Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Komponen Minyak Bumi yang Terdiri dari Berbagai Senyawa
14 September 2020 19:02 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sejatinya minyak bumi terbentuk dari pelapukan sisa organisme yakni hewan, tumbuhan, atau jasad renik yang terkubur di daerah laut, batas danau, hingga rawa selama berjuta tahun yang lalu.
Untuk mendapat minyak bumi, diperlukan proses pengeboran. Ketika ditemukan, minyak bumi yang masih bercampur dengan gas alam akan dipisahkan menjadi minyak mentah atau crude oil yang bersifat kental dan berwarna hitam.
Nantinya, minyak tersebut akan melalui proses pemurnian atau refining dengan distilasi bertingkat. Di mana minyak yang mentah akan dipisahkan ke dalam kelompok-kelompok dengan titik didih yang mirip.
Sebagian besar komponen minyak bumi terdiri dari senyawa hidrokarbon seperti alifatik jenuh, aromatik, dan sikloalkana. Kemudian, minyak bumi juga memiliki senyawa lain seperti logam, belerang, oksigen, dan nitrogen.
Senyawa hidrokarbon sendiri bisa digolongkan menjadi beberapa macam, yakni alkana, sikloalkana, dan aromatik. Sebagai komponen terbesar dalam minyak bumi, hidrokarbon mengandung senyawa sebesar 90-99%.
ADVERTISEMENT
Lalu, unsur minyak bumi terbesar kedua adalah belerang yang mengandung senyawa sebesar 0,7-7% . Kemudian, unsur penyusun terkecil terletak pada nitrogen, oksigen dan organo logam yang mengandung senyawa hingga 0,9%.
Komponen minyak bumi dapat dipengaruhi oleh faktor geologi di suatu wilayah. Misalnya, suhu hangat di Indonesia membuat minyak bumi banyak mengandung senyawa hidrokarbon aromatik. Kemudian di Rusia, suhu dingin membuat kandungan minyak bumi lebih banyak mengandung senyawa hidrokarbon sikloalkana.
(GTT)