Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Kisah Usamah Bin Zaid, Panglima Islam Termuda yang Dipilih Nabi Muhammad SAW
13 September 2021 10:01 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Usamah bin Zaid adalah salah satu sahabat dekat Nabi Muhammad . Beliau mendapat julukan Hibb Rasulullah yang artinya jantung hati Rasulullah. Usamah bin Zaid tercatat dalam sejarah Islam sebagai panglima termuda sekaligus terakhir yang ditunjuk langsung oleh Rasulullah.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Jika Sungguh-sungguh Pasti Berhasil oleh Amirulloh Syarbini., M.Ag, dkk, Usamah lahir pada tahun ke-7 sebelum Hijriah. Beliau adalah anak Zaid bin Haritsah dari Ummu Aiman.
Dahulu, ibunya pernah menjadi pembantu dan pengasuh Rasulullah di masa kecil. Sedangkan ayahnya adalah panglima besar yang selalu mengibarkan panji Islam di medan perang.
Pengangkatan Usamah Bin Zaid Sebagai Panglima Perang
Setelah Rasulullah menyelesaikan haji wada’, beliau menunjuk Usamah menjadi komandan perang untuk melakukan ekspedisi penaklukan Romawi . Pada awalnya, kaum muslimin merasa heran dan tidak percaya atas pilihan Rasulullah.
Sebab saat itu usia Usamah masih sangat belia yakni 18 tahun. Masih ada ksatria kaum Muhajirin dan Anshor yang lebih layak menempati posisi Usamah.
ADVERTISEMENT
Mendengar sikap kaum muslimin yang menyangsikan kemampuan Usamah, Rasulullah akhirnya angkat bicara. Beliau mengatakan kepada mereka bahwa ia memilih Usamah karena memiliki kemampuan yang luar biasa dalam memimpin ekspedisi peperangan.
Mendengar penjelasan tersebut, para sahabat dan kaum muslimin lainnya akhirnya menyetujui kepemimpinan Usamah bin Zaid. Akhirnya pasukan yang dipimpin Usamah berangkat untuk menaklukan Romawi.
Namun belum jauh pasukan bergerak, kabar wafatnya Rasulullah datang sehingga Usamah menghentikan laju pasukannya. Ia bersama Umar dan Abu Ubaidah bergegas ke rumah Nabi. Melalui musyawarah yang masih diliputi kesedihan, kaum Muslimin mengangkat Abu Bakar Ash Shiddiq sebagai khalifah menggantikan Rasulullah.
Pengiriman Usamah bin Zaid ke Medan Perang
Kemudian Abu Bakar menyuruh Usamah kembali memimpin pasukan seperti perintah Rasulullah. Abu Bakar mengantar Usamah sebagai panglima perang dengan berjalan kaki, sementara Usamah berada di atas punggung unta. Itu merupakan bentuk penghormatan yang dilakukan Abu Bakar kepada Rasulullah SAW yang telah menunjuk Usamah sebagai panglima perang.
ADVERTISEMENT
Menurut buku Abu Bakar ash-Shiddiq Ra. oleh Abdul Syukur al-Azizi, Usamah sempat mengusulkan agar Abu Bakar yang naik unta dan ia berjalan kaki. Namun, usulan tersebut ditolak oleh Abu Bakar. Sebelum berangkat, Abu Bakar memberi nasihat kepada pasukan Usamah yakni,
“Wahai kaum muslimin, berdirilah! Aku wasiatkan kepada kalian sepuluh hal. Janganlah kalian berkhianat, jangan mengambil ghanimah sebelum dibagi, jangan menipu, jangan memutilasi, serta jangan membunuh anak kecil atau orang lanjut usia, maupun perempuan.
Jangan pula kalian merusak dan membakar pohon kurma, janganlah kalian menyembelih hewan kecuali untuk dimakan. Kalian akan melewati suatu kaum yang berdiam di biara-biara, biarkan mereka. Perangi orang yang memerangi kalian dan berdamailah dengan orang yang berdamai dengan kalian,"
ADVERTISEMENT
Setelah mendengar nasihat tersebut, bersama pasukannya Usamah bergerak cepat meninggalkan Madinah menuju perbatasan Syam. Dengan strategi perang yang matang, pasukan Usamah mampu mengalahkan musuh secara cepat.
Kembalinya pasukan Usaman Bin Zaid
Akhirnya, setelah 40 hari berperang melawan orang Romawi di Syria, ekspedisi yang dipimpin Usamah bin Zaid berhasil meraih kemenangan. Keberhasilan ini pun memberikan dampak yang luar biasa untuk Islam .
Sejak saat itu, Usamah bin Zaid cukup disegani oleh para sahabat Nabi. Menurut buku Kisah-Kisah Pilihan Muslim Cilik Teladan oleh M. Kholiluddin, dibawah pimpinan Usamah, kaum muslimin berhasil mendesak mundur bangsa Romawi dari negeri Syam, Palestina, dan Mesir.
Waktu terus berjalan, Usamah pun mengembuskan napas terakhirnya pada 53 Hijriyah atau 673 Masehi. Selama hidupnya, ia mendedikasikan diri untuk membela agama Allah.
ADVERTISEMENT
(IPT)