Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
28 Ramadhan 1446 HJumat, 28 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Mitos Meninggal Hari Sabtu, Benarkah Pertanda Buruk?
6 Januari 2023 8:00 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Sebagian besar masyarakat Indonesia masih meyakini mitos-mitos yang sudah ada sejak zaman dahulu. Beberapa di antaranya bahkan dipercaya menjadi pertanda akan terjadinya suatu peristiwa, salah satunya mitos meninggal hari Sabtu.
ADVERTISEMENT
Di Indonesia, ada berbagai macam mitos tentang kematian yang beredar dalam kelompok-kelompok masyarakat tertentu. Mitos semacam ini umumnya berkembang dan diwariskan secara turun temurun dari leluhur.
Salah satu mitos kematian yang cukup banyak diyakini adalah meninggal hari Sabtu. Lantas, apa sebenarnya arti mitos tersebut? Untuk mengetahuinya, simak ulasan berikut ini.
Arti Mitos Meninggal Hari Sabtu
Dirangkum dari buku Mati Tak Berarti Pergi karya Herwiratno, mitos meninggal hari Sabtu ternyata memiliki makna yang cukup mengerikan. Konon, jika ada yang meninggal pada hari Sabtu, maka orang di sekitarnya akan ikut menyusul beberapa waktu kemudian.
Orang yang dipercaya akan menyusul biasanya selalu memiliki hubungan baik dengan almarhum yang meninggal di hari Sabtu, seperti teman dekat, keluarga, tetangga, dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
Karena adanya mitos tersebut, sebagian masyarakat tidak lagi terkejut jika di hari yang sama atau beberapa hari setelahnya ada kenalan dari almarhum yang dikabarkan meninggal.
Menurut kepercayaan masyarakat, cara untuk menangkal mitos meninggal hari Sabtu adalah mengikhlaskan kepergian almarhum. Dengan demikian, almarhum akan tenang dan tidak mengajak orang lain untuk ikut meninggal bersamanya.
Arti Mitos Meninggal Hari Sabtu dalam Ajaran Islam
Dalam ajaran Islam, mitos tentang meninggal hari Sabtu tidak boleh dipercaya. Para ulama juga menegaskan bahwa meyakini mitos-mitos semacam itu hanya akan mengantarkan kepada hal-hal negatif.
Kepercayaan terhadap mitos tertentu juga mengarahkan seorang Muslim kepada kesyirikan yang dalam ilmu tauhid disebut tiyarah/tatoyyur. Jadi, sudah sepatutnya umat Muslim tidak memercayai mitos meninggal di hari Sabtu, apalagi tidak ada penjelasan yang logis dari sisi sains maupun Al-Quran dan hadist.
ADVERTISEMENT
Jika mitos tentang meninggal hari Sabtu benar-benar terjadi, yang wajib dipercayai umat Muslim adalah fakta bahwa kematian akan menimpa setiap manusia, kapan pun, di mana pun, dan dengan cara apa pun, sebagaimana firman Allah dalam ayat berikut.
اَيْنَ مَا تَكُوْنُوْا يُدْرِكْكُّمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِيْ بُرُوْجٍ مُّشَيَّدَةٍ ۗ
Artinya: “Di manapun kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu berada di dalam benteng yang tinggi dan kukuh.” (QS. An-Nisa: 78)
(AAA)