Konten dari Pengguna

Lirik Takbiran Pendek dan Panjang untuk Menyambut Lebaran

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
9 April 2024 16:57 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Takbiran Foto: Aloysius Jarot/Antara
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Takbiran Foto: Aloysius Jarot/Antara
ADVERTISEMENT
Usai menunaikan ibadah puasa sebulan penuh di bulan Ramadan, umat Islam akan menyambut Hari Raya Idul Fitri. Sejumlah persiapan dilakukan seperti membeli baju baru, memasak hidangan Lebaran, berzakat fitrah hingga mengumandangkan takbir.
ADVERTISEMENT
Sudah menjadi bagian dari tradisi masyarakat Indonesia meramaikan malam Idul Fitri dengan menggaungkan takbir. Mengutip Majalah AULA ed Mei 2022 - Meredam Kekecewaan Rakyat, ada beragam cara yang dilakukan masyarakat saat malam takbiran.
Pertama, ada masyarakat yang melakukan takbiran dengan berkeliling kampung atau wilayah tempat tinggalnya. Bisa dengan berjalan kaki atau menaiki kendaraan seraya menabuh bedug atau alat musik sederhana agar semakin meriah.
Kedua, takbiran juga dilakukan di masjid atau musala. Biasanya, takbiran dengan cara ini berlangsung semalam suntuk sejak maghrib hingga keesokan harinya saat pelaksanaan shalat Ied.

Lirik Takbiran Panjang dan Pendek

Ilustrasi anak bermain saat malam takbiran. Foto: Shutter Stock
Sebagai hari yang suci dan penuh suka cita, malam menjelang Idul Fitri ada baiknya dihidupkan dengan gembira. Di antaranya dengan gema takbir dan ibadah.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari NU Online, hal ini sebagaimana dianjurkan Rasulullah SAW dalam sabdanya:
مَنْ قَامَ لَيْلَتَىِ الْعِيدَيْنِ لِلهِ مُحْتَسِبًا لَمْ يَمُتْ قَلْبُهُ يَوْمَ تَمُوتُ الْقُلُوبُ. (رواه الشافعي وابن ماجه)
Artinya, “Siapa saja yang qiyamul lail pada dua malam Id (Idul Fitri dan Idul Adha) karena Allah demi mengharap ridha-Nya, maka hatinya tidak akan mati pada hari di mana hati manusia menjadi mati,” (HR As-Syafi’i dan Ibn Majah).
Adapun bunyi takbir yang biasa dilantunkan umat Islam Tanah Air yakni:
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ
Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar. La ilaha illallahu wallahu akbar. Allahu akbar wa lillahil hamdu.
Artinya: "Allah maha besar, Allah maha besar, Allah maha besar. Tiada tuhan selain Allah. Allah maha besar. Segala puji bagi-Nya."
ADVERTISEMENT
Bisa juga dengan yang lebih singkat seperti ini. Dijelaskan Imam An-Nawawi dalam Kitab Al-Majmu’, Syarhul Muhadzdzab, takbir dibacakan sebanyak tiga kali.
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ
Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar
Artinya, "Allah maha besar, Allah maha besar, Allah maha besar."
Bisa pula mengamalkan lafaz berikut ini:
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ الِلّٰهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَلَا نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الكَافِرُوْنَ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ الاَحْزَابَ وَحْدَهُ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ
Allahu akbar kabira, walhamdu lillahi katsira, wa subhanallahi bukratan wa ashila, la ilaha illallahu wa la na'budu illa iyyahu mukhlishina lahud dana wa law karihal kafirun, la ilaha illallahu wahdah, shadaqa wa'dah, wa nashara 'abdah, wa hazamal ahzaba wahdah, la ilaha illallahu wallahu akbar.
ADVERTISEMENT
(ELR)
Berburu THR di hari raya, udah biasa. Gimana kalau berburu Emas Hari Raya 😄🎉 Ikutan di kum.p/ehr