Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Memahami Bagaimana Proses Pembentukan Minyak Bumi
21 Oktober 2020 12:04 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Minyak bumi menjadi cairan yang digunakan untuk membuat bahan bakar seperti bensin. Minyak bumi bukanlah cairan yang bisa didapat dengan mudah, namun harus terlebih dulu melalui proses panjang.
ADVERTISEMENT
Proses pembentukan minyak bumi telah dikemukakan oleh berbagai teori. Salah satunya adalah teori dupleks yang mengatakan bahwa pembentukan minyak bumi bisa memakan waktu yang lama.
Proses panjang yang dilalui untuk bisa menghasilkan minyak bumi karena pembuatannya berasal dari pelapukan sisa-sisa jasad renik hewan atau tumbuhan mati. Jasad renik tersebut nantinya akan terbawa air sungai dan lumpur, kemudian mengendap di dasar laut.
Adanya pengaruh waktu, temperatur, dan tekanan membuat endapan jasad renik yang berbentuk lumpur berubah menjadi batu berbintik-bintik atau disebut dengan batuan induk. Kemudian, minyak bumi akan berpindah ke tempat yang memiliki tekanan rendah dan terakmulasi pada daerah perangkap (trap) atau batuan kedap.
Daerah perangkap (trap) itu dapat mengandung minyak, gas dan air, serta minyak dan air, atau gas dan air. Perbedaan berat dari minyak, gas, dan air akan membuat masing-masing hal tersebut berada di posisi yang berbeda.
ADVERTISEMENT
Dilihat berdasarkan umur dan letak kedalamannya, minyak bumi dapat digolongkan menjadi empat jenis, yakni young-shallow, old-shallow, young-deep dan old-deep. Minyak jenis old-deep menjadi yang paling banyak dicari karena bisa menghasilkan bensin lebih banyak dibandingkan lainnya.
(DNA)