Konten dari Pengguna

Keistimewaan Meninggal Hari Rabu, Benarkah Mayit Mendapat Keutamaan?

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
12 Januari 2023 9:01 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi meninggal hari Rabu. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi meninggal hari Rabu. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ada kepercayaan di kalangan masyarakat mengenai hari-hari yang dipandang baik bagi seseorang yang meninggal dunia. Sebagian dari mereka percaya jika meninggal di hari Rabu membawa beberapa keutamaan bagi mayit.
ADVERTISEMENT
Hal itu sama seperti meninggal di hari Jumat yang dianggap sebagai akhir hidup baik bagi umat Muslim. Rasulullah menyebut orang yang meninggal pada hari tersebut akan terpelihara dari fitnah kubur. Dari Abdullah bin Amr bin Al Ash, ia mengatakan Rasulullah bersabda:
Siapa yang mati pada hari Jumat atau malam Jumat, akan terpelihara dari fitnah kubur.” (HR. Abd bin Humaid, I: 132, Ahmad, II: 176, as Sunah li Abdillah bin Ahmad, II: 618)
Lalu, benarkah meninggal hari Rabu punya keistimewaan yang sama? Berikut penjelasannya yang dapat disimak.

Meninggal Hari Rabu

Ilustrasi meninggal. Foto: Unsplash
Beberapa umat Muslim menganggap Rabu adalah hari yang istimewa. Mengutip buku 1500++ Hadis & Sunah Pilhan tulisan ‎Syamsul Rizal Hamid, pada hari ini Allah SWT menciptakan cahaya atau nur. Abu Hurairah r.a. memberitahukan bahwa Rasulullah SAW bersabda:
ADVERTISEMENT
Allah Azza wa Jalla menciptakan bumi pada hari Sabtu. Allah menciptakan gunung-gunung di bumi pada hari Ahad. Allah menciptakan pepohonan pada hari Senin, Allah menciptakan hal-hal yang tidak disukai pada hari Selasa. Allah menciptakan cahaya pada hari Rabu. Allah menyebarkan binatang di bumi pada hari Kamis. Dan Allah menciptakan Adam pada hari Jumat setelah Ashar.” (HR. Muslim)
Dalam riwayat lain, Abu Hanifah mengatakan, “Dikarenakan hari Rabu adalah hari terciptanya cahaya dan merupakan hari sial bagi kaum kafir, sehingga hari ini berkah bagi kaum mukminin.
Dijelaskan dalam buku Doa, Zikir, Wirid, dan Pengobatan Islami Paling Mustajab oleh Ipnu R. Noegroho, hari Rabu juga disebut sebagai waktu mustajab untuk berdoa. Sebagaimana yang dijelaskan dalam sebuah hadits bahwa Rasulullah SAW bersabda:
ADVERTISEMENT
Pada hari Rabu-lah doanya dikabulkan, yaitu di antara sholat Dzuhur dan Ashar.” (HR. Ahmad)
Ilustrasi meninggal. Foto: Unsplash
Atas dasar dalil itulah tersebar kepercayaan bahwa Allah akan lebih cepat mengabulkan doa yang dipanjatkan untuk orang meninggal hari Rabu daripada bagi umat-Nya yang wafat di hari lain.
Di sisi lain, ada pula yang meyakini bahwa orang yang meninggal pada hari tersebut akan dilindungi dan diampuni Allah. Mereka juga disebut-sebut akan diterima masuk surga tanpa perlu dihakimi.
Namun, keistimewaan tersebut sejatinya tidak bisa menjadi dasar kepercayaan keutamaan meninggal hari Rabu. Pasalnya, tidak ada ayat Alquran maupun hadits shahih yang menjelaskannya dengan jelas.
Di samping itu, Islam juga tidak mengenal hari baik dan hari buruk. Semua hari memiliki keistimewaannya masing-masing dan tidak berpengaruh pada timbangan amal umat Muslim di akhirat kelak.
ADVERTISEMENT
(ADS)