Konten dari Pengguna

Kisah Nabi Musa Lengkap dari Lahir sampai Wafat yang Tercantum di Alquran

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
11 Januari 2022 15:00 WIB
·
waktu baca 10 menit
clock
Diperbarui 13 Mei 2022 13:21 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kisah nabi musa lengkap dari lahir samapi wafat. Foto: Shutterstock.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kisah nabi musa lengkap dari lahir samapi wafat. Foto: Shutterstock.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Nabi Musa merupakan salah satu Rasul Allah yang memiliki banyak keistimewaan. Allah pun telah mengabadikan kisah Nabi Musa lengkap dari lahir sampai wafat pada beberapa surah yang berbeda di dalam Al-Qur'an
ADVERTISEMENT
Syaikh hamdi bin Hamzah Abu Zaid dalam buku Munculnya Ya’juj dan Ma’juj menjelaskan, Nabi Musa lahir sekitar 1436 SM dan wafat sekitar 1316 SM. Kisah hidup Nabi Musa dalam Al-Qur'an diceritakan secara panjang dan pendek.
Salah satu surah yang menjelaskan kisah Nabi Musa secara panjang adalah surah Al Qashash. Bagaimana kisah Nabi Musa lengkap dari lahir sampai wafat yang tercantum di Al-Qur'an? Simak uraian selengkapnya di bawah ini.

Kelahiran Nabi Musa

Ilustrasi kelahiran Nabi Musa dalam Alquran. Foto: Pinterest.
Peristiwa kelahiran Nabi Musa, dijelaskan dalam kitab Al-Qur'an surah Al Qashash ayat 1-6:
طٰسۤمّۤ تِلْكَ اٰيٰتُ الْكِتٰبِ الْمُبِيْنِ نَتْلُوْا عَلَيْكَ مِنْ نَّبَاِ مُوْسٰى وَفِرْعَوْنَ بِالْحَقِّ لِقَوْمٍ يُّؤْمِنُوْنَ اِنَّ فِرْعَوْنَ عَلَا فِى الْاَرْضِ وَجَعَلَ اَهْلَهَا شِيَعًا يَّسْتَضْعِفُ طَاۤىِٕفَةً مِّنْهُمْ يُذَبِّحُ اَبْنَاۤءَهُمْ وَيَسْتَحْيٖ نِسَاۤءَهُمْ ۗاِنَّهٗ كَانَ مِنَ الْمُفْسِدِيْنَ وَنُرِيْدُ اَنْ نَّمُنَّ عَلَى الَّذِيْنَ اسْتُضْعِفُوْا فِى الْاَرْضِ وَنَجْعَلَهُمْ اَىِٕمَّةً وَّنَجْعَلَهُمُ الْوٰرِثِيْنَ ۙ وَنُمَكِّنَ لَهُمْ فِى الْاَرْضِ وَنُرِيَ فِرْعَوْنَ وَهَامٰنَ وَجُنُوْدَهُمَا مِنْهُمْ مَّا كَانُوْا يَحْذَرُوْنَ
ADVERTISEMENT
Artinya: Tha Sin Mim. Ini ayat-ayat Kitab (Al-Qur'an) yang jelas (dari Allah). Kami membacakan kepadamu sebagian dari kisah Musa dan Fir‘aun dengan sebenarnya untuk orang-orang yang beriman. Sungguh, Fir‘aun telah berbuat sewenang-wenang di bumi dan menjadikan penduduknya berpecah belah, dia menindas segolongan dari mereka (Bani Israil), dia menyembelih anak laki-laki mereka dan membiarkan hidup anak perempuan mereka. Sungguh, dia (Fir‘aun) termasuk orang yang berbuat kerusakan.
Dan Kami hendak memberi karunia kepada orang-orang yang tertindas di bumi (Mesir) itu, dan hendak menjadikan mereka pemimpin dan menjadikan mereka orang-orang yang mewarisi (bumi), dan Kami teguhkan kedudukan mereka di bumi dan Kami perlihatkan kepada Fir‘aun dan Haman bersama bala tentaranya apa yang selalu mereka takutkan dari mereka.
ADVERTISEMENT
Seperti penjelasan ayat di atas, Nabi Musa lahir di Mesir yang dipimpin oleh seorang raja zalim dan kejam bernama Fir'aun. Raja Fir'aun dikenal selalu bersikap sewenang-wenang. Ia bahkan memperkerjakan kaumnya secara paksa.
Suatu ketika, Raja Fir'aun bermimpi melihat api yang bisa membakar wilayah Mesir. Ketika terbangun, ia mengumpulkan para tukang sihir dan ahli peramal untuk menafsirkan mimpi tersebut.
Para peramal itu memberitahukan bahwa akan lahir seorang anak laki-laki dari kalangan Bani Israil yang akan menjadi sebab musnahnya penduduk Mesir. Takwil mimpi itu membuat Fir'aun ketakutan, hingga ia memerintahkan pasukannya untuk membunuh bayi laki-laki yang lahir dari Bani Israil.
Musa lahir pada saat maraknya pembunuhan bayi dan kaum laki-laki oleh pasukan Raja Fir'aun. Nabi Musa lahir dari wanita bernama Yukaibid.
ADVERTISEMENT
Yukaibid merasa sangat ketakutan apabila anaknya dibunuh oleh Raja Fir'aun. Kemudian, Allah mengilhaminya untuk meletakkan Musa ke dalam peti dan dihanyutkan ke sungai saat pasukan Fir'aun datang.
Ki Jambalawuh dalam buku Peradaban Prasejarah Nusantara Berdasarkan Kisah Para Nabi menjelaskan, Atas izin Allah, peti Musa ditemukan oleh istri Firaun yang bernama Asiyah binti Muzahim. Setelah disetujui oleh Firaun, Asiyah memutuskan untuk mengasuh bayi Musa dan mengangkatnya jadi anak.
Firaun memang dikenal sebagai raja yang kejam. Akan tetapi ia sangat menyayangi dan mencintai istrinya sehingga selalu menuruti keinginan istrinya tersebut.
Saat mengasuh Musa, Asiyah mencari wanita yang bisa memberi Asi kepada bayi itu. Atas kehendak Allah, ibu kandung Musa terpilih untuk menyusuinya. Sebab, tidak ada satupun air susu wanita yang mau diminum oleh Musa kecuali dari ibu kandungnya sendiri.
ADVERTISEMENT
Begitulah cara Allah menyatukan Musa ke pangkuan ibunya. Kisah ini dijelaskan dalam surah Al Qashah ayat 13. Allah SWT berfirman yang artinya:
“Maka kami kembalikan Musa kepada ibunya, supaya senang hatinya dan tidakberduka cita dan supaya ia mengetahui bahwa janji Allah itu adalah benar, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya”.

