Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Konsep Gaya Hidup Berkelanjutan P5 dan Contoh Penerapannya
12 Agustus 2024 14:00 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dijelaskan dalam buku Implementasi Gaya Hidup Berkelanjutan dalam Kurikulum Merdeka untuk SMK karya Arisya Falah Silmi, dkk., prinsip gaya hidup berkelanjutan bisa dimaknai sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan manusia saat ini, tanpa mengurangi dan mengubah akses ke sumber daya di masa mendatang.
Gaya hidup berkelanjutan dapat tercermin lewat bagaimana siswa memilih produk, perilaku, dan aktivitas ramah lingkungan lainnya. Dengan meminimalisasi sumber energi tak terbarukan, artinya siswa telah berkontribusi aktif dalam kegiatan ini.
Kendati demikian, kerap dijumpai sejumlah tantangan dalam penerapannya. Agar lebih paham, simak contoh penerapannya dalam artikel berikut.
Materi Gaya Hidup Berkelanjutan P5
Lewat konsep gaya hidup berkelanjutan P5, guru bisa membentuk kesadaran siswa bahwa mereka adalah bagian dari warga dunia (global citizen). Jadi, sekecil apa pun tindakan yang mereka lakukan pasti punya dampak terhadap lingkungan secara menyeluruh.
ADVERTISEMENT
Untuk merealisasikan gaya hidup ini dalam kehidupan sehari-hari, siswa mesti memahami betapa pentingnya gaya hidup berkelanjutan. Ada beberapa alasan yang mendasarinya, yakni:
Dalam prosesnya, guru akan diminta untuk merancang konsep pembelajaran tersebut. Dengan begitu, penilaian dan asesmen yang dilakukan terhadap siswa akan berjalan lancar.
Contoh Praktik Gaya Hidup Berkelanjutan P5
Penerapan materi gaya hidup berkelanjutan P5 dibagi menjadi beberapa tahapan. Dirangkum dari buku Bergerak Hari Ini Mengukur Masa Depan karya Juliana (2023), berikut masing-masing penjelasannya:
ADVERTISEMENT
1. Pengenalan
Siswa akan diminta untuk memahami konsep sampah plastik, penyebab keberadaan sampah kemasan, dan dampaknya bagi lingkungan maupun kesehatan. Nantinya, fasilitator akan membagi kelas menjadi kelompok kecil untuk mendiskusikan masalah Gaya Hidup Berkelanjutan.
2. Kontekstualisasi
Siswa melakukan riset terpadu dan mandiri soal lingkungan sekitarnya. Jika menginginkan praktik yang nyata, siswa bisa diajak melihat proses pengemasan makanan dan minuman, pengolahan sampah, daur ulang limbah, dan lain-lain.
3. Laporan
Di pertemuan berikutnya, fasilitator memberikan waktu bagi kelompok untuk mengumpulkan hasil observasi kunjungan belajar dan mendiskusikannya di dalam kelompok. Lalu, siswa akan mempresentasikan hasil temuannya di depan kelas.
4. Pameran
Setiap kelompok siswa akan diarahkan untuk membuat pameran berupa poster atau kumpulan foto. Nantinya, siswa di sekolah juga diimbau melakukan Gallery Walk untuk melihat hasil karya mereka. Dengan begitu, semua anggota kelompok bisa berdiskusi dengan pengunjung yang datang.
ADVERTISEMENT
Ragam konten berkualitas dan inklusif tentang inisiatif individu, komunitas, dan pemangku kepentingan untuk mendorong terciptanya kumparan.com/topic/green-initiative
(MSD)