Kenapa Surabaya Panas? Ini Penjelasannya Menurut BMKG

Ilustrasi Kenapa Surabaya Panas Foto: Pexels

Suhu di sejumlah wilayah di Jawa Timur, khususnya Surabaya, mengalami peningkatan secara signifikan beberapa hari terakhir. Kondisi ini membuat masyarakat bertanya-tanya, kenapa Surabaya panas?

Ternyata, cuaca panas tersebut turut dipengaruhi oleh peningkatan suhu yang terjadi di wilayah Surabaya dan sekitarnya. Panasnya dirasakan pada siang maupun malam hari.

Mengutip akun Instagram resmi BMKG Juanda, suhu tertinggi tercatat pada awal November, yakni sekitar 38°C yang dirasakan di sejumlah wilayah. Kondisi ini menunjukkan cuaca panas yang intens pada periode tertentu.

Penyebab Surabaya Panas

Ilustrasi Kenapa Surabaya Panas Foto: Pexels

Meningkatnya suhu panas di daerah Surabaya dan sekitarnya disebabkan oleh beberapa faktor. Dikutip dari Berita Anak Surabaya, Taufiq Hermawan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda mengungkapkan salah satu penyebabnya adalah pergerakan semu matahari.

"Saat ini, lintasan matahari bergerak menjauh dari wilayah Jawa Timur dan telah berada di posisi Samudera Hindia. Perubahan posisi matahari ini memengaruhi suhu permukaan laut di Samudera Hindia selatan Jawa Timur, yang kemudian berdampak pada suhu di wilayah Jawa Timur, termasuk Surabaya," ujarnya.

Penyebab lainnya yaitu karena fase pancaroba yang terjadi di sebagian wilayah Jawa Timur. Selama masa transisi, cuaca sering kali tidak stabil, sehingga pembentukan awan bisa terjadi, namun penguapan air cenderung terhambat di beberapa daerah.

Akibatnya, panas yang terakumulasi tidak cepat berkurang, menyebabkan suhu udara terasa lebih panas dan lembab dari biasanya. Kondisi ini umumnya mempengaruhi wilayah pesisir dan dataran rendah.

Sampai Kapan Suhu Surabaya Panas?

Ilustrasi Kenapa Surabaya Panas Foto: Pexels

Mengacu pada prakiraan cuaca BMKG Jawa Timur, suhu panas Surabaya sebenarnya sudah mulai menurun sejak 3 November 2024. Sebelumnya, pada tanggal 1 November, suhu di Surabaya dan sekitarnya bahkan menyentuh angka 35-39°C.

Meski cuaca panas sudah berkurang, namun BMKG Juanda tetap mengimbau masyarakat untuk mewaspadai cuaca ekstrem yang akan terjadi di beberapa wilayah Jawa Timur.

Masyarakat juga diminta lebih waspada dengan kemungkinan bencana alam yang terjadi akibat cuaca ekstrem tersebut, seperti hidrometeorologi atau hujan lebat, banjir, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, dan hujan es.

Menurut prakiraan BMKG, bencana hidrometeorologi ini diprediksi terjadi pada periode 31 Oktober-06 November 2024 di beberapa wilayah seperti Kab. Blitar, Kab. Bojonegoro, Kab. Ponorogo, Kab. Probolinggo, Kab. Tulungagung, Kab. Bangkalan, Kab. Banyuwangi, Kab. Bondowoso, Kab. Gresik, Kota Surabaya, Kab. Sidoarjo, Kab. Jember, Kab. Lumajang, Kab. Malang, Kab. Ngawi, Kab. Sampang, Kab. Tuban, Kab. Jombang, Kab, Kediri, Kab. Lamongan, Kab. Magetan, Kab. Nganjuk, Kab. Situbondo, Kota Batu, Kota Blitar, Kota Malang, Kab, Madiun, Kab. Mojokerto, Kab. Pacitan, Kab. Trenggalek, Kota Madiun.

Baca Juga: Suhu Panas Menyengat di Lampung Capai 34°C, Ini Penjelasan BMKG

(SFN)