Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten dari Pengguna
Mengapa Bagian Bulan yang Menghadap Bumi Selalu Sama? Ini Penjelasannya
3 Mei 2023 13:46 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Ilustrasi bulan. Foto: Onkamon/Shutterstock](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01gpd735s6wzv0fyv7heytcqks.jpg)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dijelaskan dalam buku Pasti Bisa IPA untuk SMP/Mts Kelas VII susunan Tim Ganesha Operation (2017), bulan secara alamiah melakukan tiga gerakan sekaligus, yakni berputar pada porosnya (rotasi), berputar mengelilingi bumi (revolusi), dan berputar mengelilingi matahari.
Orbit bulan yang digunakan untuk mengelilingi matahari digambarkan seperti elips. Titik terjauhnya dari bumi disebut apogee, sementara titik terdekatnya disebut perigee.
Biasanya, bagian bulan yang menghadap ke bumi hanyalah separuhnya. Lantas, mengapa bagian bulan yang menghadap bumi selalu sama? Simak artikel berikut untuk mengetahui jawabannya.
Posisi Bulan Terhadap Bumi
Mengutip buku Taktis Belajar IPA SMP/MTs susunan Bob Foster dan Joko Sutrisno (2017), alasan mengapa bagian bulan yang menghadap bumi selalu sama ialah karena periode rotasi dan revolusinya yang sama terhadap bumi, yakni 27 1/3 hari. Kondisi ini menyebabkan sisi bulan yang tampak selalu sama.
ADVERTISEMENT
Hanya separuh bagian bulan yang menghadap bumi, sementara yang lainnya tidak. Bagian bulan yang gelap, halus, dan datar dinamakan laut (maria). Namun bagian ini tidak mengandung air, tidak sama seperti laut yang ada di bumi.
Selain itu, ada juga bagian pegunungan yang dapat memantulkan sinar matahari, sehingga kenampakan bulan pun tampak terang jika dilihat dari bumi. Salah satu contohnya adalah pegunungan Apenine.
Kemudian terdapat bagian yang berkelok-kelok seperti jurang atau sungai yang sudah tua. Bagian ini berisi debu dan disebut sebagai lembah bulan.
Permukaan bulan dipenuhi oleh kawah-kawah yang ukurannya bermacam-macam. Beberapa pakar mengungkapkan bahwa kawah tersebut terbentuk akibat peristiwa vulkanisme dan tabrakan meteor.
Bulan tidak memiliki atmosfer karena gaya gravitasinya terlalu lemah. Akibatnya, suhu di permukaan bulan pun dapat berubah dengan cepat, dari dingin ke panas dan sebaliknya.
ADVERTISEMENT
Dijelaskan dalam buku Teori dan Aplikasi Fisika SMP Kelas IX karya Budi Prasodjo, dkk., bagian bulan yang terkena sinar matahari, suhu permukaannya bisa mencapai 110°C. Sementara bagian yang tidak terkena sinar matahari, suhunya turun sampai menyentuh angka -173°C.
Fase Bulan Berdasarkan Penampakannya dari Bumi
Bulan memiliki empat fase jika dilihat dari penampakannya terhadap bumi, yakni sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Baca juga: Mengenal Macam-macam Gerakan Bulan
(MSD)