Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Mukjizat Nabi Saleh: Unta yang Lahir dari Batu
19 Agustus 2021 14:31 WIB
·
waktu baca 5 menitDiperbarui 31 Maret 2023 14:44 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Nabi Saleh adalah nabi serta rasul kelima dalam urutan 25 nabi dan rasul yang diutus Allah SWT. Keberadaannya pun wajib untuk diimani umat Muslim. Salah satu kisah yang patut diteladani pada masa itu adalah mukjizat Nabi Saleh berupa unta yang lahir dari batu.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan buku Cerita Terbaik 25 Nabi dan Rasul oleh Wirawan Sukarwo, Nabi Saleh diturunkan setelah masa kenabian Nabi Hud berakhir. Ia masih memiliki hubungan darah dengan Nabi Nuh. Nabi Saleh diutus oleh Allah untuk berdakwah kepada kaum Tsamud.
Sejarah Hidup Nabi Saleh
Nabi Saleh memiliki nama lengkap Saleh bin 'Ubayd bin 'Ashif. Ia adalah keturunan Nabi Nuh AS yang dikenal sebagai pemuda cerdas, santun, sopan pemberani, dan rajin beribadah.
Nabi Saleh lahir di tengah-tengah kaum Tsamud. Mengutip jurnal Kisah Nabi Shaleh dan Kaum Tsamud dalam Alquran oleh Irfan Rifani Akbar, tempat Nabi Saleh dilahirkan dulunya merupakan jajahan kaum 'Ad.
Kaum 'Ad merupakan kaum Nabi Hud yang telah binasa karena membangkang dan ingkar kepada dakwah Nabi Hud. Mereka juga dimusnahkan karena telah menyekutukan Allah SWT dengan menyembah patung berhala.
ADVERTISEMENT
Setelah kaum 'Ad binasa, lahirlah kaum Tsamud yang mewarisi kemakmuran dan kemewahan mereka. Kepada kaum inilah Nabi Saleh diutus untuk menyampaikan ajaran dan nilai-nilai agama yang baik agar mereka kembali ke jalan Allah SWT.
Menurut pendapat yang masyhur, Nabi Saleh diutus sebelum masa Nabi Ibrahim. Lantas, bagaimana kisah Nabi Saleh saat berdakwah kepada kaum Tsamud?
Kisah Kaum Tsamud
Dalam catatan sejarah, Tsamud adalah suku bangsa Arab yang bertempat tinggal di Al-Hijir, berlokasi di antara Hijaz dan Syam. Mereka menjadi kaum yang lebih maju dari kaum lainnya.
Tsamud merupakan nama seorang lelaki dari garis keturunan Nabi Nuh yang memiliki banyak anak dan keturunan. Dalam buku Kisah Para Nabi karya Ibnu Katsir, disebutkan bahwa Tsamud merupakan anak dari Iram bin Sam bin Nuh.
ADVERTISEMENT
Jumlah mereka yang sangat banyak membuatnya bisa disebut sebagai satu kaum tersendiri. Kaum ini muncul setelah kaum Ad , dan merupakan para penyembah berhala.
Cara hidup kaum Tsamud juga jauh dari petunjuk Allah. Atas dasar inilah, Allah SWT mengutus Nabi Saleh untuk membimbing mereka ke jalan yang benar.
Dakwah Nabi Saleh
Nabi Saleh merupakan sosok yang pintar, mudah bergaul, tangkas, dan rendah hati. Maka dari itu, ia cukup dihormati oleh kaum Tsamud. Nabi Saleh mengajak kaumnya untuk beribadah hanya kepada Allah, bukan malah menyekutukannya.
Nabi Saleh mengajak kaumnya untuk melepaskan diri dari keterkaitan menyembah berhala atau membuat tandingan-tandingan Allah. Berkat usahanya, Nabi Saleh berhasil mengajak beberapa di antaranya untuk beriman, namun sebagian besar lainnya menolak.
ADVERTISEMENT
Mereka yang menolak mencoba menyakiti Nabi Saleh, baik dengan perkataan maupun perbuatan. Bahkan, mereka juga berniat membunuhnya. Perjuangan Nabi Saleh dalam berdakwah kepada kaum Tsamud itu dikisahkan dalam beberapa ayat Al-Qur’an.
