADVERTISEMENT
Cara Mengatasi Keputihan
Keputihan yang tidak disertai dengan gejala lain merupakan kondisi yang tidak perlu dikhawatirkan. Adapun beberapa cara mengatasi keputihan yang bisa dilakukan, antara lain:
1. Membersihkan Kulit Sekitar Vagina
Jaga kebersihan area vagina dengan membersihkan kulit di sekitarnya secara teratur. Gunakan air hangat untuk membersihkan area tersebut. Pastikan untuk mengeringkan area dengan lembut menggunakan handuk bersih setelah membersihkan.
Hindari penggunaan sabun atau produk pembersih dengan bahan kimia yang keras di area vagina, karena dapat mengganggu keseimbangan pH alami dan memperburuk keputihan.
2. Kompres Dingin Area Vagina
Jika keputihan disertai dengan rasa gatal atau iritasi, Anda dapat mencoba menggunakan kompres dingin untuk mengurangi rasa tidak nyaman.
Bungkus es dengan kain bersih, lalu tempelkan secara lembut di area vagina selama beberapa menit. Kompres dingin dapat membantu mengurangi peradangan dan mengurangi sensasi gatal.
ADVERTISEMENT
3. Hindari Menggunakan Produk Pembersih Area Kewanitaan
Hindari penggunaan produk pembersih untuk area kewanitaan karena dapat mengganggu keseimbangan alami bakteri di vagina. Penggunaan produk semacam ini dapat menyebabkan perubahan pH, iritasi, dan meningkatkan risiko infeksi.
Vagina memiliki kemampuan alami untuk membersihkan diri. Penggunaan air bersih saja sebenarnya sudah cukup untuk menjaga kebersihan area intim tersebut sehari-hari.
Cara Mencegah Keputihan saat Hamil
Meskipun keputihan biasanya normal selama kehamilan, ada langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah keputihan yang berlebihan atau mengurangi kemungkinan infeksi. Berikut beberapa cara mencegah keputihan saat hamil:
ADVERTISEMENT
(MSD & SFR)