Nabi Musa Ketika Dewasa

Ilustrasi kisah nabi musa. Foto: Unpsplash.
Dikutip dari buku Kisah Teladan Menakjubkan 25 Nabi Oleh Ariany syurfah, ketika beranjak dewasa Musa diberikan petunjuk oleh Allah bahwa dirinya bukanlah anak kandung Raja Firaun. Selain itu, ia diberikan mukjizat ilmu pengetahuan dan pangkat kenabian serta diberi kitab Taurat guna menaklukkan Fir'aun.
Nabi Musa memutuskan untuk meninggalkan istana, karena mendapat kabar bahwa Fir'aun akan berencana buruk terhadapnya. Hal itu terjadi setelah salah satu rakyatnya ada yang mati terbunuh saat Musa mendamaikan perkelahian dua orang.
ADVERTISEMENT
Keduanya berasal dari bangsa Bani Israil dan Qibthi yang merupakan Bangsa Fir'aun. Pelarian Nabi Musa tersebut dikisahkan dalam surah Al Qashas ayat 21, yang berbunyi:
فَخَرَجَ مِنْهَا خَاۤىِٕفًا يَّتَرَقَّبُ ۖقَالَ رَبِّ نَجِّنِيْ مِنَ الْقَوْمِ الظّٰلِمِيْنَ ࣖ
Artinya: Maka keluarlah dia (Musa) dari kota itu dengan rasa takut, waspada (kalau ada yang menyusul atau menangkapnya), dia berdoa, “Ya Tuhanku, selamatkanlah aku dari orang-orang yang zalim itu.”
Nabi Musa pergi tanpa tahu arah tujuan dengan diliputi perasaan cemas dan khawatir akan kejaran tentara Fir’aun. Tanpa ia sadari, ia berjalan ke arah Madyan dan bertemu dengan dua putri Nabi Syuaib.
Dikutip dari buku Akidah Akhlak Madrasah Tsanawiyah Kelas VIII oleh Harjan Syuhada da Fida' Abdilah, pertemuan itu terjadi ketika Nabi Musa tengah beristirahat. Dua gadis itu tengah mengambil air untuk hewan ternaknya.
ADVERTISEMENT
Musa memutuskan untuk membantu mereka. Setelah itu mereka mengundang Musa untuk berkunjung ke rumah. Setelah sampai, ia baru mengetahui bahwa dua gadis tersebut adalah putri Nabi Syuaib.
Setelah dijamu dengan penuh hormat, Nabi Musa menceritakan apa yang terjadi dengan dirinya. Maka, Nabi Syuaib berkata, “Janganlah takut, sesungguhnya engkau telah lepas dari kaum yang zalim.”
Nabi Syuaib kemudian menawarkan kepada Nabi Musa untuk menikahi salah satu dari putrinya. Hal ini juga diabadikan dalam surah Al Qashash ayat 27. Tawaran itu diterima oleh Nabi Musa, dan ia menikah dengan salah satu putri Nabi Syuaib yang bernama Shafuro.

