Konten dari Pengguna

Memahami Warna Liturgi Sabtu Suci dan Maknanya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
26 Maret 2024 15:53 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi warna liturgi Sabtu Suci. Foto: Pexels.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi warna liturgi Sabtu Suci. Foto: Pexels.
ADVERTISEMENT
Dalam ajaran Kristen Katolik, warna liturgi Sabtu Suci menjadi salah satu simbol yang digunakan untuk menunjukkan kegiatan atau peristiwa gerejawi. Sabtu Suci adalah bagian dari rangkaian Pekan Suci Paskah.
ADVERTISEMENT
Ketentuan tata warna liturgi didasarkan oleh Pius V tahun 1570 dan dikukuhkan dalam Ordo Missae 1969. Ada lima warna dasar liturgi yakni, merah, putih/kuning, hijau, ungu dan hitam.
Lantas, apa warna liturgi Sabtu Suci di gereja Katolik? Simak informasinya dalam ulasan berikut.

Apa Itu Sabtu Suci?

Ilustrasi warna liturgi Sabtu Suci. Foto: Pexels.
Sebelum membahas warna liturgi untuk Sabtu Suci, penting untuk memahami makna dari peringatan ini terlebih dahulu. Sabtu Suci merupakan bagian dari Tri Hari Suci yang diperingati setelah Kamis Putih dan Jumat Agung.
Sabtu Suci yang dikenal juga dengan istilah Sabtu Sunyi, Sabtu Paskah, atau Malam Paskah. Ini merupakan hari terakhir masa Pra-Paskah untuk mengenang kematian Yesus Kristus.
Pada hari tersebut, Yesus beristirahat di dalam kubur sebagai tanda bahwa tugasnya untuk penebusan dosa telah selesai. Sebab, dosa-dosa manusia sudah ditebus dengan pengorbanannya di kayu salib.
ADVERTISEMENT
Selama Sabtu Suci, Umat Paroki menyalakan api atau lilin yang melambangkan cahaya Kristus, membunyikan lonceng penanda berakhirnya masa Pra-Paskah, melaksanakan ritual ibadah, hingga mengikuti upacara pembaptisan.

Warna Liturgi Sabtu Suci Gereja Katolik

Ilustrasi warna liturgi Sabtu Suci. Foto: Pexels.
Warna liturgi mempunyai makna yang mendalam. Tak hanya sekadar hiasan dalam ritual ibadah, warna liturgi merupakan sarana perjumpaan umat dengan imannya.
Oleh karena itu, para jemaat perlu mengetahui simbol atau lambang liturgi agar penghormatan imannya semakin nyata. Dalam buku Liturgi Pengantar Praktis untuk Studi dan Praktis Liturgi oleh Emanuel Martasudjita, warna liturgi Sabtu Suci adalah ungu. Warna tersebut dapat digunakan dalam bentuk aksesori pakaian liturgi, stola, antependium, ataupun taplak altar.
ADVERTISEMENT
Ungu merupakan simbol dari kebijaksanaan, keseimbangan, serta sikap mawas diri. Inilah alasan mengapa ungu dipilih untuk masa Prapaskah, termasuk Sabtu Suci.
Pada masa tersebut, umat Kristen akan bertobat dan merenungkan penderitaan yang dialami Yesus saat menebus dosa manusia. Tak hanya ungu, berikut beberapa warna yang digunakan dalam Liturgi Gereja Katolik.

1. Merah

Merah menjadi simbol untuk api dan darah. Warna tersebut menjadi simbol penumpahan darah para martir sebagai saksi-saksi iman. Sebagaimana Yesus menumpahkan darahnya untuk umat-Nay.
Dalam liturgi warna merah dipakai untuk Minggu Palma, Jumat Agung, Minggu Pentakosta, Perayaan Roh Kudus, Pesta Para Rasul dan Pengajar Injil, serta Perayaan-perayaan para martir.

2. Hijau

Warna hijau digunakan untuk ibadah biasa sepanjang tahun. Hijau melambangkan ketenangan, kesegaran, harapan, dan keabadian.
ADVERTISEMENT

3. Putih

Putih selama ini dikaitkan dengan kesucian dan kegembiraan. Warna ini digunakan pada liturgi Natal, Paskan, Pesta atau Hari Raya Yesus Kristus.

4. Hitam

Dahulu warna hitam digunakan untuk liturgi arwah karena melambangkan dukacita. Namun, saat ini warna tersebut sudah tidak digunakan dan digantikan dengan warna ungu.
(GLW)