Makna Lagu Lir Ilir Ciptaan Sunan Kalijaga, Pengingat untuk Umat Islam

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
10 November 2023 18:07 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pemusik daerah yang memainkan lagu Lir Ilir. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pemusik daerah yang memainkan lagu Lir Ilir. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Makna lagu Lir Ilir memiliki filosofi yang erat hubungannya dengan umat Islam. Lagu ini merupakan lagu daerah dari Jawa Tengah yang diciptakan oleh Sunan Kalijaga.
ADVERTISEMENT
Sunan Kalijaga adalah salah satu dari walisongo yang menyebarkan agama Islam di tanah Jawa. Dalam menyiarkan ajaran Islam, Sunan Kalijaga menggunakan media yang mudah diterima oleh masyarakat, salah satunya melalui tembang Jawa Lir Ilir.
Selain syairnya yang indah, lagu Lir Ilir juga syarat dengan pesan ajaran Islam yang mendalam. Lantas, apa makna dari lagu Lir Ilir?

Lirik Lagu Lir Ilir dan Artinya

Ilustrasi pemusik daerah yang memainkan lagu Lir Ilir. Foto: Pixabay
Berikut adalah lirik lagu Lir Ilir dan artinya:
Lir-ilir, lir-ilir, tandure wus sumilir
Tak ijo royo-royo, tak sengguh temanten anyar
Cah angon, cah angon, penekno blimbing kuwi
Lunyu lunyu penekno, kanggo mbasuh dodot ira
Dodot ira, dodot ira, kumitir bedhah ing pinggir
ADVERTISEMENT
Dondomono, jrumatano, kanggo sebo mengko sore
Mumpung padang rembulane, mumpung jembar kalangane
Yo surako, surak hiya...
Artinya:
Bangunlah, bangunlah tanamannya telah bersemi
Bagaikan warna hijau yang menyejukkan, seperti sepasang pengantin baru
Anak gembala, anak gembala, tolong panjatkan pohon belimbing itu
Sekalipun licin, tetaplah memanjat untuk mencuci kain dodotmu
Kain dodotmu, kain dodotmu, telah rusak dan robek
Jahitlah, tisiklah untuk menghadap Tuhanmu nanti sore
Selagi rembulan masih purnama, selagi tempat masih luas dan lapang
Ya, bersoraklah, berteriaklah, ya

Makna Lagu Lir Ilir dalam Bahasa Indonesia

Ilustrasi pemusik daerah yang memainkan lagu Lir Ilir. Foto: Pixabay
Lagu Lir Ilir memiliki makna yang mendalam bagi kehidupan masyarakat muslim di Jawa. Mengutip buku Islam Abangan dan Kehidupannya oleh Rizem Aizid, berikut adalah makna lagu Lir Ilir yang diciptakan oleh Sunan Kalijaga:
ADVERTISEMENT

1. Lir ilir, lir ilir, tandure wus sumilir

Lirik pertama, "lir ilir, lir ilir, tandure wus sumilir" artinya "bangunlah, bangunlah tanamannya telah bersemi". Lirik ini memerintahkan orang Islam untuk segera bangun.
Adapun yang dimaksud bangun di sini adalah mau belajar Islam secara terbuka. Sebab, pada masa Sunan Kalijaga saat itu, kerajaan Hindu terakhir sudah kalah dan digantikan oleh kesultanan Islam pertama di Jawa, yakni Demak.
Jadi, lirik ini ditujukan bagi kaum muslim bahwa pasca keruntuhan kerajaan Hindu, agama Islam harus disebarkan secara luas. Selain itu, masyarakat Jawa juga telah siap menerima petunjuk dan ajaran Islam dari para wali.

2. Tak ijo royo-royo, tak senggo temanten anyar

Lirik kedua, "tak ijo royo-royo, tak senggo temanten anyar" artinya "bagaikan warna hijau yang menyejukkan, seperti sepasang pengantin baru".
ADVERTISEMENT
Lirik ini berbicara tentang kejayaan Islam. Dalam lirik tersebut, Sunan Kalijaga melambangkan kejayaan Islam dengan warna hijau.
Selain itu, agama Islam juga digambarkan seperti pengantin baru yang menarik hati serta membawa kebahagiaan bagi siapa pun yang melihatnya.

3. Cah angon, cah angon, penekno blimbing kuwi

Lirik ketiga, "cah angon, cah angon, penekno blimbing kuwi" artinya "anak gembala, anak gembala, tolong panjatkan pohon belimbing itu".
Lirik ini berisi tentang ajaran-ajaran Islam. Sunan Kalijaga dengan piawai menggunakan lambang anak gembala untuk menyebut pemimpin.
Adapun belimbing di sini dilambangkan sebagai simbol dari rukun Islam yang berjumlah lima. Jadi, lirik ketiga ini bermakna perintah bagi para pemimpin untuk memberi suri teladan bagi rakyatnya dalam menjalankan syariat Islam, khususnya lima rukun Islam.
ADVERTISEMENT

4. Lunyu-lunyu yo penekno kanggo mbasuh dodotiro

Ilustrasi pemusik daerah yang memainkan tembang Lir Ilir. Foto: Pixabay
Lirik keempat, "lunyu-lunyu yo penekno kanggo mbasuh dodotiro" artinya "sekalipun licin, tetaplah memanjat untuk mencuci kain dodotmu".
Lirik ini menunjukkan, bahwa segala sesuatu yang manusia miliki harus dihargai dan dimanfaatkan dengan bijak. Setiap orang harus belajar untuk bersyukur dan menjaga apa yang sudah diberikan oleh Tuhan.

5. Dodot iro, dodot iro, kumitir bedah ing pinggir

Lirik kelima, "dodot iro, dodot iro, kumitir bedah ing pinggir" artinya "kain dodotmu, kain dodotmu, telah rusak dan robek".
Lirik ini mengingatkan orang Islam akan datangnya masa kemerosotan moral. Apabila zaman itu telah tiba, maka akan ada banyak orang yang meninggalkan ajaran agamanya.
Oleh sebab itu, dalam lirik ini, Sunan Kalijaga menggambarkan kehidupan beragama mereka sebagai pakaian yang telah rusak dan robek.
ADVERTISEMENT

6. Dondomono, jrumatano, kanggo sebo mengko sore

Lirik keenam, "dondomono, jrumatano, kanggo sebo mengko sore" artinya "jahitlah, tisiklah untuk menghadap Tuhanmu nanti sore". Lirik ini berisi tentang perintah kepada masyarakat untuk memperbaiki kehidupan beragama yang telah rusak.

7. Mumpung padang rembulane, mumpung jembar kalangane

Lirik ketujuh, "mumpung padang rembulane, mumpung jembar kalangane" artinya "selagi rembulan masih purnama, selagi tempat masih luas dan lapang".
Lirik ini berisi petuah bahwa pintu tobat senantiasa terbuka (selagi rembulan masih purnama), sehingga masyarakat diperintahkan untuk bertobat dan memperbaiki agamanya.

8. Yo surako, surak hiya

Lirik terakhir, "Yo surako, surak hiya..." artinya "ya, bersoraklah, berteriaklah, ya". Lirik ini memuat pesan bahwa orang yang menjalankan perintah agama Islam dengan baik akan merasa senang dan gembira ketika panggilan dari Tuhan yang Maha Kuasa datang.
Secara keseluruhan, makna lagu Lir llir sarat dengan nilai-nilai kehidupan umat Islam. Lagu ini menjadi pengingat tentang kewajiban beribadah bagi umat muslim sebagai bekal untuk kehidupan di akhirat.
ADVERTISEMENT
(SFR)