Konten dari Pengguna

Mengapa Indonesia Harus Memiliki Bahasa Persatuan? Ini Jawabannya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
22 Januari 2025 17:01 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Masyarakat Indonesia dari Beragam Suku dan Latar Belakang Berbeda. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Masyarakat Indonesia dari Beragam Suku dan Latar Belakang Berbeda. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
Kongres Pemuda II pada 28 Oktober 1928 telah menetapkan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Pertanyaannya, mengapa Indonesia harus memiliki bahasa persatuan?
ADVERTISEMENT
Jika menilik sejarahnya, ternyata pada masa itu, masih banyak orang yang mengalami kendala untuk berkomunikasi satu sama lain. Penyebabnya karena Indonesia memiliki suku dan etnis yang beragam, sehingga bahasa yang digunakan berbeda-beda.
Itu mengapa, Bahasa Indonesia tak hanya digunakan sebagai bahasa persatuan, tetapi juga bahasa negara yang wajib digunakan dalam berbagai acara formal. Bahasa ini juga bisa digunakan sebagai pengantar di dunia pendidikan.

Mengapa Indonesia Harus Memiliki Bahasa Persatuan?

Ilustrasi Berkomunikasi Menggunakan Bahasa Indonesia. Foto: Pexels
Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki kekayaan budaya dan bahasa yang beragam. Dengan lebih dari 17 ribu pulau dan sekitar 700 bahasa daerah yang digunakan, Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki tingkat keberagaman linguistik tertinggi di dunia.
Meskipun keberagaman ini merupakan aset budaya, namun bisa dipandang sebagai tantangan besar dalam menjaga kesatuan nasional. Itu kenapa, Indonesia perlu memiliki bahasa persatuan untuk mempersatukan masyarakat yang majemuk sekaligus memperkuat identitas bangsa.
ADVERTISEMENT
Dijelaskan dalam buku Bahasa: Antara Ilmu dan Identitas yang ditulis oleh Harimurti Kridalaksana bahwa bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan memiliki beberapa fungsi, yakni:

1. Simbol Persatuan

Dalam Kongres Pemuda II, para pemuda dari berbagai daerah sepakat untuk mengakui bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Pada masa itu, bahasa Indonesia masih dikenal sebagai bahasa Melayu.
Keputusan ini diambil karena bahasa Melayu memiliki karakter yang inklusif, sederhana, dan sudah digunakan sebagai lingua franca di berbagai wilayah nusantara sejak masa kerajaan-kerajaan maritim, seperti Sriwijaya dan Majapahit.
Bahasa Indonesia dipilih bukan hanya karena kemudahan penggunaannya, tetapi juga karena sifatnya yang netral. Tidak seperti bahasa daerah lainnya yang lebih dominan di wilayah tertentu, bahasa Indonesia tidak memihak satu kelompok etnis atau suku tertentu. Maka, bahasa Indonesia diharapkan mampu menjadi simbol persatuan yang diterima oleh semua pihak.
ADVERTISEMENT

2. Mengatasi Hambatan Komunikasi di Tengah Keberagaman

Indonesia memiliki ratusan suku bangsa dengan bahasa yang berbeda-beda. Tanpa bahasa persatuan, komunikasi antarindividu dan kelompok dari berbagai latar belakang budaya akan berjalan lebih sulit. Bahasa Indonesia berfungsi sebagai alat komunikasi universal yang memungkinkan masyarakat dari Sabang hingga Merauke untuk saling berinteraksi tanpa hambatan linguistik.
Sebagai contoh, dalam konteks pemerintahan dan administrasi, penggunaan bahasa Indonesia memungkinkan penyampaian informasi dan kebijakan secara merata ke seluruh wilayah.
Tanpa bahasa persatuan, akan sulit bagi pemerintah untuk menjalankan fungsinya secara efektif karena setiap daerah mungkin hanya memahami bahasa lokalnya. Dengan demikian, bahasa Indonesia tidak hanya memudahkan komunikasi, tetapi juga memastikan bahwa semua warga negara dapat memahami dan ikut serta dalam pembangunan nasional.

3. Sebagai Media Penting dalam Pendidikan

Pendidikan adalah pilar penting dalam membangun bangsa yang maju. Bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar utama dalam sistem pendidikan nasional memungkinkan semua siswa di seluruh Indonesia mendapatkan akses yang setara terhadap ilmu pengetahuan.
ADVERTISEMENT
Jika tidak ada bahasa persatuan, pendidikan di Indonesia mungkin akan terfragmentasi, dengan setiap daerah menggunakan bahasa lokalnya sendiri yang dapat menciptakan kesenjangan dalam kualitas pendidikan.
Selain itu, bahasa Indonesia memungkinkan penyusunan kurikulum yang seragam di seluruh wilayah. Dengan adanya satu bahasa pengantar, materi pelajaran dapat disampaikan secara konsisten, sehingga standar pendidikan nasional dapat tercapai. Dalam jangka panjang, hal ini membantu menciptakan generasi muda yang tidak hanya cerdas, tetapi juga memiliki jiwa nasionalisme yang kuat.

