Makna Tidurnya Orang Puasa adalah Ibadah Menurut Para Ulama

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
1 April 2024 17:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi tidur saat sedang berpuasa. Foto: Pexels.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tidur saat sedang berpuasa. Foto: Pexels.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Makna tidurnya orang puasa adalah ibadah dalam hadits populer riwayat Imam Baihaqi sangat penting untuk dipahami setiap Muslim. Pasalnya, hadits tersebut kerap dijadikan pembenaran bagi banyak orang untuk tidur terus menerus selama Ramadan.
ADVERTISEMENT
Saat berpuasa, umat Muslim memang dilarang makan dan minum dari terbit fajar hingga matahari terbenam. Kondisi ini yang membuat tubuh kekurangan energi sehingga terasa lemas dan mengantuk.
Alhasil, beberapa orang memilih tidur sejenak di sela-sela aktivitas untuk memulihkan stamina mereka. Namun, ada juga yang tidur dari pagi hingga menjelang petang dengan alasan bahwa tidurnya orang berpuasa adalah ibadah.
Sebenarnya, bagaimana para ulama memaknai hadits di atas? Simak informasinya dalam ulasan berikut.

Makna Tidurnya Orang Puasa adalah Ibadah

Ilustrasi tidur saat sedang berpuasa. Foto: Pexels.
Ada beberapa hadits yang menyatakan bahwa tidur saat sedang berpuasa dianggap sebagai ibadah. Salah satunya hadits yang diriwayatkan oleh Imam Baihaqi.
ADVERTISEMENT
Masalahnya, hadits di atas seringkali dijadikan alasan oleh beberapa orang untuk banyak tidur di siang hari, bahkan hingga meninggalkan sholat. Lantas, apa makna sesungguhnya dari hadits ini?
Ustad Adi Hidayat mengatakan bahwa tidurnya orang puasa adalah ibadah merupakan hadits dhaif karena bertentangan dengan semangat Ramadan. Tidur saat berpuasa memang dibolehkan dan tidak membatalkan puasa, namun tidak bisa dikatakan sebagai ibadah.
“Ini bertentangan dengan semangat Ramadan. Nabi Muhammad SAW meminta kita untuk meningkatkan ibadah, namun Anda membuat alasan untuk keluar dari semangat itu,” jelasnya dalam kanal YouTube Muslimah Hijrah.
Senada dengan Ustad Adi Hidayat, ulama Buya Yahya juga mengatakan bahwa tidur saat sedang berpuasa bukanlah ibadah. Tidur hanya dilakukan seseorang untuk mencegah hilangnya pahala puasa akibat hal-hal yang tidak bermanfaat.
ADVERTISEMENT
“Jadi, orang berpuasa itu sebisa mungkin ada amal baik. Tapi ketika kita bangun malah menggunjing orang (berbuat dosa), lebih baik tidur agar pahalanya tidak hilang,” jelas Buya Yahya dalam kanal YouTube Al Bahjah TV.

Amalan Ringan saat Berpuasa

Ilustrasi dzikir. Foto: Unsplash.
Ramadan adalah bulan yang penuh berkah dan kemuliaan. Di bulan ini, pintu-pintu langit dibuka dan pahala dilipatgandakan. Oleh karena itu, umat Muslim patut berlomba-lomba untuk memperbanyak amalan selama Ramadan.
Dihimpun dari buku Janji-janji Allah Kepada Perempuan Saliha oleh Muhammad Abdul Hadi, berikut beberapa amalan ringan berpahala besar yang dapat dikerjakan saat sedang berpuasa.

1. Dzikir

Dzikir adalah amalan yang paling dicintai Allah SWT. Amalan yang mudah dilakukan dan berpahala besar ini menjadi salah satu cara manusia untuk terhubung dengan Allah.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Amalan Ringan Paling Menakjubkan oleh Syekh Ali Jaber, orang-orang yang berdzikir akan mendapat banyak keutamaan di dunia maupun akhirat. Salah satu keutamaannya adalah menghapus dosa-dosa yang telah lalu meskipun sebanyak buih di lautan.

2. Membaca Al-Quran

Amalan ringan berpahala besar lainnya yang dapat dilakukan saat sedang berpuasa adalah membaca Al-Quran. Orang yang rutin membaca Al-Quran selama bulan Ramadan akan mendapat pahala berlipat ganda dan syafaat di hari kiamat.

3. Menyediakan makanan berbuka

Menyediakan makanan berbuka untuk orang-orang yang berpuasa juga amalan dengan pahala yang besar, bahkan besarnya sama dengan orang yang berpuasa.
(GLW)