Memahami Konsep Toleransi dalam Pandangan Islam beserta Dalil Qurannya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
9 Januari 2023 11:56 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi toleransi dalam pandangan Islam. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi toleransi dalam pandangan Islam. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Toleransi merupakan sikap saling menghormati dan menghargai segala perbedaan yang ada. Sikap ini penting untuk diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat di negara yang multikultural seperti Indonesia. Lantas, bagaimana dengan toleransi menurut pandangan Islam?
ADVERTISEMENT
Dirangkum dari Jurnal Toleransi: Media Ilmiah Komunikasi Umat Beragama karya Aslati, toleransi menurut ajaran Islam tidak hanya diterapkan terhadap sesama manusia, tetapi juga alam semesta, lingkungan, dan makhluk hidup lain di dalamnya.
Meski Al-Quran tidak pernah menyebut langsung kata toleransi, konsep ini dapat ditemukan secara tersirat dalam beberapa ayat. Untuk mengetahui lebih lanjut terkait konsep toleransi dalam pandangan Islam, simak penjelasannya dalam ulasan berikut ini.

Konsep Toleransi dalam Pandangan Islam

Ilustrasi toleransi dalam pandangan Islam. Foto: Pexels
Menurut buku Pendidikan Agama Multikultural: Membangun Toleransi Generasi Muda karya Zur’atun Ni’mah, konsep toleransi dalam pandangan Islam dikenal dengan istilah tasamuh atau samaha yang artinya “ampun”, “maaf”, dan “lapang dada”.
Secara istilah, toleransi dapat diartikan sebagai sikap lapang dada, rukun, tidak mengganggu kebebasan berpikir maupun keyakinan orang lain. Konsep ini pada dasarnya memberikan kebebasan terhadap setiap manusia untuk mengatur dan menjalankan hidupnya masing-masing.
ADVERTISEMENT
Dalam pandangan Islam, konsep toleransi juga mengarah kepada sikap terbuka dan mau mengakui adanya perbedaan, baik dari suku bangsa, warna kulit, bahasa, adat istiadat, budaya, dan lain-lain.
Landasan pemikiran toleransi ini termaktub dalam Al-Quran surat Al-Hujurat ayat 13 yang berbunyi sebagai berikut.
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ
Artinya: “Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti.” (QS. Al-Hujurat:13)
ADVERTISEMENT

Konsep Toleransi Beragama dalam Pandangan Islam

Ilustrasi toleransi beragama dalam pandangan Islam. Foto: Pexels
Dihimpun dari buku Persepsi dan Praktik Toleransi Beragama di Kalangan Mahasiswa Muslim dan Non-Muslim karya M. Yusuf Wibisono, dkk., toleransi beragama adalah sikap bersedia menerima keberagaman agama atau kepercayaan yang dianut oleh pihak lain.
Konsep toleransi beragama menurut pandangan Islam dijelaskan secara gamblang dalam beberapa ayat Al-Quran, salah satunya surat Al-Kafirun ayat 1-6 berikut.
Hai orang-orang kafir, aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah, dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah, dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, dan kamu tidak pernah menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. Untukmu agamamu, dan untukkulah agamaku.” (QS. Al-Kafirun: 1-6)
Berdasarkan ayat di atas, dapat disimpulkan bahwa Islam menaruh batas yang sangat tegas dalam hal beragama. Keyakinan umat Islam kepada Allah tidak dapat disamakan dengan keyakinan penganut agama lain terhadap Tuhan mereka, begitu juga dengan tata cara peribadatannya.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, Islam tetap melarang umatnya untuk berbuat zalim kepada mereka yang memiliki perbedaan keyakinan. Allah SWT bahkan memerintahkan hamba-Nya untuk senantiasa berlaku adil kepada sesama manusia, termasuk mereka yang non-Muslim.
Perintah untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap mereka yang berbeda keyakinan dijelaskan lebih lanjut dalam Al-Quran surat Al-Mumtahah ayat 8 yang berbunyi:
لَا يَنْهَاكُمُ اللَّهُ عَنِ الَّذِينَ لَمْ يُقَاتِلُوكُمْ فِي الدِّينِ وَلَمْ يُخْرِجُوكُم مِّن دِيَارِكُمْ أَن تَبَرُّوهُمْ وَتُقْسِطُوا إِلَيْهِمْ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ
Artinya: “Allah tiada melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.” (QS. Al-Mumtahanah: 8)
ADVERTISEMENT
(AAA)