Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Makna Efesus 4 Ayat 5 dalam Alkitab tentang Esensi Roh dan Allah Tritunggal
7 Desember 2021 13:21 WIB
·
waktu baca 3 menitDiperbarui 15 Mei 2023 17:11 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Efesus 4 ayat 5 tidak bisa dipisahkan dari ayat-ayat sebelumnya, yakni ayat 1-4. Kumpulan ayat Alkitab tersebut memuat konsep Allah Tritunggal atau Trinity dalam ajaran Kristen.
ADVERTISEMENT
Efesus 4 ayat 5 sendiri tercatat dalam Perjanjian Baru Alkitab, tepatnya Injil Efesus 4. Injil yang ditulis oleh Rasul Paulus tersebut merupakan pasal keempat Surat Paulus kepada Jemaat di Efesus.
Secara garis besar, Injil ini terbagi menjadi dua perikop, yaitu “Kesatuan Jemaat dan Karunia yang Berbeda-beda” dan “Manusia Baru”.
Dalam Alkitab, Efesus 4 ayat 5 berada dalam perikop “Kesatuan Jemaat dan Karunia yang Berbeda-beda”. Ayat Alkitab tersebut memuat makna penting yang sebaiknya diketahui oleh umat Kristen . Lantas, seperti apa makna ayat Alkitabnya?
Bunyi Efesus 4 Ayat 5 dalam Alkitab
Seperti diketahui, Efesus 4 ayat 5 memiliki keterkaitan erat dengan ayat sebelumnya. Agar lebih memahami makna ayat tersebut, ada baiknya untuk membaca beberapa ayat Alkitab dalam Efesus 4 di sini:
ADVERTISEMENT
Efesus 4 Ayat 1-16: Kesatuan Jemaat dan Karunia yang Berbeda-Beda
(1) Sebab itu aku menasihatkan kamu, aku, orang yang dipenjarakan karena Tuhan, supaya hidupmu sebagai orang-orang yang telah dipanggil berpadanan dengan panggilan itu.
(2) Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu.
(3) Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera:
(4) satu tubuh, dan satu Roh, sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan yang terkandung dalam panggilanmu,
(5) satu Tuhan, satu iman, satu baptisan,
(6) satu Allah dan Bapa dari semua, Allah yang di atas semua dan oleh semua dan di dalam semua.
(7) Tetapi kepada kita masing-masing telah dianugerahkan kasih karunia menurut ukuran pemberian Kristus.
(8) Itulah sebabnya kata nas: "Tatkala Ia naik ke tempat tinggi, Ia membawa tawanan-tawanan; Ia memberikan pemberian-pemberian kepada manusia."
ADVERTISEMENT
(9) Bukankah "Ia telah naik" berarti, bahwa Ia juga telah turun ke bagian bumi yang paling bawah?
(10) Ia yang telah turun, Ia juga yang telah naik jauh lebih tinggi dari pada semua langit, untuk memenuhkan segala sesuatu.
(11) Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
(12) untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,
(13) sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus,
(14) sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan,
ADVERTISEMENT
(15) tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala.
(16) Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, --yang rapih tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota--menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih.
Makna Efesus 4 Ayat 5 dalam Alkitab
Alkitab dalam Efesus 4 ayat 5 memaparkan bahwa Roh merupakan esensi dalam diri umat Nasrani yang diikatkan dengan pengharapan akan kemuliaan.
Ayat tersebut juga menyinggung tentang umat yang sudah dimasukkan ke dalam Kristus melalui satu iman, satu baptisan, serta satu Allah dan Bapa di atas semua, melalui semua, dan di dalam semua.
ADVERTISEMENT
Di samping itu, ayat-ayat lainnya (ayat 4, 5, dan 6) juga menyinggung konsep Allah Tritunggal secara berurutan, yaitu Roh, Putra, dan Bapa. Hal ini seperti dijelaskan dalam buku Kumpulan Karya Witness Lee (1994-97) Vol. 2 oleh Witness Lee dan Yasperin (2020).
Dalam kehidupan Kristiani, ke-Allahan pertama yang dijamah adalah Roh. Apabila umat menjamah Roh, maka secara otomatis akan menjamah Putra. Setelah memiliki Putra, umat akan memiliki Bapa yang menjadi pemula dan sumber segala sesuatu.
(GTT)