Kisah Azab Kaum Ad yang Enggan Menyembah Allah SWT

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
17 Februari 2023 11:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi azab Kaum Ad (unsplash).
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi azab Kaum Ad (unsplash).
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Azab Kaum Ad adalah salah satu bukti kekuasaan Allah SWT atas segala sesuatu yang ada di langit dan bumi. Kisah mereka menjadi pengingat umat Islam agar selalu bersyukur atas segala karunia yang diberikan Allah SWT.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Cerita Teladan 25 Nabi dan Rasul karya Iip Syarifah, Kaum Ad adalah kaum yang banyak menerima karunia dari Allah SWT. Mereka memiliki tanah yang subur, cerdas, kaya raya, serta fisik yang kuat hingga mampu membangun gedung-gedung tinggi.
Kekuatan tersebut membuat keturunan 'Ad bin Sam bin Nuh ini hidup dengan sangat makmur di Al-Ahqaf. Sayangnya, mereka menggunakan kekuatannya untuk menindas orang yang tak disukai, takabur bahkan menduakan Allah SWT dengan menyembah berhala.
Lantas, Allah SWT mengutus Nabi Hud kepada mereka. Namun, kaum Ad tak berubah hingga datangnya azab kepada mereka yang tak kalah pedihnya dari azab Kaum Tsamud yang ditimpakan Allah SWT karena enggan beriman.
Seperti apa kisahnya? Simak ulasan lengkapnya berikut ini.
ADVERTISEMENT

Perjuangan Nabi Hud Mengajak Kaumnya ke Jalan Allah

Ilustrasi azab Kaum Ad (unsplash).
Nabi Hud adalah salah satu keturunan kaum Ad yang ditunjuk menjadi nabi oleh Allah SWT. Meski begitu, perjalanan dakwahnya tak berjalan mulus.
Ridwan Abdullah S. dan M. Kadri dalam buku Hikmah Kisah Nabi dan Rasul menyebut, Nabi Hud mulai berdakwah dengan membuat kaumnya sadar akan keberadaan Allah SWT. Ia juga mengajak mereka kepada kebenaran, seperti bunyi surat Al-Ahqaf ayat 21 berikut ini:
وَاذْكُرْ اَخَا عَادٍۗ اِذْ اَنْذَرَ قَوْمَهٗ بِالْاَحْقَافِ وَقَدْ خَلَتِ النُّذُرُ مِنْۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهٖٓ اَلَّا تَعْبُدُوْٓا اِلَّا اللّٰهَ ۗاِنِّيْٓ اَخَافُ عَلَيْكُمْ عَذَابَ يَوْمٍ عَظِيْمٍ
Artinya: Dan ingatlah (Hud) saudara kaum ‘Ad yaitu ketika dia mengingatkan kaumnya tentang bukit-bukit pasir dan sesungguhnya telah berlalu beberapa orang pemberi peringatan sebelumnya dan setelahnya (dengan berkata),
ADVERTISEMENT
“Janganlah kamu menyembah selain Allah, aku sungguh khawatir nanti kamu ditimpa azab pada hari yang besar.”
Namun Kaum Ad berulang kali menolaknya. Bahkan dalam buku Kisah Para Nabi karya Ibnu Katsir, Nabi Hud disebut tidak waras oleh kaumnya sebagaimana bunyi surat Hud ayat 54 berikut:
اِنْ نَّقُوْلُ اِلَّا اعْتَرٰىكَ بَعْضُ اٰلِهَتِنَا بِسُوْۤءٍ
Artinya: “Kami hanya mengatakan bahwa sebagian sesembahan kami telah menimpakan penyakit gila atas dirimu.”
Meski begitu Nabi Hud dengan penuh kesabaran terus berusaha mengajak kaumnya kembali ke jalan yang benar. Kaum Ad tetap pada pendiriannya dan enggan mengikuti ajakan Nabi Hud.

Azab untuk Kaum Ad

Ilustrasi azab Kaum Ad (unsplash).
Akhirnya Allah SWT pun menurunkan azab kepada Kaum Ad berupa kekeringan yang panjang. Iip dalam buku yang sama mengatakan, Kaum Ad yang tadinya hidup makmur mendadak miskin setelah tiga tahun negerinya tak diguyur hujan.
ADVERTISEMENT
Hal itu kemudian membuat mereka memohon agar turun hujan kepada Allah SWT. Namun dengan kuasanya, Allah kembali memberikan azab yang begitu pedih kepada mereka sebagaimana dikisahkan dalam surat Al-Haqqah ayat 6 dan 7 yang berbunyi:
وَاَمَّا عَادٌ فَاُهْلِكُوْا بِرِيْحٍ صَرْصَرٍ عَاتِيَةٍۙ
Artinya: sedangkan kaum ‘Ad, mereka telah dibinasakan dengan angin topan yang sangat dingin,
سَخَّرَهَا عَلَيْهِمْ سَبْعَ لَيَالٍ وَّثَمٰنِيَةَ اَيَّامٍۙ حُسُوْمًا فَتَرَى الْقَوْمَ فِيْهَا صَرْعٰىۙ كَاَنَّهُمْ اَعْجَازُ نَخْلٍ خَاوِيَةٍۚ
Artinya: Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam delapan hari terus-menerus; maka kamu melihat kaum ‘Ad pada waktu itu mati bergelimpangan seperti batang-batang pohon kurma yang telah kosong (lapuk).
Tak ada satupun Kaum Ad yang selamat dari bencana itu, kecuali Nabi Hud dan pengikutnya. Setelah negeri Kaum Ad hancur, Nabi Hud dan pengikutnya tingga di Hadramaut.
ADVERTISEMENT
(NSA)