Kembalinya Nabi Musa ke Mesir

Ilustrasi kembalinya nabi Musa ke Mesur. Foto: Pinterest
Setelah mendapat izin dari mertuanya, Nabi Musa didampingi istrinya berangkat menuju Mesir. Ia mendapat wahyu dari Allah SWT, di mana peristiwa ini juga dikisahkan dalam surah Al Qashas ayat 29-32. Menurut beberapa riwayat, tempat turunnya wahyu Nabi Musa adalah sebuah bukit yang bernama Tursina.
ADVERTISEMENT
Ketika sampai di Mesir, Nabi Musa mengajak Fir'aun untuk kembali ke jalan yang benar dengan menunjukkan mukjizat dari Allah yaitu tongkat ajaibnya yang bisa berubah jadi ular. Melihat itu, Fir'aun sangat murka dan memanggil semua tukang sihir agar bertanding dengan Musa.
Kemenangan ada dipihak Nabi Musa dan para tukang sihir mengakui kebenaran yang dibawa olehnya. Selain itu, Siti Asiah, istri Raja Fir'aun juga ikut beriman kepada Nabi Musa. Hal ini membuat Fir'aun murka dan menghukum mati para tukang sihir serta menyiksa istrinya hingga meninggal.

Tenggelamnya Firaun di Laut Merah

Ilustrasi tenggelamnya fir'aun. Foto: Pinterest.
Dikutip dari buku Kisah Para Nabi oleh Ibnu Katsir, karena peristiwa tersebut, Nabi Musa beserta pengikutnya dikejar oleh Fir'aun beserta seluruh bala tentaranya. Para ulama mengatakan, jumlah tentara Firaun mencapai satu juta orang. Sedangkan kaum Nabi Musa hanya sekitar 600.000 orang.
ADVERTISEMENT
Mereka menyisir semua daerah untuk mencari Nabi Musa dan pengikutnya dan bertemu saat matahari terbit. Tidak ada jalan lain bagi mereka untuk menyelamatkan diri selain menyebrangi lautan Merah.
Kemudian turunlah pertolongan Allah, sebagaimana disebutkan dalam Alquran surah Al Baqarah ayat 50, yang berbunyi:
وَاِذْ فَرَقْنَا بِكُمُ الْبَحْرَ فَاَنْجَيْنٰكُمْ وَاَغْرَقْنَآ اٰلَ فِرْعَوْنَ وَاَنْتُمْ تَنْظُرُوْنَ
Artinya: Dan (ingatlah) ketika Kami membelah laut untukmu, sehingga kamu dapat Kami selamatkan dan Kami tenggelamkan (Fir‘aun dan) pengikut-pengikut Fir‘aun, sedang kamu menyaksikan
Dalam peristiwa inilah Allah mewahyukan kepada Nabi Musa agar memukulkan tongkatnya ke permukaan laut. Tiba-tiba air laut dengan ombak yang bergulung-gulung terbelah menjadi dua bagian. Setiap mata yang melihat dan menyaksikan peristiwa ini tercengang.
ADVERTISEMENT
Nabi Musa dan para pengikutnya menapaki jalan yang terbentang di tengah lautan dan berhasil menyebrangi hingga kembali ke daratan. Sementara Fir'aun dan pasukannya justru baru memasuki jalan itu.
Saat Fir'aun dan pasukannya berada di tengah-tengah lautan, Nabi Musa segera memukulkan kembali tongkatnya, dan air laut yang terbelah itu menyatu kembali. Fir'aun dan pasukannya binasa tenggelam tanpa ada yang selamat. Peristiwa ini juga tercantum dalam Alquran surah Yunus ayat 90-92.

Wafatnya Nabi Musa

Ilustrasi wafatnya Nabi Musa. Foto: Pixabay.com
Dikutip dari buku Nabiku Teladanku oleh Lutfiya Cahyani, setelah selamat dari kejaran pasukan Firaun, Nabi Musa tinggal bersama kaumnya Bani Israil. Beliau hidup hingga berusia 120 tahun dan wafat di gunung Nebu, Jordania.
Hikmah yang dapat dipetik dari kisah Nabi Musa di atas adalah sehebat apapun kekuatan manusia, tidak akan mampu melawan kekuasaan Allah. Fir'aun menerima azab dari Allah dan mengalami kehancuran akibat kesombongan, kekejaman, dan pembangkangannya terhadap perintah Allah SWT.
ADVERTISEMENT

Apa Saja Mukjizat Nabi Musa?

