Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Memahami Apa Itu Mobilitas Sosial, Jenis-jenis, dan Faktornya
21 November 2024 13:56 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Apa itu mobilitas sosial? Secara umum istilah ini dapat dimaknai sebagai pergeseran, peningkatan, penurunan, atau perubahan peran dan status anggota seseorang.
ADVERTISEMENT
Mobilitas sosial merupakan sebuah fenomena yang sering terjadi di kehidupan sosial. Sebagaimana diketahui, kehidupan masyarakat akan terus terjadi perubahan, baik secara vertikal maupun horizontal.
Untuk memahami lebih lanjut tentang apa itu mobilitas sosial, simaklah penjelasan di bawah ini.
Pengertian Mobilitas Sosial
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), mobilitas sosial adalah gerak perubahan yang terjadi antara warga masyarakat secara fisik ataupun sosial.
Kemudian, mengutip buku Sosiologi 2 Untuk SMA dan MA Kelas XI IPS oleh Wida Widianti, secara bahasa, mobilitas berasal dari bahasa Latin, yakni mobilis yang artinya mudah dipindah atau banyak bergerak dari tempat satu ke tempat lain.
Lalu, apa itu mobilitas sosial? Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial perpindahan seseorang atau sekelompok orang dari suatu kelas sosial tertentu menuju kelas sosial yang lain, dari suatu daerah menuju daerah lain.
ADVERTISEMENT
Mobilitas sosial juga bisa disebut sebagai gerakan sosial atau perpindahan sosial.
Pengertian Mobilitas Sosial Menurut Para Ahli
Merujuk buku Pengantar Sosiologi oleh Ransford, mobilitas sosial dapat diartikan sebagai perpindahan status dalam stratifikasi sosial. Adapun, para ahli memberikan pengertian mobilitas sosial berbeda-beda. Berikut uraiannya:
1. Soerjono Soekanto
Soerjono Soekanto berpendapat bahwa mobilitas sosial adalah gerakan dalam struktur sosial, yaitu pola-pola tertentu yang mengatur organisasi kelompok sosial.
2. Paul B. Horton dan Chester L. Hunt
Paul B. Horton dan Chester L. Hunt mendefinisikan mobilitas sosial sebagai sebuah gerak perpindahan dari satu kelas sosial ke kelas sosial lainnya.
3. Robert MZ Lawang
Menurut Robert MZ Lawang, mobilitas sosial merupakan perpindahan posisi dari lapisan satu ke lapisan lain atau dari suatu dimensi ke dimensi lain.
ADVERTISEMENT
4. Pitrim A. Sorokin
Pitrim A. Sorokin mengungkapkan bahwa mobilitas sosial adalah perpindahan dalam ruang sosial atau social space. Berdasarkan definisi Pitrim ini, mobilitas sosial dapat dilakukan lewat beberapa saluran yang disebut dengan sirkulasi sosial, misalnya lembaga kesehatan, organisasi politik, dan lainnya.
5. Kimball Young dan Reymond W. Mack
Kimbal Young dan Reymond W. Mack menyebutkan mobilitas sosial adalah gerak dalam, yaitu pola-pola tertentu yang mengatur organisasi sebuah kelompok sosial.
Jenis-jenis Mobilitas Sosial
Secara prinsip, terdapat tiga jenis mobilitas sosial. Menyadur Modul Pembelajaran SMA Sosiologi Kelas XI, berikut ini jenis-jenis mobilitas sosial:
1. Mobilitas Horizontal
Mobilitas horizontal adalah perpindahan seseorang atau kelompok ke lapisan sosial yang masih sama. Ciri utama jenis mobilitas sosial ini adalah lapisan sosial yang ditempati orang tersebut usai mengalami mobilitas horizontal tak mengalami perubahan.
ADVERTISEMENT
Misalnya, seorang guru berpindah ke sekolah lain atau seorang tukang kayu menjadi tukang batu.
2. Mobilitas Vertikal
Mobilitas vertikal adalah perpindahan status sosial seseorang atau kelompok ke lapisan sosial yang berbeda.
