Konten dari Pengguna

Memahami Apa Itu P5, Kelebihan dan Kekurangannya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
4 November 2024 10:34 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi apa itu P5. Foto: Unsplah/Ed Us
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi apa itu P5. Foto: Unsplah/Ed Us
ADVERTISEMENT
Salah satu pembahasan dalam Kurikulum Merdeka adalah P5. Apa itu P5? Istilah ini merupakan singkatan dari Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
ADVERTISEMENT
Program tersebut bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada para peserta didik agar dapat mempelajari isu-isu penting di lingkungan sekitar serta mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila.
Untuk memahami lebih lanjut tentang apa itu P5, simak penjelasan di bawah ini.

Apa Itu P5?

Ilustrasi apa itu P5. Foto: Unsplash
Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila atau P5 adalah salah satu bagian tak terpisahkan dalam Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM).
Apa itu P5? Mengutip situs Kemdikbud P5 merupakan sebuah upaya untuk mewujudkan pelajar Pancasila yang mampu berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Adapun, nilai-nilai Pancasila yang dimaksud, yaitu beriman dan bertakwa kepada tuhan yang Maha Esa, berkebhinekaan global, gotong royong, mandiri, berpikir kritis, dan kreatif.
Lebih lanjut, P5 adalah pembelajaran lintas ilmu disiplin, di mana peserta didik akan mengamati dan memikirkan solusi dari masalah yang terjadi di lingkungan sekitar.
ADVERTISEMENT
Proyek ini menjadi istimewa sebab penerapannya tak terintegrasi dalam pembelajaran setiap mata pelajaran, melainkan memiliki porsi khusus dalam setiap alokasi jam mata pelajaran.
Sehingga, peserta didik memiliki kesempatan agar dapat mengembangkan keterampilan dan sikap dari belajar bersama teman, guru, dan masyarakat untuk menganalisis isu-isu hangat yang terjadi di kehidupan sehari-hari.
Selain itu, dengan P5, peserta didik berkesempatan untuk meningkatkan kompetensi pengetahuannya.
P5 menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis proyek atau project-based learning. Namun, pendekatan ini berbeda dengan pembelajaran berbasis proyek yang diimplementasikan dalam program intrakurikuler di dalam kelas.
Maka, proyek ini menjadi salah satu sarana agar dapat mencapai profil pelajar Pancasila. Peserta didik pun akan mendapatkan pengetahuan untuk menguatkan karakter dan belajar dari lingkungan sekitar.
ADVERTISEMENT
Kemendikbudristek menghadirkan tujuh sampai delapan tema proyek. Kemudian, setiap sekolah diberikan fleksibilitas untuk memilih setiap fase yang akan dijalani sesuai ketentuan.
Kemudian, setiap sekolah wajib membentuk tim fasilitator P5 yang bertugas mengidentifikasi kesiapan satuan pendidikan, menyusun proyek, merancang strategi pelaporan hasil proyek, serta merancang dimensi, tema, dan alokasi waktu.

Tahapan P5

Ilustrasi P5. Foto: pexels
Kegiatan P5 dapat dilakukan secara individu, kelompok, atau dengan bimbingan dari tim P5. Menyadur situs uma.ac.id, berikut beberapa tahapan P5 dalam Kurikulum Merdeka:

1. Pengenalan

Tahapan pertama pengenalan, yakni peserta didik dikenalkan dengan lingkungan sekitar.

2. Kontekstualisasi

Lalu, tahap kontekstualisasi adalah memadu peserta didik dalam memahami permasalahan yang ada serta mengintegrasikan diri ke dalamnya.
ADVERTISEMENT

3. Aksi

Setelah tahap kontekstualisasi adalah tahap aksi. Dalam tahap ini, peserta didik diminta menyelesaikan permasalahan yang diberikan.

4. Refleksi

Tahap terakhir adalah refleksi, apakah kegiatan P5 sudah sesuai dengan harapan atau belum.

Enam Dimensi Profil Pelajar Pancasila

Ilustrasi P5. Foto: Pixabay/ unuliderpromocion
Profil pelajar Pancasila dalam P5 di Kurikulum Merdeka terdiri dari enam dimensi yang saling berkaitan dan saling mendukung, yaitu:

1. Beriman, Bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia

Dimensi pertama mencakup akhlak beragama, pribadi, kepada sesama manusia, kepada alam, dan bernegara.

2. Berkebhinekaan Global

Dimensi berkebhinekaan Global menekankan untuk mengenal dan menghargai budaya, kemampuan komunikasi interkultural dalam berinteraksi dengan sesama, serta refleksi dan tanggung jawab terhadap pengamalan kebhinekaan.