Ilustrasi mukjizat nabi Musa. Foto: Pinterest
Allah SWT memberikan banyak mukjizat kepada Nabi Musa terlebih saat menghadapi Raja Fir’aun yang sangat zalim. Apa saja mukjizat tersebut? Mari simak selengkapnya di bawah ini!

1. Kitab Taurat

Mukjizat Nabi Musa yang pertama adalah kitab suci Taurat yang diturunkan kepada kaumnya Bani Israil. Dalam QS Al An’am Ayat 154, Allah SWT berfirman
“Kemudian Kami telah memberikan Al-Kitab (Taurat) kepada Musa untuk menyempurnakan (nikmat Kami) kepada orang yang berbuat kebaikan, dan untuk menjelaskan segala sesuatu dan sebagai petunjuk dan rahmat, agar mereka beriman (bahwa) mereka akan menemui Tuhan mereka.”

2. Mengubah Tongkat Jadi Ular

Nabi Musa diberi mukjizat berupa tongkat yang bisa berubah jadi ular. Mukjizat ini dilakukan Nabi Musa saat menghadapi para tukang sihir Raja Fir'aun. Sebagaimana dijelaskan dalam QS An-Naml ayat 10:
ADVERTISEMENT
“Dan lemparkanlah tongkatmu. Maka tatkala (tongkat itu menjadi ular dan) Musa melihatnya bergerak-gerak seperti seekor ular yang gesit, larilah ia berbalik ke belakang tanpa menoleh, "Hai Musa janganlah kamu takut.”

3. Membelah Laut Merah

Mukjizat Nabi Musa selanjutnya yaitu dapat membelah laut Merah menggunakan tongkat. Mukjizat ini pertamakali terjadi saat Nabi Musa dan para pengikutnya dikejar Fir'aun dan hingga Nabi Musa terjepit di tepi laut. Lalu Allah SWT memerintahkan nabi Musa untu memukul tongkat ke lautan hingga terbelah lalu lari dari kejara Fir’aun.

4. Memancarkan Sinar di Tangan

Mukjizat berikutnya adalah tangan Nabi Musa yang memancarkan sinar saat menghadapi para penyihir dan Raja Fir'aun. Saat itu Nabi Musa memasukkan tangan ke dalam ketiaknya, setelah dikeluarkan tangan tersebut memancarkan sinar putih namun bukan karena penyakit. Fir’aun mengaggap sinar tersebut adalah sihir yang dilimpahkan kepada mereka.
ADVERTISEMENT
“Dan kepitkanlah tanganmu ke ketiakmu, niscaya ia keluar menjadi putih cemerlang tanpa cacat, sebagai mukjizat yang lain (pula), untuk Kami perlihatkan kepadamu sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Kami yang sangat besar.” (QS. Thaha ayat 22-23)

5. Mendatangkan Angin Topan, Banjir, dan Wabah Belalang untuk Fir’aun

Selanjutnya Allah juga memberi mukjizat kepada Nabi Musa dengan cara mendatangkan angin topan, banjir, serta wabah untuk Fir’aun karena ingkar janji. Sebagaimana Allah SWT berfirman:
‎”Maka Kami kirimkan kepada mereka topan, belalang, kutu, katak, dan darah sebagai bukti yang jelas, tetapi mereka tetap menyombongkan diri dan mereka adalah kaum yang berdosa. Dan ketika mereka ditimpa azab.” (QS. Al Qashah ayat 133).

6. Selamat dari Peti

Saat Nabi Musa lahir, tentara Fir’aun sedang gencar membunuh semua bayi laki-laki yang lahir di tahun tersebut. Namun ibu Musa melindungi Musa di dalam sebuah peti dan menghanyutkan peti tersebut ke sungai Nil. Atas kuasa Allah, Nabi Musa selamat dan diasuh oleh fir’aun. Peristiwa ini disebutkan dalam QS Al Qashash ayat 8
ADVERTISEMENT
‎“Maka dipungutlah ia oleh keluarga Fir’aun yang akibatnya dia menjadi musuh dan kesedihan bagi mereka.”

7. Menenggelamkan Qarun dan Harta Bendanya ke Bumi

Nabi Musa juga sempat menghadapi Qarun, pemuka Mesir kaya raya yang mengingkari isi dan kenabian Nabi Musa. Allah SWT berfirman dalam QS. Al Qashah ayat 81:
“Maka Kami benamkanlah Qarun beserta rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada baginya suatu golongan pun yang menolongnya terhadap azab Allah, dan tiadalah ia termasuk orang-orang (yang dapat) membela (dirinya).
Demikian kisah Nabi musa secara lengkap dari lahir sampai wafat menurut Al-Qur'an. Semoga bermanfaat.
(IPT) dan (ZHR)