Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Kisah Nabi Nuh yang Berdakwah Selama 950 Tahun kepada Kaum Armenia
1 November 2021 12:02 WIB
·
waktu baca 4 menitDiperbarui 31 Maret 2023 17:57 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Lamanya durasi dakwah Nabi Nuh juga dijelaskan dalam surat Al Ankabut ayat 14 sebagai berikut:
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا نُوْحًا اِلٰى قَوْمِهٖ فَلَبِثَ فِيْهِمْ اَلْفَ سَنَةٍ اِلَّا خَمْسِيْنَ عَامًا ۗفَاَخَذَهُمُ الطُّوْفَانُ وَهُمْ ظٰلِمُوْنَ
Artinya: “Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka dia tinggal bersama mereka selama seribu tahun kurang 50 tahun. Kemudian mereka dilanda banjir besar, sedangkan mereka adalah orang-orang yang zalim.”
Keikhlasan Nabi Nuh berdakwah dalam waktu yang sangat lama tidak mempengaruhi jumlah pengikutnya.
Dikutip dari Tafsir Qashashi Jilid I: Nabi Adam as, Nabi Idris as, Nabi Nuh as, Nabi Hud as, Nabi Shaleh as, Nabi Ibrahim as dan Nabi Luth as oleh Syofyan Hadi, pengikut Nabi Nuh tidak lebih dari 80 orang.
ADVERTISEMENT
Para pengikutnya adalah anak-anak yatim, budak, janda, tukang, dan para pekerja kasar. Di mata orang-orang kafir, mereka adalah manusia yang sangat lemah, buruk, rendah, dan sampah.
Selain itu, kaum kafir terus menyudutkan Nabi Nuh, bahkan menantang untuk membuktikan keberadaan Tuhan. Nah, berikut ini adalah kisah dakwah Nabi Nuh terhadap kaumnya yang congkak.
Kisah Dakwah Nabi Nuh Selama Ratusan Tahun
Dikutip dari buku Kisah Teladan dan Inspiratif 25 Nabi & Rasul oleh Anita Sari, dkk., Nabi Nuh diutus Allah kepada bangsa Armenia untuk kembali ke jalan yang benar. Mereka adalah kaum penyembah berhala bernama Wadd, Suwa, Nasr, dan Ya’uw.
Selama 300 tahun, Nabi Nuh berdakwah secara sembunyi-sembunyi. Kemudian Allah memerintahkannya untuk berdakwah secara terang-terangan, seperti yang tertuang dalam surat Al Hijr ayat 94.
ADVERTISEMENT
“Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik.” (QS. Al-Hijr: 94)
Ketika berdakwah terang-terangan, Nabi Nuh pun mulai menerima gangguan, ancaman, intimidasi hingga pengusiran. Orang-orang kafir menuduhnya sebagai seorang pembohong, mereka bahkan mengolok-olok Nabi Nuh dan menyebutnya sebagai orang gila.
Zaki Ahmad Rivai dalam buku Jangan Berdakwah, Nanti Masuk Surga menyebutkan, gambaran dakwah Nabi Nuh diceritakan dalam surat Surat Nuh ayat 5-9.
Dalam ayat itu dijelaskan, setiap kali Nabi Nuh berdakwah, mereka memasukkan jari-jarinya ke dalam telinga dan menutupkan bajunya ke muka agar tidak melihat dan mendengar dakwah beliau.
Bagian paling menegangkan dari kisah Nabi Nuh adalah ketika ia membuat kapal berdasarkan wahyu Allah. Kaumnya yang ingkar menghinanya, bahkan mempermalukan Nabi Nuh lebih dari biasanya.
ADVERTISEMENT
Ironisnya, anak dan istrinya juga tidak mau mengikuti ajaran yang ia sampaikan. Hal ini membuat Nabi Nuh mendapat teguran dari Allah, karena sangat berambisi agar anak dan istrinya selamat dan mengikuti jalan yang benar.
Akhirnya, Nabi Nuh merasa kehilangan harapan untuk menyelamatkan umatnya dari kesesatan. Nabi Nuh memanjatkan doa kepada Allah untuk membinasakan semua kaum kafir tersebut.
Doa Nabi Nuh tersebut tercatat dalam Alquran surat Nuh ayat 26-27, dikutip dari buku Kisah Nabi Nuh 'Alaihissalam oleh KmPublisher sebagai berikut.
"Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorang pun di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi.
Sesungguhnya jika Engkau biarkan mereka tinggal, niscaya mereka akan menyesatkan hamba-hamba-Mu, dan mereka hanya akan melahirkan anak-anak yang jahat dan tidak tahu bersyukur.” (QS Nuh: 26-27)
ADVERTISEMENT
Azab Kaum Kafir Nabi Nuh
Dirangkum dari buku Kisah Teladan dan Inspiratif 25 Nabi & Rasul, azab kaum kafir Nabi Nuh turun saat musim kemarau. Hujan yang sangat lebat terjadi, sehingga menyebabkan banjir bandang yang sangat mengerikan.
Sebelum azab turun, Nabi Nuh dan kaumnya sudah naik ke kapal yang memuat seluruh pengikutnya, termasuk hewan-hewan yang ada di hutan.
Allah tak membiarkan orang-orang kafir selamat dari azab tersebut. Bahkan, salah satu putra Nabi Nuh, Qan'an, dan istrinya terkena azab hingga tenggelam bersama kaum kafir lainnya.
Setelah 40 hari berlayar, banjir pun mereda dan kapal Nabi Nuh berhenti di dekat sebuah gunung. Nabi Nuh dan ketiga putranya yang beriman, yakni Sam, Ham, dan Yafits, serta para pengikutnya turun dari kapal dan melanjutkan hidup baru dengan tetap beribadah hanya kepada Allah.
ADVERTISEMENT
(IPT)