Keutamaan Kalimat Istirja, Ucapan Ketika Mendapat Cobaan dan Musibah

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
22 Maret 2021 15:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi mengucapkan kalimat istirja. Foto: Claroin India
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mengucapkan kalimat istirja. Foto: Claroin India
ADVERTISEMENT
Innalillahi wa innailaihi rajiun. Kalimat tersebut merupakan ucapan yang sering digunakan masyarakat, khususnya ketika sedang mengalami cobaan atau musibah. Innalillahi wa innailaihi rojiun merupakan kalimat istirja. Apa itu kalimat istirja?
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Majmu Syarif Kamil oleh Tim Shahih (2016: 93), kalimat istirja diucapkan ketika mendapat cobaan dan musibah, baik besar maupun kecil, seperti ketakutan, kelaparan, kematian, dan lain-lain.
Istirja sangat dianjurkan untuk diucapkan karena bertujuan mengingatkan seseorang agar lebih sabar dalam menghadapi musibah yang tengah dialaminya.
Penjelasan itu didukung dengan firman Allah dalam Al Quran Surat Al Baqarah ayat 154-155.
وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ ,.الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ
Artinya: “Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: ‘Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun.’” (QS. al-Baqarah: 154 – 155)
Ilustrasi mengucapkan kalimat istirja. Foto: Pinterest

Keutamaan Kalimat Istirja

Adapun keutamaan kalimat istirja bagi orang yang mengucapkannya, di antaranya:
ADVERTISEMENT
Apabila ada seorang Muslim yang mengalami musibah, lalu ia mengucapkan kalimat istirja Innalillahi wa innailaihi rajiun, ia akan mendapatkan berkat, rahmat dan petunjuk dari Allah SWT. Hal ini juga tertuang dalam surat Al Baqarah ayat 157.
أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ
Artinya: “Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. al-Baqarah: 157)
Selain sebagai bentuk kesabaran, mengucapkan kalimat istirja juga menjanjikan ganjaran pahala bagi, terutama bagi seorang Muslim yang mengalami musibah.
Dalam hadits dari Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha, Nabi Muhammad SAW bersabda:
ADVERTISEMENT
مَا مِنْ مُسْلِمٍ تُصِيبُهُ مُصِيبَةٌ فَيَقُولُ مَا أَمَرَهُ اللَّهُ: {إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ} [البقرة: 156] ، اللَّهُمَّ أَجِرْنِي فِي مُصِيبَتِي وَأَخْلُفْ لِي خَيْرًا مِنْهَا، إِلَّا أَخْلَفَ اللَّهُ لَهُ خَيْرًا مِنْهَا
Apabila ada seorang muslim yang mengalami musibah lalu dia mengucapkan kalimat seperti yang Allah perintahkan, ‘Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun.’ Ya Allah berikanlah pahala untuk musibahku, dan gantikan untukku dengan sesuatu yang lebih baik darinya, maka Allah akan memberikan ganti untuknya dengan yang lebih baik.” (HR. Muslim 918)
Tak hanya rahmat dan pahala, Allah juga menjanjikan rumah di dalam surga untuk orang yang membaca kalimat istirja, terutama bagi sepasang orangtua yang anaknya wafat.
Dari Abu Musa Al-Asy’ari radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:
ADVERTISEMENT
إِذَا مَاتَ وَلَدُ الْعَبْدِ قَالَ اللَّهُ لِمَلاَئِكَتِهِ قَبَضْتُمْ وَلَدَ عَبْدِى. فَيَقُولُونَ نَعَمْ. فَيَقُولُ قَبَضْتُمْ ثَمَرَةَ فُؤَادِهِ. فَيَقُولُونَ نَعَمْ. فَيَقُولُ مَاذَا قَالَ عَبْدِى فَيَقُولُونَ حَمِدَكَ وَاسْتَرْجَعَ. فَيَقُولُ اللَّهُ ابْنُوا لِعَبْدِى بَيْتًا فِى الْجَنَّةِ وَسَمُّوهُ بَيْتَ الْحَمْدِ
Apabila anak seorang hamba meninggal dunia, Allah berfirman kepada malaikat-Nya, “Kalian telah mencabut nyawa anak hamba-Ku?” Mereka berkata, “Benar.” Allah berfirman, “Kalian telah mencabut nyawa buah hatinya?” Mereka menjawab, “Benar.” Allah berfirman, “Apa yang diucapkan oleh hambaKu saat itu?” Mereka berkata, “Ia memujimu dan mengucapkan istirja’ (innaa lilaahi wa innaa ilaihi raaji’uun).” Allah berfirman, “Bangunkan untuk hamba-Ku di surga, dan namai ia dengan nama baitul hamdi (rumah pujian).”” HR. Tirmidzi, no. 1021; Ahmad, 4: 415. Hasan
ADVERTISEMENT
(ADS)