Konten dari Pengguna

Makna Markus 12 Ayat 29 dalam Alkitab tentang Tuhan yang Esa

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
5 November 2021 18:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Markus 12 Ayat 29 Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Markus 12 Ayat 29 Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Ajaran tentang “hukum yang terutama” tercatat dalam Perjanjian Baru di Alkitab, salah satunya Markus 12 ayat 29. Ayat Alkitab tersebut dicatat oleh Markus berdasarkan kesaksian salah satu murid Tuhan Yesus Kristus, yaitu Simon Petrus.
ADVERTISEMENT
Markus 12 sejatinya terbagi menjadi tujuh bagian yang membahas tentang perumpamaan kebun anggur, pembayaran pajak kepada Kaisar, pertanyaan orang Saduki terkait kebangkitan, hukum terutama, hubungan Yesus dan Daud, nasihat Yesus terhadap ahli Taurat, dan persembahan janda miskin.
Markus 12 ayat 29 masuk dalam bagian keempat dengan perikop “Hukum yang Terutama”. Perikop tersebut terdiri dari tujuh ayat, yaitu ayat 28-34. Untuk mengetahui bunyi dan makna ayat Alkitabnya, Anda bisa menyimak artikel di bawah ini.
Ilustrasi Markus 12 Ayat 29 Foto: Unsplash

Bunyi Markus 12 Ayat 29

Berikut bunyi Markus 12 ayat 29-34 selengkapnya:
(28) Lalu seorang ahli Taurat, yang mendengar Yesus dan orang-orang Saduki bersoal jawab dan tahu, bahwa Yesus memberi jawab yang tepat kepada orang-orang itu, datang kepada-Nya dan bertanya: "Hukum manakah yang paling utama?"
ADVERTISEMENT
(29) Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa.
(30) Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu.
(31) Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini."
(32) Lalu kata ahli Taurat itu kepada Yesus: "Tepat sekali, Guru, benar kata-Mu itu, bahwa Dia esa, dan bahwa tidak ada yang lain kecuali Dia.
(33) Memang mengasihi Dia dengan segenap hati dan dengan segenap pengertian dan dengan segenap kekuatan, dan juga mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri adalah jauh lebih utama dari pada semua korban bakaran dan korban sembelihan."
ADVERTISEMENT
(34) Yesus melihat, bagaimana bijaksananya jawab orang itu, dan Ia berkata kepadanya: "Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah!" Dan seorangpun tidak berani lagi menanyakan sesuatu kepada Yesus.
Ilustrasi Markus 12 Ayat 29 Foto: Unsplash

Makna Markus 12 ayat 29

Menurut Robert G. Bratcher dan Howard A. Hatton (2020) dalam buku Pedoman Penafsiran Alkitab Kitab Ulangan, Markus 12 ayat 29 menegaskan bahwa Tuhan Allah yang disembah oleh orang Israel adalah Tuhan yang esa. Dia adalah satu-satunya Tuhan yang layak disembah.
Kemudian ayat Alkitab berikutnya membahas perintah untuk mengasihi Tuhan Allah dengan sungguh-sungguh tanpa syarat. Umat Nasrani harus membuktikan kasihnya kepada Allah dengan ketaatan dan kesetiaan.
Alkitab juga memerintahkan umat Nasrani untuk mengasihi sesama layaknya mengasihi diri sendiri. Perintah ini senada dengan hukum kasih yang dimuat dalam Matius 22 ayat 27-40, yang berbunyi:
ADVERTISEMENT
"Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu , dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi."
(GTT)