Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Memahami Urutan Manasik Haji, Tujuan, dan Tata Cara Pelaksanaannya
2 Mei 2025 11:00 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Ibadah haji merupakan rukun Islam kelima yang wajib dilaksanakan oleh umat Islam yang mampu secara fisik dan finansial. Sebelum berangkat ke Tanah Suci, calon jemaah haji diwajibkan untuk mengikuti persiapan yang disebut manasik haji.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Ensiklopedia Fiqih Haji dan Umrah karya Gus Arifin, manasik haji bertujuan untuk mengajarkan tata cara dan prosedur ibadah haji, mulai dari rukun hingga doa-doa yang perlu dibaca. Selain itu, pelatihan ini juga membantu jemaah mempersiapkan diri secara praktis dan spiritual.
Sehingga, bagi umat Islam, khususnya calon jemaah haji perlu memahami tata cara manasik haji dari awal hingga akhir agar ibadahnya sah dan berpeluang meraih haji yang mabrur. Sebagai panduan, berikut adalah urutan manasik haji yang wajib dipelajari.
Urutan Manasik Haji
Dalam melaksanakan manasik haji, terdapat beberapa tahapan yang harus diikuti untuk memastikan ibadah berjalan dengan lancar dan sesuai dengan syariat. Bersumber dari buku Saya Bisa Manasik Haji susunan A. Latief Utsman, berikut urutan manasik haji yang perlu dipahami oleh setiap calon jemaah:
ADVERTISEMENT
1. Memulai dengan Ihram
Ihram adalah niat untuk memulai ibadah haji yang ditandai dengan mengenakan pakaian khusus berwarna putih polos. Pakaian ini mencerminkan kesederhanaan dan kesucian, dan dipakai sejak jemaah berada di miqat, yaitu batas wilayah tertentu untuk mulai berniat haji.
2. Wukuf di Arafah
Wukuf menjadi inti dari seluruh rangkaian haji. Pada hari ini, jemaah berkumpul di Padang Arafah untuk bermunajat dan berdoa kepada Allah sejak siang hari hingga matahari terbenam.
3. Mabit di Muzdalifah
Usai wukuf, jemaah bergerak ke Muzdalifah dan bermalam di sana. Di tempat ini, mereka juga mengumpulkan batu-batu kecil yang akan digunakan untuk prosesi jumrah.
4. Melontar Jumrah
Pada 10 Dzulhijjah, jemaah melempar tujuh batu kerikil ke arah tugu jumrah. Tindakan ini melambangkan perlawanan terhadap setan dan godaan dunia.
5. Tahalul Pertama
Setelah melontar jumrah, jemaah mencukur sebagian atau seluruh rambut kepalanya. Ini menjadi tanda bahwa sebagian larangan ihram telah berakhir.
ADVERTISEMENT
6. Tawaf Ifadah
Tawaf ini dilakukan dengan mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali. Merupakan salah satu rukun haji yang wajib dilaksanakan usai tahalul awal.
7. Melaksanakan Sa’i
Setelah tawaf, jemaah menunaikan sa’i, yaitu berjalan bolak-balik antara Bukit Safa dan Marwah sebanyak tujuh kali. Ritual ini dilakukan untuk mengenang perjuangan Hajar dalam mencari air untuk putranya, Ismail.
8. Tahalul Kedua
Pada tahapan ini, jemaah kembali memotong atau mencukur rambut yang menandai seluruh larangan ihram telah selesai. Setelah ini, jemaah kembali diizinkan melakukan aktivitas normal, termasuk hubungan suami-istri.
9. Mabit di Mina
Sebagai penutup rangkaian, jemaah kembali bermalam di Mina dan melanjutkan prosesi melempar jumrah pada hari-hari tasyrik. Ini menjadi bagian akhir dari perjalanan haji sebelum kembali ke Tanah Air.
ADVERTISEMENT
(ANB)