Konten dari Pengguna

Mengapa Bagian Bulan yang Menghadap Bumi Selalu Sama? Ini Penjelasannya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
3 Mei 2023 13:46 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi bulan. Foto: Onkamon/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bulan. Foto: Onkamon/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Bulan adalah satelit alami bumi yang berbentuk bulat seperti planet. Satelit ini memiliki diameter sebesar 3.476 km dan volume sebesar 21.999.494.094 m3.
ADVERTISEMENT
Dijelaskan dalam buku Pasti Bisa IPA untuk SMP/Mts Kelas VII susunan Tim Ganesha Operation (2017), bulan secara alamiah melakukan tiga gerakan sekaligus, yakni berputar pada porosnya (rotasi), berputar mengelilingi bumi (revolusi), dan berputar mengelilingi matahari.
Orbit bulan yang digunakan untuk mengelilingi matahari digambarkan seperti elips. Titik terjauhnya dari bumi disebut apogee, sementara titik terdekatnya disebut perigee.
Biasanya, bagian bulan yang menghadap ke bumi hanyalah separuhnya. Lantas, mengapa bagian bulan yang menghadap bumi selalu sama? Simak artikel berikut untuk mengetahui jawabannya.

Posisi Bulan Terhadap Bumi

Ilustrasi bulan. Foto: Fernando Astasio Avila/Shutterstock
Mengutip buku Taktis Belajar IPA SMP/MTs susunan Bob Foster dan Joko Sutrisno (2017), alasan mengapa bagian bulan yang menghadap bumi selalu sama ialah karena periode rotasi dan revolusinya yang sama terhadap bumi, yakni 27 1/3 hari. Kondisi ini menyebabkan sisi bulan yang tampak selalu sama.
ADVERTISEMENT
Hanya separuh bagian bulan yang menghadap bumi, sementara yang lainnya tidak. Bagian bulan yang gelap, halus, dan datar dinamakan laut (maria). Namun bagian ini tidak mengandung air, tidak sama seperti laut yang ada di bumi.
Selain itu, ada juga bagian pegunungan yang dapat memantulkan sinar matahari, sehingga kenampakan bulan pun tampak terang jika dilihat dari bumi. Salah satu contohnya adalah pegunungan Apenine.
Kemudian terdapat bagian yang berkelok-kelok seperti jurang atau sungai yang sudah tua. Bagian ini berisi debu dan disebut sebagai lembah bulan.
Permukaan bulan dipenuhi oleh kawah-kawah yang ukurannya bermacam-macam. Beberapa pakar mengungkapkan bahwa kawah tersebut terbentuk akibat peristiwa vulkanisme dan tabrakan meteor.
Bulan tidak memiliki atmosfer karena gaya gravitasinya terlalu lemah. Akibatnya, suhu di permukaan bulan pun dapat berubah dengan cepat, dari dingin ke panas dan sebaliknya.
ADVERTISEMENT
Dijelaskan dalam buku Teori dan Aplikasi Fisika SMP Kelas IX karya Budi Prasodjo, dkk., bagian bulan yang terkena sinar matahari, suhu permukaannya bisa mencapai 110°C. Sementara bagian yang tidak terkena sinar matahari, suhunya turun sampai menyentuh angka -173°C.

Fase Bulan Berdasarkan Penampakannya dari Bumi

Ilustrasi CG kawah di kutub selatan Bulan, di balik bayangan permanennya dipercaya ada es air tersembunyi. Foto: Dok. NASA
Bulan memiliki empat fase jika dilihat dari penampakannya terhadap bumi, yakni sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
(MSD)