Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Makna Istighfar dan Keutamaannya dalam Ajaran Islam
9 November 2021 12:28 WIB
·
waktu baca 2 menitDiperbarui 20 Juni 2022 6:51 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Istighfar atau Astaghfirullah adalah kata maaf atau permohonan ampunan kepada Allah SWT bagi umat Muslim. Memohon ampun kepada Allah adalah hal yang sangat dalam ajaran Islam karena manusia tak luput dari dosa.
ADVERTISEMENT
Kalimat istighfar adalah Astaghfirullah yang memiliki arti “saya memohon ampunan kepada Allah”. Lafadz ini dianjurkan untuk dibaca sebanyak tiga kali setelah menunaikan ibadah shalat.
Kata ini juga bisa diucapkan dalam kehidupan sehari-hari, terutama ketika mereka melakukan perbuatan yang salah atau menahan diri saat tergoda untuk melakukan dosa .
Agar lebih memahaminya, umat Muslim juga perlu mengetahui makna di balik kata Astagfirullah. Ada banyak hikmah dan keutamaan yang bisa didapatkan dari ucapan istighfar .
Makna Istighfar
Mengutip dari buku Istighfar oleh Ariffian Jayanegara, istighfar mencakup makna taubat, bahkan beristighfar adalah taubat itu sendiri. Secara garis besar, makna istighfar adalah sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Harus ditekankan bahwa istighfar tidak berkaitan dengan hal yang akan datang atau masa depan. Ini hanya berkaitan dengan apa yang sudah terjadi.
Keutamaan Beristighfar
Berikut adalah keutamaan-keutamaan yang bisa didapatkan jika umat Muslim mengamalkannya, seperti dikutip dari buku Cara Nyata Mempercepat Pertolongan Allah oleh M. Syafe’ie:
Istighfar mampu mencabut dosa sampai ke akar-akarnya hingga bersih tak tersisa. Namun, istighfar harus diucapkan dengan penuh kesungguhan, ketulusan, dan disertai amalan baik jika ingin dipermudah dalam penghapusan dosanya.
Perbuatan dosa akan membuat hati tidak tenang, gelisah, dan cemas. Sebab, pada saat itu hati sedang dikuasai oleh setan. Beristighfar akan menghapus semua emosi negatif yang dirasakan berkat keyakinan ampunan dan rahmat Allah. Dengan demikian, setan tidak akan bisa menguasai hati.
ADVERTISEMENT
Sebuah kesulitan harus dihadapi dengan tenang. Ketenangan akan menghasilkan pengambilan keputusan yang rasional. Maka dari itu, beristighfar cocok dilakukan ketika menghadapi kesulitan karena akan membuat hati tenang dan pikiran menjadi jernih.
(ADB)