Kisah Cincin Nabi Sulaiman yang Dapat Mengendalikan Setan dan Hewan

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
3 November 2022 17:33 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi cincin Nabi Sulaiman. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi cincin Nabi Sulaiman. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
Nabi Sulaiman a.s adalah putra bungsu Nabi Daud a.s dari sebelas saudara. Nabi Sulaiman dianugerahi keistimewaan memahami bahasa hewan dan bisa berinteraksi dengan mereka.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Nabi Sulaiman juga diamanahkan kekuasaan (kerajaan) yang amat besar dan megah. Beliau diutus Allah kepada Bani Israil. Pada masa kepemimpinan Nabi Sulaiman lah Bani Israil mencapai puncak kejayaannya.
Mengutip Kisah 25 Nabi dan Rasul For Kids oleh Yudho Pramuko, Nabi Sulaiman menjadi raja karena meneruskan takhta ayahnya yang telah meninggal dunia. Dari sekian saudaranya, hanya beliau yang cocok menjadi raja. Sehingga, ia dinobatkan menjadi raja di negeri itu.
Nabi Sulaiman mendapat sebuah peninggalan dari ayahnya, berupa cincin. Kekuasaan Nabi Sulaiman terletak pada cincinnya. Dikatakan pula bahwa cincin Nabi Sulaiman AS berasal dari langit dan memiliki empat sisi.
Pada sisi pertama tertulis, "Laa ilaaha illallahu wahdahu laa syariika lahu muhammadun abduhu wa rasuluhu” yang artinya “tidak ada Tuhan selain Allah, tidak ada sekutu bagi-Nya. Muhammad adalah hamba dan rasul Nya”.
ADVERTISEMENT
Pada sisi kedua tertulis, "Allahumma malikal mulki tu'til mulka man tasya' wa tanzi'ul mulka man tasya' wa tu'izzu man tasya' wa tudzillu man tasya" artinya “wahai, Allah, Raja yang memiliki kerajaan, Engkau berikan kekuasaan kepada yang Engkau kehendaki, Engkau cabut (kekuasaan) dari orang yang Engkau kehendaki, Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki, dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki”.
Pada sisi ketiga tertulis, "Kullu syai'in haalikun illallah." berarti “Segala sesuatu akan musnah, kecuali Allah''. Serta, pada sisi keempat tertulis, "Tabarakta ilahiy laa syariika laka” memiliki arti “Maha Suci Engkau, wahai Tuhanku yang tidak ada sekutu bagi-Mu."
Cincin tersebut memiliki cahaya bersinar yang apabila dikenakan, akan berkumpul para jin, manusia, burung, angin, setan, awan, dan menggenggam dunia. Hanya kematianlah yang tak bisa dijamah cincin tersebut.
ADVERTISEMENT
Nabi Sulaiman diberi Allah SWT kemampuan untuk menundukkan jin dan mempekerjakan mereka sebagai tentara di tengah-tengah peperangan. Bahkan ia mampu menjadikan mereka sebagai pekerja-pekerja kasar di kerajaannya saat tidak ada peperangan. Ketika ada pasukan lain yang mencoba melawan pasukan Nabi Sulaiman, maka mustahil mereka akan merasakan kemenangan.

Kehilangan Cincin

Ilustrasi cincin Nabi Sulaiman. Foto: Pexels
Dihimpun dari buku Cara Kaya Seperti Nabi Sulaiman susunan Ahmad Zainal Abidin, pada suatu hari, Nabi Sulaiman ingin berwudhu, ia pun menyerahkan cincin itu kepada Aminah, salah seorang budak perempuannya.
Saat itu, seorang jin bernama Sokhr mendahului Nabi Sulaiman masuk ke tempat wudhu dan bersembunyi di balik pintu. Ketika Nabi Sulaiman memasuki tempat wudhu, jin itu keluar dari dalam tempat wudhu dengan menyerupai wajah Nabi Sulaiman sambil mengibas-kibas jenggotnya.
ADVERTISEMENT
Setelah keluar dan bertemu Aminah, Sokhr berkata, "Di mana cincinku, Aminah." Ia pun tak mempunyai kecurigaan apa-apa dan yakin bahwa itu adalah Nabi Sulaiman. Sehingga, ia menyerahkan cincin itu kepada Sokhr. Setelah mendapatkan cincin yang penuh dengan keajaiban itu, Sokhr duduk di singgasana Sulaiman.
Beberapa golongan burung, jin, dan setan pun tunduk kepadanya. Mereka menyangka bahwa Sokhr adalah Nabi Sulaiman. Setelah itu, Nabi Sulaiman yang berada di tempat wudhu keluar dan mengatakan kepada Aminah, "Cincinku?" Aminah pun bertanya dengan penuh kaget, "Siapa kamu?" "Aku Sulaiman bin Daud," jawab Nabi Sulaiman.
"Kamu sungguh bohong. Nabi Sulaiman yang sebenarnya telah mengambil cincinnya dan saat ini ia telah berada di singgasananya," bantah Aminah. Mulai saat itulah, Nabi Sulaiman menyadari bahwa telah terjadi kesalahan.
ADVERTISEMENT

Kembalinya Cincin Nabi Sulaiman

Ilustrasi cincin Nabi Sulaiman. Foto: Pexels
Setelah itu, Nabi Sulaiman pun berlari ke padang tandus hingga rasa lapar dan dahaga menghampirinya. Dalam beberapa kisah banyak diceritakan bahwa dalam kondisi tersebut, Nabi Sulaiman terkadang meminta kepada orang-orang untuk memberikan sebungkus makanan.
"Aku Sulaiman bin Daud." Itulah kata-kata yang kerap dilontarkan Nabi Sulaiman.
Namun, tidak ada yang mempercayai ucapan beliau. Setelah cukup lama mengembara, sampailah Sulaiman di tepi pantai. Di sana, ia menyaksikan sekelompok nelayan. Ia menghampiri dan bekerja bersama mereka sebagai seorang nelayan.
Singkat cerita, sepupu Nabi bernama Ashif bin Barkhiya berkata, "Wahai orang-orang Bani Israil, sesungguhnya cincin Sulaiman telah dicuri oleh setan. Dan sesungguhnya, Sulaiman telah pergi dengan ketakutan di wajahnya."
ADVERTISEMENT
Saat jin Sokhr yang duduk di singgasana mendengar perkataan itu, ia pun pergi menuju lautan dengan perasaan takut dan membuang cincinnya. Ia takut kalau Nabi Sulaiman benar-benar tahu bahwa ia adalah pencurinya.
Cincin yang dibuang karena ketakutan itu ternyata dimakan oleh ikan salmon. Atas kehendak Allah SWT Yang Maha Kuasa, ternyata ikan itu dikembalikan kepada Nabi Sulaiman yang saat itu menjadi nelayan. Ketika Nabi Sulaiman menyembelih perut ikan, ia mendapati cincinnya berada di dalamnya.
Dengan penuh rasa gembira, Nabi Sulaiman memakai cincin itu di jarinya, kemudian bersujud syukur kepada Allah SWT. Lalu, Nabi Sulaiman pun kembali ke singgasananya dan menjadi raja yang sangat disegani serta dikagumi.
(ANS)