Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Makna Total Defense dalam Bela Negara yang Perlu Dipahami Warga Negara
29 April 2025 12:00 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Bela negara adalah kewajiban semua warga Indonesia tanpa terkecuali. Tugas ini bukan hanya menjadi tanggung jawab TNI atau aparat negara, melainkan seluruh lapisan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk memahami konsep bela negara secara menyeluruh. Salah satu konsep yang perlu dipahami dengan baik adalah total defense.
Lantas, apa sebenarnya makna total defense dalam bela negara? Untuk mengetahuinya, simak informasi lengkapnya berikut ini.
Makna Total Defense dalam Bela Negara
Dalam buku Buku Ajar Hukum Ketahanan Negara Aplikatif karya Arief Rachman Hakim, S.H., M.H., dijelaskan bahwa total defense merupakan pendekatan bela negara yang melibatkan seluruh kekuatan yang dimiliki bangsa. Konsep ini tidak terpaku pada kekuatan militer saja, melainkan kemampuan ekonomi, sosial, dan lain sebagainya.
Pada pendekatan ini, pertahanan negara menjadi tanggung jawab semua elemen bangsa, termasuk pemerintah, TNI, masyarakat, hingga lembaga-lembaga non-militer lainnya. Artinya, semua pihak punya peran aktif untuk mempertahankan kedaulatan negara dari berbagai ancaman.
ADVERTISEMENT
Konsep ini diatur dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara, yang menyebutkan bahwa sistem pertahanan Indonesia bersifat semesta atau universal. Total defense disiapkan tidak hanya untuk menghadapi ancaman perang, tetapi juga berbagai gangguan yang bisa mengancam kedaulatan, integritas wilayah, dan keselamatan rakyat, baik dari dalam maupun luar negeri.
Total defense terbagi menjadi dua fungsi besar, yaitu pertahanan militer dan pertahanan nirmiliter. Pertahanan militer dijalankan oleh TNI, sedangkan pertahanan nirmiliter melibatkan masyarakat sipil dalam berbagai sektor kehidupan.
Setiap individu, apapun profesinya, perlu berkontribusi dalam memperkuat ketahanan bangsa, mulai dari menjaga persatuan, meningkatkan kualitas pendidikan, hingga ikut serta dalam menjaga keamanan lingkungan.
Intinya, makna total defense menekankan bahwa bela negara bukan hanya tugas TNI atau aparat pemerintah saja, melainkan tugas semua rakyat Indonesia. Setiap upaya kecil dari masyarakat untuk memperkuat bangsa merupakan bagian dari membangun sistem pertahanan yang kokoh dan menyeluruh.
ADVERTISEMENT
Konsep Pendekatan dalam Bela Negara Lainnya
Selain konsep total defense, ada beberapa pendekatan lain yang juga penting dalam strategi bela negara. Setiap pendekatan memiliki fokus dan cara berbeda dalam menjaga kedaulatan negara dari berbagai bentuk ancaman.
Mengutip buku Kebijakan dan Strategi Pertahanan oleh Aris Sajito, berikut ini beberapa konsep lainnya dalam pendekatan bela negara:
1. Defensif
Pendekatan defensif berfokus pada perlindungan dan pencegahan dari serangan atau ancaman eksternal. Jadi, negara mempersiapkan diri sebaik mungkin agar bisa bertahan dan melindungi diri jika ada ancaman datang.
Pendekatan ini mengutamakan pertahanan yang kuat di dalam wilayah sendiri, dengan memperkuat pos-pos strategis, memperbaiki sistem pertahanan, serta menjaga kesiapsiagaan nasional.
ADVERTISEMENT
2. Ofensif
Berbeda dengan defensif, pendekatan ofensif lebih proaktif. Negara berusaha mendeteksi dan menangani ancaman sebelum ancaman itu benar-benar masuk atau membahayakan wilayah nasional.
Pendekatan ini melibatkan tindakan seperti operasi militer preventif, penangkalan di luar batas wilayah negara, atau bahkan diplomasi yang agresif untuk mencegah terjadinya serangan.
(SAI)