Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Latar Belakang: Pengertian, Cara Membuat, dan Contohnya
4 Juni 2021 12:18 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Dalam menulis makalah, laporan penelitian, skripsi, dan karya tulis ilmiah lainnya, penulis harus menjelaskan terlebih dahulu secara garis besar tentang masalah yang akan diteliti. Penjelasan tersebut terangkum dalam latar belakang.
ADVERTISEMENT
Latar belakang adalah bagian tulisan yang berisi alasan pentingnya pembahasan masalah atau alasan yang mendorong pemilihan topik. Dengan kata lain, latar belakang berisi uraian jawaban atas pertanyaan “Mengapa memilih topik atau masalah itu?”.
Namun, alasan pada latar belakang bukanlah yang bersifat subjektif menurut pendapat penulis, tetapi harus berupa uraian objektif serta dilengkapi dengan alasan teoritis dan bukti faktual.
Secara umum, latar belakang berisikan urgensi masalah yang dibahas, alasan mengapa suatu masalah perlu dibahas, dan penegasan kepada pembaca mengenai pentingnya masalah tersebut untuk dibahas lebih lanjut.
Cara Membuat Latar Belakang
Mengutip buku Teknik Penyusunan Skripsi oleh Mukhtazar, M.Pd. (2012), latar belakang dapat disusun dengan langkah-langkah sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Untuk lebih jelasnya, simak contoh latar belakang berikut yang dikutip dari jurnal Analisa Konsumsi Energi Listrik dan Peluang Penghematan pada AC Central Chiler di Gedung Telkom Semarang oleh Muhammad Luthfil Khakim (2019).
Contoh Latar Belakang
Air Conditioning (AC) adalah suatu mesin pendingin sebagai sistem pengkondisi udara yang digunakan dengan tujuan untuk memberikan rasa nyaman bagi penghuni yang berada dalam suatu ruangan/gedung. Jadi AC tidak hanya berfungsi memberikan efek dingin tetapi yang lebih penting adalah memberikan rasa kenyamanan (comfort air conditioning) yaitu suatu proses perlakuan termodinamik terhadap udara untuk mengatur suhu, kelembaban, kebersihan, dan pendistribusiannya secara serentak guna mencapai kondisi nyaman yang dibutuhkan oleh penghuni yang berada di dalamnya. (Stoecker, 1996)
ADVERTISEMENT
Perkembangan pemakaian sistem pengkondisi udara sudah sangat pesat, hal ini dapat dilihat bahwa hampir semua gedung bertingkat, pusat perkantoran, pusat perbelanjaan, perumahan menggunakan fasilitas ini. Fasilitas ini dirancang untuk memenuhi salah satu faktor yang dapat membantu membuat rasa nyaman bagi penghuni dalam melakukan berbagai aktivitas kerja. Bangunan – bangunan yang memiliki beban pendinginan yang besar serta waktu operasi pemakaian pengkondisi udara hampir sama umumnya menggunakan sistem pengkondisi udara sentral. Hal ini karena pertimbangan biaya operasional serta perawatan lebih murah dan mudah. Pada sistem pengkondisi udara sentral dapat dipastikan menggunakan chiller.
Hampir 50 – 60 % energi yang ada di sebuah gedung digunakan untuk sistem pengkondisi udara. Sehingga dapat diprediksikan bahwa biaya pemakaian listrik sangat tinggi, sesuai dengan kenaikan beban pendinginannya. Pengeluaran biaya energi listrik makin besar pada jamjam puncak (night time) karena pada jam-jam tersebut tarif listrik lebih tinggi dari pada tarif listrik jam-jam biasa (day time).
ADVERTISEMENT
Untuk menanggulangi masalah tersebut dilakukan efisiensi energi. Salah satu metode yang sekarang dipakai untuk mengefisienkan pemakaian energi listrik adalah konservasi energi. Konservasi energi adalah peningkatan efisiensi energi yang digunakan atau proses penghematan energi. Dalam proses ini meliputi adanya audit energi yaitu suatu metode untuk mengitung tingkat konsumsi energy suatu gedung atau bangunan, yang mana hasilnya nanti akan dibandingkan dengan standar yang ada untuk kemudian dicari solusi penghematan konsumsi energi jika tingkat konsumsi energinya melebihi standar baku yang ada.
(ADS)