Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Memahami Arti All Eyes on Rafah dan Maknanya yang Viral di Instagram
31 Mei 2024 9:40 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Gambar buatan AI (Artificial Intelligence) bertuliskan All Eyes on Rafah sedang trending di Instagram . Pertanyaannya, apa arti All Eyes on Rafah dan maknanya?
ADVERTISEMENT
Dilaporkan BBC, gambar All Eyes on Rafah bermula dari unggahan Instastory @shahv4012 yang menggunakan fitur “Tambahkan Milik Anda” agar bisa dibagikan semua orang. Bak bola salju, aksi kecil itu terus bergulir menjadi besar dan berdampak luas.
Terbukti, hingga kini sudah ada lebih dari 47 juta pengguna Instagram yang telah membagikan gambar tersebut di Instastory-nya. Aksi ini bahkan diikuti oleh selebriti dunia, seperti Mark Ruffalo, Pedro Pascal, hingga Gigi Hadid.
Arti All Eyes on Rafah dan Maknanya
Untuk memahami makna di balik seruan All Eyes on Rafah atau “semua mata tertuju ke Rafah”, perlu dipahami terlebih dahulu konteks yang melatarbelakangi lahirnya slogan ini.
ADVERTISEMENT
Mengutip Al Jazeera, Nakba yang berarti malapetaka merujuk pada peristiwa pembersihan etnis (ethnic cleansing) oleh pasukan Zionis yang saat itu ingin mendirikan negara Israel di tanah Palestina.
Akibat dari serangan pasukan Zionis, lebih dari 750.000 warga Palestina terpaksa meninggalkan rumahnya dan mencari perlindungan di kamp-kamp pengungsian, termasuk di Rafah.
Sejak Oktober 2023, Rafah yang luasnya hanya 64 km² ini semakin dipadati pengungsi yang kehilangan rumah akibat serangan bertubi-tubi dari Israel.
Menurut keterangan UNICEF, ada sekitar 1,2 juta orang yang berlindung di Rafah. Populasi ini dua kali lipat lebih padat dibandingkan kota New York yang luasnya 783,8 km².
Kamp pengungsian Rafah menjadi pilihan banyak warga sipil karena militer Israel mengklaimnya sebagai zona aman (safe zone). Ironisnya, pada bulan Februari 2024, Israel mengumumkan bahwa pihaknya berencana melancarkan invasi darat di kamp yang katanya “aman” tersebut.
ADVERTISEMENT
Pihak Israel beralasan bahwa ada empat brigade Hamas yang berlindung di sana. Oleh karena itu, serangan harus dilakukan.
Pengumuman tersebut langsung mendapat kecaman dari dunia. Richard Peeperkorn selaku perwakilan WHO untuk Gaza dan Tepi Barat mengatakan, “All eyes are on the impending Rafah offensive” yang artinya “semua mata tertuju pada serangan yang akan datang di Rafah”.
Ameera Kawash, seorang seniman sekaligus peneliti Palestina-Irak-Amerika yang tinggal di Inggris mengatakan kepada Al Jazeera bahwa slogan “All Eyes on Rafah” kemungkinan besar berasal dari pernyataan Richard tersebut.
Dari penjelasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa makna seruan “All Eyes on Rafah” adalah ajakan agar semua orang menaruh perhatian besar pada kondisi warga Gaza , terutama di Rafah. Saat ini, mereka tidak lagi memiliki tempat aman atau safe zone untuk berlindung.
ADVERTISEMENT
Pada Minggu (26/5), Israel akhirnya menjatuhkan rudal dan tujuh bom seberat 900 kg di kamp pengungsian bagian utara kota Rafah bernama Tal as-Sultan. Al Jazeera melaporkan sedikitnya 45 orang meninggal dalam serangan ini.
Tidak berhenti sampai di situ, pasukan Israel kembali melancarkan serangan kedua pada Selasa (28/5). Sasarannya adalah kamp al-Mawasi yang berada di sebelah barat Rafah. Sebanyak 21 orang tewas dalam serangan ini.
Menurut data Kementerian Kesehatan di Gaza, sejak 7 Oktober 2023, serangan Israel telah menewaskan lebih dari 36.000 jiwa di Gaza yang didominasi wanita dan anak-anak.
(DEL)