Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Konjungsi Penerang: Pengertian, Fungsi, dan Contohnya
20 September 2023 11:49 WIB
·
waktu baca 7 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Konjungsi penerang adalah salah satu jenis kata hubung dalam bahasa Indonesia yang perlu dipahami agar tidak salah dalam menggunakannya.
ADVERTISEMENT
Konjungsi penerang adalah jenis kata sambung dalam bahasa Indonesia yang digunakan untuk menjelaskan atau mengklarifikasi situasi dalam sebuah kalimat.
Konjungsi penerang tidak menghubungkan objek atau kata-kata, tetapi menghubungkan frasa atau kalimat, sehingga lebih mudah dipahami.
Agar lebih mudah memahami apa itu konjungsi penerang, simak pengertian hingga contoh lengkapnya di bawah ini!
Apa Itu Konjungsi Penerang?
Secara umum, konjungsi penerang dapat diartikan sebagai suatu kata yang berfungsi untuk menghubungkan satu kata/frasa/kalimat. Dengan lainnya, konjungsi penerang berfungsi untuk memberikan penjelasan lebih lanjut.
Konjungsi penerang adalah kata-kata kecil dalam bahasa Indonesia yang digunakan untuk menghubungkan kata, frasa, klausa, atau kalimat.
Dikutip dari buku TOP ONE Ulangan Harian SMA/MA IPA Kelas XI karya Tim Super Tentor, contoh dari konjungsi penerang adalah "bahwa", "yakni", dan "yaitu".
ADVERTISEMENT
Konjungsi ini membantu dalam membentuk hubungan logis antara berbagai unsur dalam kalimat atau teks, sehingga menyampaikan makna dengan lebih jelas dan terstruktur.
Fungsi Konjungsi Penerang
Jenis konjungsi ini digunakan untuk menghubungkan dua klausa atau lebih yang memiliki hubungan sebab-akibat, kesamaan, atau penjelasan.
Konjungsi penerang memainkan peran penting dalam menyusun kalimat atau teks.
Fungsi utama konjungsi penerang adalah untuk menghubungkan dan menyatukan berbagai elemen dalam kalimat atau teks sehingga kalimat dapat membentuk hubungan logis satu sama lain.
Fungsi khususnya adalah untuk menjelaskan atau memberikan penjelasan lebih lanjut tentang topik yang dibahas dalam kalimat.
ADVERTISEMENT
Jenis-jenis Konjungsi Penerang
Konjungsi penerang umumnya terbagi ke dalam beberapa jenis, yakni:
1. Konjungsi Aditif
Konjungsi ini digunakan untuk menghubungkan dua unsur gramatikal yang sejenis atau memiliki kesamaan. Contohnya adalah "dan," "serta," dan "lagipula." Misalnya, "Dia suka makan pizza dan burger."
2. Konjungsi Disjungtif
Konjungsi ini digunakan untuk menghubungkan dua unsur kalimat yang berlawanan atau memiliki pilihan yang berbeda. Contoh kata-kata dalam konjungsi disjungtif adalah "maupun," "baik... baik," dan "atau entah... entah." Misalnya, "Kamu bisa memesan kopi maupun teh."
3. Konjungsi Pertentangan
Konjungsi pertentangan adalah kata hubung yang digunakan untuk menunjukkan perbedaan atau pertentangan antara kalimat.
Contoh kata hubung dalam konjungsi pertentangan meliputi "sebaliknya," "sedangkan," "tetapi," dan "sementara itu." Contohnya, "Dia suka olahraga, sedangkan saudaranya lebih suka membaca buku."
ADVERTISEMENT
4. Konjungsi Final
Jenis selanjutnya adalah konjungsi final. Konjungsi ini digunakan untuk menghubungkan dua unsur yang memiliki tujuan atau maksud tertentu.
Contoh kata-kata yang tergolong konjungsi final adalah "supaya," "untuk," dan "agar." Misalnya, "Dia belajar keras supaya bisa lulus ujian."
5. Konjungsi Waktu
Konjungsi ini menghubungkan kalimat yang memiliki unsur keterangan waktu. Misalnya, "Ketika saya tiba di rumah, sudah larut malam."
6. Konjungsi Sebab
Konjungsi ini digunakan untuk menghubungkan kalimat yang menjelaskan alasan atau sebab suatu kejadian.
Contoh kata hubung dalam konjungsi sebab adalah "karena," "sebab," "karena itu," dan "sebab itu." Misalnya, "Dia terlambat ke sekolah karena hujan deras."
7. Konjungsi Syarat
Konjungsi ini menghubungkan kalimat yang memiliki unsur syarat. Contoh konjungsi syarat meliputi "jika," "asalkan," "kalau," dan "apabila." Misalnya, "Jika kamu datang tepat waktu, kita akan pergi bersama."
ADVERTISEMENT
8. Konjungsi Akibat
Konjungsi ini menghubungkan dua kalimat yang memiliki hubungan akibat.
Contoh kata-kata dalam konjungsi akibat adalah "akibatnya" dan "sehingga." Misalnya, "Dia belajar dengan tekun, akibatnya ia mendapat nilai tinggi."
9. Konjungsi Perbandingan
Konjungsi perbandingan merupakan konjungsi yang berguna untuk menghubungkan dua kalimat yang melakukan perbandingan antara dua hal.
Kata hubung dalam konjungsi perbandingan meliputi "bagaikan," "seperti," "ibarat," dan "seumpama." Misalnya, "Senyumnya seperti matahari terbit di pagi hari."
10. Konjungsi Tak Bersyarat
Konjungsi ini menghubungkan dua kalimat yang tidak memiliki syarat. Contohnya adalah "biarpun," "meskipun," dan "walaupun." Misalnya, "Walaupun hujan turun, kami tetap pergi ke pesta."
Baca juga: Jenis-Jenis Konjungsi Temporal dan Contohnya
Contoh Kalimat dengan Konjungsi Penerang
Berikut adalah contoh kalimat dengan konjungsi penerang berdasarkan jenis-jenisnya:
ADVERTISEMENT
1. Konjungsi Aditif
2. Konjungsi Disjungtif
ADVERTISEMENT
3. Konjungsi Pertentangan
4. Konjungsi Final
ADVERTISEMENT
5. Konjungsi Waktu
6. Konjungsi Sebab
ADVERTISEMENT
7. Konjungsi Syarat
Jika kamu ingin sukses, kamu harus bekerja keras.
8. Konjungsi Akibat
ADVERTISEMENT
9. Konjungsi Perbandingan
10. Konjungsi Tak Bersyarat
ADVERTISEMENT
Intinya, konjungsi penerang merupakan kata penghubung yang tidak hanya berfungsi untuk menghubungkan kata atau kalimat, tetapi juga bermaksud untuk menerangkan.
(SAI)