Konten dari Pengguna

Kurikulum Merdeka Belajar: Pengertian dan Perbedaan dengan Kurikulum Sebelumnya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
5 Juli 2022 10:29 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Kurikulum Merdeka Belajar. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kurikulum Merdeka Belajar. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Kurikulum Merdeka Belajar adalah kurikulum pendidikan yang dicanangkan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim. Ini merupakan bentuk evaluasi dari Kurikulum 2013 yang telah digunakan sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Pada tahun ajaran 2022/2023, Kurikulum Merdeka Belajar tidak hanya dikhususkan untuk satuan pendidikan SMA/sederajat, tetapi juga akan diberlakukan untuk tingkat lainnya, mulai dari PAUD, SD, SMP, hingga Perguruan Tinggi.
Dikutip dari laman kurikulum gtk.kemendikbud.go.id, Kurikulum Merdeka Belajar adalah opsi bagi semua satuan pendidikan yang sudah siap melaksanakannya. Jadi, bagi sekolah yang belum siap menggunakan kurikulum ini, masih bisa menggunakan Kurikulum 2013 sebagai dasar pengelolaan pembelajaran.
Lantas, seperti apa konsep Kurikulum Merdeka Belajar? Apa perbedaan dan keunggulannya dibandingkan kurikulum sebelumnya?

Apa Itu Kurikulum Merdeka Belajar?

Ilustrasi belajar. Foto: Unsplash
Mengutip Buku Saku Tanya Jawab Kurikulum Merdeka yang diterbitkan Kemendikbud, Merdeka Belajar adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam. Nantinya, peserta didik dapat memilih pelajaran apa saja yang ingin ditekuni sesuai dengan bakat dan minatnya.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, guru juga memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sesuai minat dan bakat peserta didik. Dengan demikian, proses belajar mengajar akan lebih optimal sehingga peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi diri.
Kurikulum Merdeka Belajar didukung oleh peluncuran platform Merdeka Mengajar. Platform ini menjadi wujud nyata upaya transformasi pendidikan berbasis digital di Indonesia demi mempermudah guru dalam mengajar, belajar, dan berkarya.
Karakteristik utama dari Kurikulum Merdeka Belajar yang mendukung pemulihan pembelajaran yaitu:
ADVERTISEMENT

Perbedaan Kurikulum Merdeka Belajar dengan Kurikulum Sebelumnya

Ilustrasi belajar. Foto: Unsplash
Secara umum, perbedaan keduanya dapat dilihat dari poin-poin yang dikutip dari kurikulum.kemdikbud.go.id berikut ini:

1. Mata Pelajaran

Pada Kurikulum Merdeka Belajar, mata pelajaran (mapel) IPA dan IPS menjadi satu, yaitu Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial. Selain itu, terdapat perubahan status beberapa mapel. Misalnya, bahasa Inggris yang sebelumnya adalah mapel muatan lokal (mulok) menjadi mapel pilihan.
Satuan pendidikan atau peserta didik juga bisa memilih sekurang-kurangnya satu dari empat mata pelajaran Seni dan Budaya: Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, atau Seni Tari.

2. Pembelajaran

Model pembelajaran Kurikulum Merdeka Belajar akan dibuat lebih sederhana dan mendalam, yaitu paduan antara pembelajaran intrakurikuler (70-80% dari jam pelajaran) dan kokurikuler melalui projek penguatan profil pelajar Pancasila (20-30% jam pelajaran).
ADVERTISEMENT

3. Jam pelajaran

Jam pelajaran pada Kurikulum Merdeka Belajar diatur per tahun. Satuan pendidikan dapat mengatur alokasi waktu pembelajaran secara fleksibel guna mencapai jam pembelajaran yang ditetapkan.
(ADS)