Pada mobilitas sosial jenis ini terjadi perpindahan lapisan yang tak sederajat. Mobilitas secara vertikal dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Peningkatan Status
Peningkatan status atau kedudukan disebut juga dengan social climbing, yakni seseorang berpindah ke lapisan yang lebih tinggi.
Misalnya, seorang walikota yang menjadi gubernur atau seorang siswa yang ditunjuk menjadi ketua kelas.
b. Penurunan Status
Penurunan status atau kedudukan disebut dengan social sinking. Ini adalah mobilitas sosial di mana seseorang berpindah ke lapisan sosial yang lebih rendah. Misalnya, seorang karyawan yang di PHK atau pejabat yang pensiun.
ADVERTISEMENT
3. Mobilitas intra-generasi, antar-generasi, dan antar-wilayah
Terakhir, yakni mobilitas intra-generasi, antar-generasi, dan antar-wilayah. Mobilitas intra-generasi adalah perpindahan penduduk sosial seseorang atau anggota masyarakat yang terjadi dalam satu generasi sama.
Misalnya, alumni SMA XYZ angkatan 2010 ada yang menjadi pengusaha, dokter, dan lainnya.
Kemudian, mobilitas antar-generasi adalah perpindahan sosial seseorang yang terjadi di antara beberapa generasi dalam satu keturunan. Mobilitas antar-generasi bisa berbentuk vertikal naik atau turun.
Contoh mobilitas antar-generasi secara vertikal naik adalah seorang anak dari keluarga petani yang sukses sebagai pengusaha. Sementara, contoh mobilitas antar-generasi secara vertikal turun adalah anak kepala desa yang menjadi kuli bangunan.
Lebih lanjut, mobilitas antar-wilayah adalah perpindahan seseorang atau kelompok dari suatu tempat ke tempat lainnya, seperti migrasi, urbanisasi, atau transmigrasi. Mobilitas antar-wilayah juga dapat disebut mobilitas gerak sosial geografis.
ADVERTISEMENT
Faktor yang Mendorong Terjadinya Mobilitas Sosial
Mengutip buku Sosiologi 2 Untuk SMA dan MA Kelas XI IPS oleh Wida Widianti, mobilitas sosial dapat terjadi karena beberapa faktor, yaitu:
1. Perbedaan Status Sosial
Manusia dilahirkan dengan status sosial yang berbeda-beda sesuai dengan status sosial orang tuanya. Kemudian, dalam perkembangannya, manusia akan menilai keadaan diri sehingga muncul kesadaran akan posisinya di lapisan masyarakat.
Manusia yang tak merasa puas akan status sosialnya akan membangkitkan motivasi untuk meningkatkan status sosial. Hal tersebut yang menyebabkan terjadinya mobilitas sosial.
2. Perbedaan Status Ekonomi
Secara naluriah, tak ada orang yang menginginkan kehidupannya susah dan berada dalam kemiskinan. Hal tersebut yang mendorong seseorang untuk melakukan mobilitas sosial, baik secara vertikal maupun horizontal untuk mendapatkan mata pencaharian yang dapat menjamin ekonominya.
ADVERTISEMENT
3. Masalah Kependudukan
Salah satu masalah kependudukan adalah pertambahan penduduk yang pesat tetapi penyebarannya tak merata. Hal tersebut membuat suatu daerah memiliki jumlah penduduk terlalu padat, sedangkan daerah lain justru kekurangan penduduk yang menyebabkan pembangunannya menjadi lambat.
Keadaan seperti itu yang mendorong adanya mobilitas sosial, misalnya dengan transmigrasi agar penyebaran penduduk semakin rata.
4. Situasi Politik yang Tak Menentu
Situasi politik yang tak menentu dapat memunculkan terjadinya mobilitas sosial. Hal tersebut pernah terjadi di Indonesia setelah kekuasaan Orde Baru berakhir.
Banyak orang yang berpindah ke daerah lain karena terjadi penjarahan oleh massa secara beringas.
5. Ambisi Pribadi
Keinginan atau ambisi seseorang dapat mendorong untuk melakukan mobilitas sosial. Misalnya, anak petani yang bercita-cita menjadi dokter.
(NSF)