Mandi Taubat: Niat, Hukum, dan Tata Cara Pelaksanannya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
20 Januari 2021 14:26 WIB
·
waktu baca 6 menit
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Mandi Taubat. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Mandi Taubat. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Mungkin bagi sebagian Muslim, istilah mandi taubat masih terdengar asing. Umumnya, umat Islam lebih mengenal mandi junub atau mandi wajib sebagai ritual mensucikan diri.
ADVERTISEMENT
Mandi taubat adalah mandi yang dilaksanakan ketika seseorang baru saja memasuki agama Islam, setelah taubat dari kefasikan, ataupun setelah merasa melakukan dosa besar.
Tata cara mandi taubat sebenarnya tidak berbeda jauh dengan mandi wajib, salah satunya membasahi sekujur tubuh dari ujung kepala hingga ujung kaki. Perbedaan paling tampak terletak pada niat yang diucapkan sebelum pelaksanaan mandi taubat.
Untuk lebih jelasnya, berikut ulasan lengkap mandi taubat dari niat, hukum melaksanakannya, hingga tata caranya sesuai urutan.

Niat Mandi Taubat

Ilustrasi mandi taubat. Foto: unsplash
Sebelum memahami tata cara mandi taubat, bacaan adalah hal yang perlu diketahui sebab niat mandi taubat merupakan salah satu langkah yang harus dilakukan saat mandi taubat.
ADVERTISEMENT
Adapun niat mandi taubat Arab dan niat mandi taubat latin adalah sebagai berikut:
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِلتَّوْبَةِ عَنْ جَمِيْعِ الذُّنُوْبِ للهِ تَعَالَى
"Nawaitul ghusla lit taubati ‘an jami’idz dzunuubi lillaahi ta’aala."
Terjemahan niat mandi taubat:
"Saya berniat untuk melaksanakan mandi taubat dari segala dosa karena Allah."

Hukum Mandi Taubat

Ilustrasi Mandi taubat. Foto: Shutterstock
Menurut Imam Syafi’i dan Imam Hanafi, hukum melakukan mandi taubat adalah sunah. Jadi, tidak semua orang yang baru masuk Islam harus melakukan mandi taubat. Pendapat Imam Syafi’i ini dituliskan di dalam kitabnya yang berbunyi:
"Mandi taubat adalah sunnah dan tidak wajib akibat taubat dari kekufuran ataupun kefasikan. Pendapat imam syafi’i ini dikarenakan tidak terhitungnya jumlah sahabat saat itu yang ingin masuk Islam. Apabila ada keterangan wajibnya mandi taubat itu niscaya terdapat dalil naqli secara masyhur dan tawatur."
ADVERTISEMENT
Berbeda dengan Imam Hanafi, menurut Imam Ahmad, Imam Maliliki, dan Ibn Mundzir cenderung mewajibkan mandi taubat ketika memasuki Islam.
"Bila seorang masuk Islam maka diwajibkan atasnya mandi baik ia kafir asli ataupun murtad. Setelah mandi sebelumnya Sslam ataupun belum. Mengalami hal yang diwajibkan mandi saat masa kufurna ataupun tidak karea Qais ibn ‘Aashim dan Tsamaamah Bin Atsal masuk Islam, kemudian Nabi memerintahkan keduanya mandi taubat." (Tadzukkarah al-Fuwahaa II/145-146).
Adapun dasar hukum dari pelaksanaan mandi taubat adalah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi. Berikut bunyi dari hadis tersebut:
"Dari Abu Bakar Ash-Shidiq ia berkata, Tidaklah seseorang melakukan perbuatan dosa, kemudian ia berdiri bersuci dan salat. Lalu ia meminta ampun kepada Allah kecuali Allah pasti akan mengampuninya. Kemudian beliau membaca ayat ini -(QS. Ali Imran ayat 135); ‘Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka, dan tidak ada yang bisa mengampuni dosa-dosa mereka kecuali Allah." (HR. Imam Tirmidzi).
ADVERTISEMENT
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa salat taubat dapat bersifat wajib, yakni bagi orang-orang yang baru masuk Islam dan yang melakukan kekufuran dan bersifat sunah bagi orang-orang yang melaksanakan dosa kecil.

Kapan Mandi Taubat Dilakukan?

Ilustrasi Mandi Taubat. Foto: Pixabay
Mandi taubat adalah salah satu amalan yang perlu dikerjakan oleh orang-orang yang ingin bertaubat atas dosa kecil maupun dosa besar yang telah dilakukan.
Dalam Kitab Nihayah al-Zain karya Syekh Al-Nawawi Al-Jawi menyebutkan bahwa setiap orang yang melakukan dosa wajib segera bertobat seketika setelah melakukan dosa meski dosanya kecil.
Pelaksanaan mandi taubat sendiri dapat dilakukan kapan saja. Akan tetapi, mandi taubat dianjurkan untuk dilaksanakan setelah salat Isya yang kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan salat taubat di malam hari.
ADVERTISEMENT

Tata Cara Mandi Taubat

Ilustrasi mandi taubat. Foto: pixabay
Mandi taubat adalah mandi yang bertujuan untuk membersihkan diri dari segala dosa yang telah dilakukan. Mandi taubat juga bertujuan untuk mengembalikan kesucian.
Mandi taubat memiliki tata cara tersendiri karena pelaksanaan mandi ini sangat berbeda dengan aktivitas mandi yang biasa dilakukan setiap hari. Lantas, bagaimana cara melakukan mandi taubat?
Berikut tata cara mandi taubat yang bisa dipelajari umat Islam agar tidak keliru dalam melakukannya.