3. Mandiri

Dimensi mandiri meliputi elemen kunci kesadaran diri dan situasi yang dihadapi, serta regulasi diri.

4. Bergotong Royong

Lalu, dimensi bergotong royong yang melibatkan elemen kunci, kolaborasi, kepedulian dan berbagi.
ADVERTISEMENT

5. Kreatif

Dimensi kreatif menekankan pada kemampuan menghasilkan gagasan, tindakan, dan karya yang orisinal.

6. Berpikir Kritis

Dimensi terakhir adalah berpikir kritis, yakni mencakup kemampuan untuk mendapatkan dan memproses informasi dan gagasan, mengevaluasi penalaran dan menganalisis, mengambil keputusan, serta merefleksikan proses berpikir dan pemikiran.

Contoh Implementasi P5 di Sekolah

Ilustrasi P5. Foto: Pexels/Thirdman
P5 dalam Kurikulum Merdeka diwujudkan melalui berbagai kegiatan proyek yang terintegrasi dalam proses pembelajaran. Agar mendapatkan gambaran tentang kegiatan P5, berikut beberapa contoh implementasinya di sekolah:

1. Pembelajaran Intrakurikuler

Dalam Kurikulum Merdeka, profil pelajar Pancasila tertuang dalam capaian pembelajaran, tujuan pembelajaran, serta materi atau topik pembelajara.

2. Pembelajaran Korikuler

Kemudian, profil pelajar Pancasila menjadi pilihan kegiatan P5 di tingkat korikuler. Enam dimensi profil pelajar Pancasila menjadi panduan untuk menetapkan tujuan kegiatan dan dasar penilaian proyek.
ADVERTISEMENT

3. Pembelajaran Ekstrakurikuler

Enam dimensi profil pelajar Pancasila terhubung dalam pengembangan minat dan bakat lewat kegiatan pembelajaran ekstrakurikuler di sekolah.

4. Budaya Satuan Pendidikan

Profil pelajar Pancasila menjadi elemen kunci dalam budaya sekolah yang menyatu dalam lingkungan sekolah, pola interaksi, kebijakan, komunikasi, serta norma-norma yang berlaku di satuan pendidikan.

Keunggulan P5

Ilustrasi P5. Foto: Unsplash/National Cancer Institute
Berikut beberapa keunggulan penerapan keunggulan P5 dalam Kurikulum Merdeka, dikutip dari situs uma.ac.id:

1. Menghasilkan Peserta Didik Mandiri

Penerapan P5 akan menghasilkan peserta didik mandiri sebab peserta didik diajarkan dan dilatih untuk mempersiapkan diri dalam dunia kerja di masa depan.
Peserta didik akan mendapatkan keterampilan yang diperlukan dalam berbagai aspek, seperti perencanaan, pemilihan, penganggaran, pengelolaan, dan lainnya.

2. Meningkatkan Kesiapan Peserta Didik dalam Menghadapi Dunia Kerja

P5 akan memperkuat kompetensi peserta didik sehingga mereka siap dalam menghadapi persaingan dalam dunia kerja.
ADVERTISEMENT

3. Merangsang Kreativitas Peserta Didik

Keunggulan lain dari P5 adalah dapat merangsang kreativitas peserta didik, sebab mereka terbiasa mencari solusi untuk mengatasi masalah yang lebih efisien dan efektif.

Kekurangan P5

Ilustrasi P5. Foto: Pexels
Meskipun begitu, ada beberapa kekurangan dalam pelaksanaan P5. Berikut uraiannya:

1. Pengeluaran Tinggi

Dalam penerapan P5 membutuhkan pengeluaran yang lebih tinggi apabila dibandingkan dengan kurikulum konvensional. Sebab, kebutuhan siswa lebih banyak dan modern.

2. Memerlukan Perubahan dalam Sistem Pembelajaran

Lalu, penerapan P5 membutuhkan perubahan dalam sistem dan metode pembelajaran. Sehingga, P5 akan memerlukan persiapan yang cukup lama sebelum diterapkan.

3. Kurangnya Tenaga Pengajar

Kekurangan lain dalam penerapan P5 adalah kekurangan tenaga pengajar yang memiliki kompetensi memadai untuk mengajar P5.
Sebab, P5 menuntut keahlian dalam perencanaan, pemilihan sumber belajar, alokasi anggaran, penjaminan mutu pendidikan yang canggih, dan manajemen.
ADVERTISEMENT
(NSF)