Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Keutamaan Meninggal Hari Senin Menurut Islam, Benarkah Dosanya Diampuni?
6 Januari 2023 18:00 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Sebagian masyarakat masih memercayai adanya hari baik untuk meninggal. Barang siapa yang meninggal di hari tersebut dipercaya akan mendapat keistimewaan dan keutamaan dari Allah SWT. Misalnya, orang yang meninggal hari Senin dipercaya akan diampuni dosa-dosanya.
ADVERTISEMENT
Ada pula dalil yang menyebut seseorang yang meninggal di hari Jumat akan mendapat perlindungan dari Allah. Ini sesuai dengan yang disebutkan Rasulullah SAW dalam salah satu sabdanya:
"Setiap Muslim yang meninggal di hari Jumat atau malam Jumat, maka Allah akan memberikan perlindungan baginya dari fitnah kubur." (HR. At-Tirmidzi)
Lantas, benarkah meninggal hari Senin memiliki keistimewaan tersendiri? Apakah hal ini dijelaskan dalam Alquran atau hadits shahih? Simak penjelasannya dalam artikel berikut.
Meninggal Hari Senin
Senin dianggap sebagai salah satu hari yang istimewa dalam Islam. Mengutip buku Rahasia dan Keutamaan Puasa Sunah oleh Abdul Wahid, pada hari inilah pintu surga dibuka. Rasulullah SAW bersabda:
ADVERTISEMENT
"Pintu surga dibuka pada hari Senin dan Kamis. Setiap hamba yang tidak berbuat syirik kepada Allah sedikit pun akan diampuni (pada hari tersebut), kecuali seseorang yang memiliki percekcokan (permusuhan) antara dirinya dan saudaranya. Nanti akan dikatakan pada mereka akhirkan urusan mereka sampai mereka berdua berdamai." (HR. Muslim No. 2565)
Maka, tak heran jika banyak umat Muslim yang menganggap meninggal hari Senin dapat membuat dosa-dosa jenazah diampuni. Namun, hal tersebut juga masih diragukan karena tidak ada dalil yang menjelaskannya secara eksplisit.
Di samping itu, Senin juga disebut sebagai hari yang istimewa karena pada hari itulah Rasulullah SAW wafat. Bahkan, Abu Bakar As-Siddiq pernah berharap untuk meninggal di hari yang sama dengan Rasulullah.
ADVERTISEMENT
Hal itu tercantum dalam sebuah hadits dari Aisyah a.s. yang meriwayatkan pertanyaan dari ayahnya, Abu Bakar As-Siddiq:
"'Pada hari apakah Nabi SAW wafat?' Ia menjawab, 'Hari Senin.' Beliau bertanya, 'Hari apa sekarang?' Ia menjawab, 'Ayah, sekarang hari Senin.' Abu Bakar pun kemudian mengangkat tangannya dan berkata, 'Ya Allah aku memohon kepadamu biarkanlah aku meninggal pada hari Senin agar bersamaan dengan hari wafatnya Nabi SAW.'"
Dijelaskan dalam buku Maulid dan Ziarah ke Makam Nabi tulisan Syekh Muhammad Hisyam Kabbani, maksud Abu Bakar memohon agar meninggal di hari Senin adalah untuk mendapatkan keberkahan seperti Nabi Muhammad yang wafat di hari tersebut.
Tak hanya itu, ada juga beberapa peristiwa yang terjadi di hari Senin. Dikutip dari buku Intisari Sirah Nabawiyah karya Ibnu Hazm al-Andalusi, hari Senin adalah hari kelahiran Rasulullah, diangkatnya Muhammad menjadi nabi, dan hijrahnya Rasulullah ke Madinah.
ADVERTISEMENT
(ADS)