1. Membaca Niat

Langkah pertama yang perlu dilakukan dalam pelaksanaan mandi taubat adalah membaca niat atau doa mandi taubat seperti yang telah disebutkan pada penjelasan sebelumnya.

2. Membasuh Tangan

Usai membaca niat mandi taubat, langkah selanjutnya adalah menuangkan air ke kedua telapak tangan kemudian membasuh kedua tangan dengan air tersebut sebanyak tiga kali.
ADVERTISEMENT
Pada proses ini, pastikan seluruh bagian tangan, khususnya lengan dibasuh dengan baik dan benar.

3. Membersihkan Kemaluan dan Badan

Setelah membasuh kedua tangan, langkah selanjutnya adalah membersihkan kemaluan dan seluruh anggota tubuh.
Cara membersihkan kemaluan adalah mencuci area kemaluan dengan bersih menggunakan tangan kiri. Pastikan seluruh area kemaluan dibersihkan dengan baik.
Selanjutnya adalah membersihkan anggota tubuh menggunakan sabun. Gosok pelan seluruh badan dan pastikan seluruh area tubuh dibersihkan dengan benar.
Setelah itu, bilaslah seluruh anggota badan menggunakan air bersih hingga tidak terdapat sisa-sisa sabun.

4. Melaksanakan Wudhu

Usai membersihkan badan, langkah berikutnya adalah melaksanakan wudhu. Pada umumnya, pelaksanaan wudhu pada mandi taubat dilakukan dengan cara berwudu sebagaimana biasanya.

5. Mencuci Pergelangan Tangan dan Kaki

Setelah melaksanakan wudu, cucilah bagian pergelangan tangan dan kaki. Basuhlah menggunakan air bersih.
ADVERTISEMENT

6. Membasuh Sela-Sela Rambut

Langkah selanjutnya adalah membasuh sela-sela rambut hingga kulit kepala dengan air bersih dengan cara membasuh tangan dengan air lalu memasukkan jari-jari tangan ke sela-sela rambut.
Terdapat beberapa pendapat bahwa hal ini tidak sepenuhnya mutlak dilakukan. Ada riwayat seorang wanita bertanya kepada Nabi Muhammad SAW bagimana cara membasuh rambutnya. Beliau menjawab cukup dengan menuangkan air sebanyak tiga kali di atas kepala.

7. Mengguyur Air ke Bagian Kepala

Setelah rambut dan kulit kepala dibersihkan, langkah berikutnya adalah menuangkan air sebanyak tiga kali mulai dari bagian kepala kanan lalu ke kiri.

8. Membasuh Seluruh Badan

Basuhlah seluruh anggota tubuh dimulai dari kanan kemudian ke kiri menggunakan air bersih. Pastikan seluruh anggota tubuh terkena air tersebut.

9. Membasuh Bagian Kaki dan Jari-Jarinya

Langkah terakhir dalam pelaksanaan mandi taubat adalah membasuh bagian kaki beserta sela-sela jarinya hingga bersih menggunakan air.
ADVERTISEMENT
Demikianlah penjelasan mengenai niat, hukum, hingga tata cara pelaksanaan mandi taubat. Semoga informasi ini dapat bermanfaat.

Hadits tentang Anjuran Bertaubat

ilustrasi bertaubat. Foto: Billion Photos/Shutterstock
Umat Muslim dianjurkan untuk bertaubat kepada Allah SWT setiap saat, khususnya setelah melakukan kesalahan ataupun dosa. Rasulullah SAW memberikan anjuran tersebut melalui sabda dan takrirnya.
Kemudian, anjuran tersebut juga diikuti oleh para sahabat dan ahlul bait Rasulullah SAW. Dirangkum dari buku 354 Sunnah Nabi Sehari-hari susunan Dr. Raghib As-Sirjani (2015) dan sumber lain, berikut ini kumpulan hadits tentang anjuran bertaubat selengkapnya untuk Anda:

1. Bertaubat di bulan Muharram

Dalam sebuah hadits dari Ali, Rasulullah SAW berkata kepada seorang laki-laki, “Jika kamu ingin berpuasa satu bulan selain bulan Ramadhan, maka berpuasalah di bulan Muharram. Sesungguhnya di dalamnya terdapat hari di mana Allah memberikan pengampunan kepada sebuah kaum dan akan memberikan pengampunan kepada kaum yang lain.” (HR. At-Tirmidzi)
ADVERTISEMENT

2. Allah mengampuni kaum pendosa

Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Demi dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya, jika kalian tidak berdosa maka Allah akan membinasakan kalian lalu mendatangkan suatu kaum yang berdosa lalu memohon ampun kepada Allah, maka Dia pun mengampuni mereka.” (HR. Muslim)

3. Hukum bertaubat wajib

Jabir meriwayatkan, “Sesungguhnya ada seorang wanita bernama Ummu Rauma keluar dari Islam. Hal itu didengar oleh Nabi SAW. Beliau lalu memintanya bertaubat. Jika ia tidak mau, ia akan dibunuh.” (HR. Al-Daraquthni)

4. Anjuran membaca istighfar

"Barangsiapa yang memperbanyak istighfar maka Allah akan membebaskannya dari kedukaan dan memberinya jalan keluar bagi kesempitannya dan memberinya rezeki dari arah yang tidak diduga-duganya." (HR Abu Dawud)
(VIO & SAI)