Konten dari Pengguna

Memahami Pendekatan TARL dalam Pembelajaran Kurikulum Merdeka

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
5 September 2024 11:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pendekatan TARL dalam pembelajaran. Foto: Pexels.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pendekatan TARL dalam pembelajaran. Foto: Pexels.
ADVERTISEMENT
Teaching at Right Level (TARL) adalah salah satu pendekatan pembelajaran yang diterapkan dalam Kurikulum Merdeka. Makna yang paling menggambarkan pembelajaran berbasis pendekatan TARL adalah proses mengajar yang berfokus pada kesiapan belajar masing-masing siswa.
ADVERTISEMENT
Pendekatan TARL memungkinkan siswa memahami materi secara mendalam. Sebab, pendekatan ini berfokus pada pemahaman siswa, bukan hanya pada tingkatan kelas.
Dikutip dari situs Pusat Informasi Guru Kemdikbud, pembelajaran berbasis TARL dapat diterapkan dengan pemetaan kemampuan setiap peserta didik melalui asesmen awal. Setelah itu, guru dapat merancang pembelajaran berdiferensiasi sesuai kebutuhan masing-masing siswa.

Tujuan Pendekatan TARL

Ilustrasi pendekatan TARL dalam pembelajaran. Foto: Pexels.
Pada dasarnya, pendekatan pembelajaran teaching at right level bertujuan untuk memenuhi hak peserta didik dalam mendapatkan pendidikan yang berkualitas. Selain itu, tujuan pendekatan TARL sebagai berikut:
ADVERTISEMENT

Tahapan Pembelajaran dengan Pendekatan TARL

Ilustrasi pendekatan TARL dalam pembelajaran. Foto: Pexels.
Secara garis besar, pembelajaran berbasis TARL dilakukan dalam empat tahapan. Alurnya dimulai dari asesmen awal pembelajaran dan diakhiri dengan asesmen sumatif. Berikut penjelasan selengkapnya:

1. Asesmen Awal Pembelajaran

Tahap awal dari pembelajaran berbasis TARL adalah melakukan asesmen di awal pembelajaran. Tujuannya untuk menilai kesiapan belajar dan tingkat pemahaman masing-masing peserta didik.
Asesmen ini juga dilakukan untuk mengenali potensi, karakteristik, kebutuhan, dan perkembangan peserta didik. Dengan melakukan asesmen di awal pembelajaran, guru akan lebih mudah merancang dan memodifikasi rencana pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan setiap siswa.

2. Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran

Setelah memetakan kesiapan belajar peserta didik, guru dapat menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran. Mengutip laman Kemdikbud, rencana pelaksanaan pembelajaran mencakup rencana penilaian dalam bentuk asesmen formatif serta asesmen sumatif.
ADVERTISEMENT

3. Melaksanakan Pembelajaran

Pada tahap ini, guru dituntut untuk memfasilitasi proses pembelajaran guna memastikan pencapaian dan peningkatan kompetensi peserta didik dengan memanfaatkan berbagai model penilaian.

4. Asesmen Sumatif

Pembelajaran berbasis TARL ditutup dengan penilaian akhir atau asesmen sumatif. Tujuan dari asesmen ini untuk mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran. Guru juga bisa menggunakan asesmen sumatif sebagai asesmen awal pada pembelajaran berikutnya.
(GLW)