Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Klasifikasi Hewan Avertebrata dan Ciri-cirinya
10 Desember 2020 15:19 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Hewan avertebrata memiliki anatomi tubuh yang jauh lebih sederhana ketimbang vertebrata. Mereka adalah hewan berdarah dingin, suhu tubuh mereka bergantung pada suhu atmosfer .
Selain tidak memiliki tulang internal yang keras, kelompok hewan avertebrata juga bertubuh lunak dan memiliki rangka luar yang keras sebagai pelindung tubuh . Agar lebih memahaminya, simak penjelasan mengenai ciri-ciri dan klasifikasi hewan avertebrata berikut.
Ciri Hewan Avertebrata
Klasifikasi Hewan Avertebrata
1. Filum Porifera
ADVERTISEMENT
Porifera merupakan hewan yang memiliki pori-pori. Porifera belum memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Di Amerika, porifera dimanfaatkan untuk memproduksi spons. Contoh porifera adalah sycon, clathrina, euspongia, dan spongia.
2. Filum Coelenterata
Coelenterata merupakan hewan yang berongga. Kebanyakan hewan berongga memberi keuntungan terhadap manusia. Kerangka tubuh coelenterata dapat membentuk karang yang melindungi pantai dari ombak sehingga mencegah terjadinya abrasi. Contoh coelenterata adalah hydra, koral, dan polip.
3. Filum Platyhelmintes
Filum merupakan kelompok cacing pipih. Hewan ini memiliki struktur tubuh paling sederhana dibandingkan cacing filum lainnya. Contoh filum cacing pipih adalah cacing hati (fasiola hepatica), cacing pita sapi (taenia saginata), dan cacing pita babi (taenia solium).
4. Filum Nemathelminthes (Nematoda)
Filum ini merupakan kelompok cacing benang. Tubuhnya berbentuk bulat panjang dan tidak bersegmen. Sebutan lain cacing ini adalah cacing gilig. Ada nemathelminthes yang hidup secara bebas, namun ada juga yang hidup sebagai parasit. Contohnya adalah cacing perut, cacing kremi, dan cacing tambang.
5. Filum Annelida
ADVERTISEMENT
Filum annelida merupakan kelompok cacing yang tubuhnya bersegmen menyerupai cincin dan gelang. Kebanyakan ditemukan di daerah tanah gembur dan tumpukan sampah tumbuh-tumbuhan. Contoh filum ini adalah cacing tanah, caing palolo, lintah, dan pacet.
6. Filum Mollusca
Mollusca merupakan hewan bertubuh lunak dan tidak beruas-ruas. Mollusca dapat digunakan sebagai bahan makanan dan sumber protein hewan. Mollusca juga dapat digunakan sebagai penghasil mutiara. Contoh filum ini adalah gurita, kerang, siput darat, sotong, dan chiton.
7. Filum Arthropoda
Filum ini merupakan hewan yang memiliki kaki bersendi atau beruas-ruas. Arthropoda merupakan filum terbesar dari kingdom animal karena memiliki jumlah spesies yang lebih banyak dibandingkan filum lainnya. Arthropoda dapat digunakan sebagai bahan makanan yang mengandung protein. Mereka diklasifikasikan menjadi empat macam, yaitu:
ADVERTISEMENT
8. Filum Echinodermata
Filum ini merupakan hewan yang memiliki kulit berduri. Habitat kelompok hewan ini ada di laut. Beberapa echinodermata dimanfaatkan sebagai makanan seperti kerupuk teripang dan ada juga yang dimanfaatkan sebagai hiasan. Contoh echinodermata adalah bintang laut, landak laut, dan teripang.
(VIO)