Dalam surat Hud ayat 62, kaum Tsamud menantang Nabi Saleh untuk menunjukkan mukjizat Nabi Saleh dari Allah. Sebagai gantinya, mereka berjanji akan mengikuti ajakan Nabi Saleh untuk meninggalkan kepercayaan terhadap berhala.
Kaum Tsamud meminta kepada Nabi Saleh untuk mengeluarkan seekor unta dari batu. Mereka menyebutkan beberapa sifat yang harus dimiliki oleh unta tersebut. Bahkan, melebih-lebihkannya agar Nabi Saleh benar-benar tak mampu melakukannya.
Mukjizat Nabi Saleh
Nabi Saleh menerima tantangan tersebut. Ia berdoa dan memohon kepada Allah agar memberinya mukjizat yang diminta kaum Tsamud. Doa Nabi Saleh langsung dijawab oleh Allah.
ADVERTISEMENT
Setelah Nabi Saleh memukulkan tangannya di atas sebuah batu, dari sisi sebuah bukit yang ditunjuk suku Tsamud tiba-tiba keluar seekor unta. Unta tersebut muncul dari dalam sebuah batu karang besar.
Unta itu sangat gemuk dan bagus. Ia juga memiliki susu yang sangat banyak. Semua orang yang melihat peristiwa ini sangat terkejut, namun masih enggan tidak percaya dengan mukjizat Nabi Saleh.
Nabi Saleh lalu meminta agar kaum Tsamud memperhatikan unta tersebut dan membiarkannya makan dengan leluasa. Ia juga memperingatkan agar unta betina itu tidak diganggu karena mampu memenuhi kebutuhan susu seluruh kaum Tsamud.
Kematian Unta Betina Allah
Mukjizat Nabi Saleh membuat kaum Tsamud terbagi menjadi dua golongan. Ada kelompok yang percaya atas kebesaran Allah dan mengikuti ajaran Nabi Saleh, ada pula kelompok yang ingkar dan menentang mukjizat tersebut.
ADVERTISEMENT
Pada suatu malam, para pemuka kaum Tsamud yang ingkar berkumpul dan menyepakati untuk membunuh unta tersebut. Mereka bersekongkol dengan tujuan dapat terbebas dari aturan yang mereka sepakati sebelumnya.
Mengutip buku Kisah 25 Nabi & Rasul oleh Kak Muchtam, di antara kam Tsamud, muncul dua orang bernama Mushadda' bin Muharrij dan Gudar bin Salif. Mereka menyatakan sanggup melakukan tugas tersebut.
Dengan bantuan tujuh lelaki lainnya, mereka segera melancarkan aksi pembunuhan tersebut. Mereka bersembunyi sambil mengawasi unta yang sedang menuju tempat minumnya.
Setelah sang unta terlihat, Mushadda' dengan cepat memanah betis unta tersebut, disusul dengan Gudar yang menikamkan pedangnya di perut unta. Unta itu pun jatuh mati bersimbah darah.
Azab Kaum Tsamud
Kaum Tsamud yang ingkar kembali menantang Nabi Saleh untuk mendatangkan azab setelah unta itu dibunuh. Nabi Saleh kembali mengingatkan kaum Tsamud untuk bertobat sebelum azab benar-benar datang.
ADVERTISEMENT
Nabi Saleh menjelaskan, tersebut akan didahului dengan beberapa tanda. Pada hari pertama, wajah kaum Tsamud yang terbangun dari tidurnya akan berubah menjadi kuning. Pada hari kedua, wajah mereka akan menjadi merah.
Pada hari ketiga wajah mereka akan berubah menjadi hitam. Dan pada hari keempat, turunlah azab Allah yang mampu membinasakan mereka semua.
Mereka yang tak senang merencanakan aksi pembunuhan terhadap Nabi Saleh. Belum terwujud rencana itu, Allah memberikan azab di hari keempat setelah pembunuhan unta. Di hari itu petir menyambar dan bumi berguncang hingga membinasakan kaum Tsamud.
Dari kisah tersebut, ada beberapa hikmah dan pelajaran yang dapat diambil. Pertama, Allah memberikan peringatan terhadap orang-orang yang berdusta. Kedua, orang-orang yang melanggar perintah Allah SWT akan mendapatkan azab yang nyata.
ADVERTISEMENT
(IPT)