4. Sebagai Identitas Nasional

Bahasa adalah salah satu elemen utama yang membentuk identitas sebuah bangsa. Bahasa Indonesia tidak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai simbol identitas nasional yang membedakan Indonesia dengan negara lainnya.
Sebagai contoh, meskipun negara tetangga seperti Malaysia dan Brunei Darussalam juga menggunakan bahasa Melayu, Bahasa Indonesia tetap memiliki karakteristik dan perkembangan yang berbeda, sehingga keunikan budaya dan sejarah dapat ditonjolkan lewat bahasa ini.
ADVERTISEMENT
Bahasa Indonesia juga berfungsi sebagai perekat yang menyatukan masyarakat dari berbagai latar belakang budaya dan etnis. Dengan menggunakan bahasa Indonesia, masyarakat bisa jadi bagian dari satu bangsa yang sama, meskipun mereka memiliki identitas daerah yang berbeda. Hal ini penting dalam menciptakan rasa kebersamaan dan solidaritas nasional.

5. Meningkatkan Kesadaran Akan Keberagaman Budaya

Bahasa persatuan tidak hanya memfasilitasi komunikasi, tetapi juga membantu masyarakat Indonesia memahami dan menghargai keberagaman budaya yang ada. Bahasa Indonesia memungkinkan masyarakat dari berbagai daerah untuk saling berbagi cerita, tradisi, dan pengetahuan.
Sebagai contoh, melalui bahasa Indonesia, cerita rakyat dari berbagai daerah dapat diterjemahkan dan dinikmati oleh masyarakat di seluruh Indonesia, sehingga memperkuat kesadaran akan kekayaan budaya bangsa.
Selain itu, bahasa Indonesia juga menjadi media untuk mengembangkan dan mempromosikan seni dan sastra nasional. Karya-karya sastra dalam bahasa Indonesia, seperti puisi, novel, dan drama, tidak hanya mencerminkan nilai-nilai budaya lokal tetapi juga memperkaya budaya nasional. Dengan demikian, Bahasa Indonesia berperan penting dalam melestarikan dan mengembangkan warisan budaya bangsa.
ADVERTISEMENT

6. Mendukung Aktivitas Ekonomi

Di bidang ekonomi, bahasa Indonesia memainkan peran penting sebagai alat komunikasi dalam perdagangan dan bisnis. Di negara dengan keberagaman seperti Indonesia, penggunaan bahasa Indonesia memungkinkan pelaku usaha dari berbagai daerah berinteraksi dan bekerja sama dengan lebih mudah. Sebagai contoh, pengusaha dari Jawa dapat berkomunikasi dengan mitranya di Sulawesi tanpa menghadapi kendala bahasa.
Selain itu, bahasa Indonesia juga berkontribusi dalam pengembangan ekonomi kreatif, seperti film, musik, dan media digital. Produk-produk budaya yang menggunakan Bahasa Indonesia tidak hanya memiliki pasar di dalam negeri tetapi juga diminati oleh pasar internasional. Sehingga tidak hanya mampu meningkatkan pendapatan negara, bahasa Indonesia juga bisa memperkenalkan budaya Indonesia ke kancah global.

Sejarah Dipilihnya Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Persatuan

Ilustrasi Berkomunikasi Menggunakan Bahasa Indonesia. Foto: Pexels
Bahasa Indonesia yang saat ini menjadi bahasa nasional atau bahasa persatuan memiliki sejarah yang unik dan penuh makna. Bahasa ini secara resmi lahir pada 28 Oktober 1928, ketika para pemuda dari berbagai daerah di Indonesia berkumpul dalam Kongres Pemuda dan mengikrarkan Sumpah Pemuda.
ADVERTISEMENT
Dalam ikrar tersebut, mereka menyatakan komitmen untuk memiliki satu tanah air, yaitu Indonesia, satu bangsa, yaitu bangsa Indonesia, dan menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Pada tahun 1945, melalui Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia, bahasa Indonesia diakui secara resmi sebagai bahasa negara.
Melansir laman resmi Inspektorat Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, sejarah Bahasa Indonesia tidak terlepas dari akar bahasa Melayu yang telah digunakan sebagai bahasa penghubung di Asia Tenggara sejak abad ke-7. Bahasa Melayu berfungsi sebagai bahasa kebudayaan dan perantara antar suku, tidak hanya di wilayah nusantara, tetapi juga di kawasan Asia Tenggara.
Penyebaran agama Islam turut mendorong perkembangan bahasa Melayu ke berbagai wilayah Nusantara. Bahasa ini pun menyerap pengaruh dari budaya lokal serta kosakata dari bahasa lain seperti Sanskerta, Persia, Arab, dan Eropa, sehingga membentuk variasi dan dialek yang kaya.
ADVERTISEMENT
Salah satu bukti penggunaan bahasa Melayu dapat ditemukan pada sebuah prasasti di Palembang yang berasal dari tahun 683, di mana prasasti tersebut ditulis dalam bahasa Melayu. Sejak masa itu, bahasa Melayu mulai digunakan sebagai bahasa sehari-hari oleh masyarakat yang tinggal di wilayah Selat Malaka.
Seiring berjalannya waktu, bahasa Melayu berkembang menjadi lingua franca atau bahasa penghubung bagi berbagai kelompok masyarakat, pedagang, dan kerajaan. Bahasa ini terus menyebar di kawasan nusantara hingga abad ke-17, ketika Indonesia mulai berada di bawah penjajahan Belanda.
Pada awal abad ke-20, masyarakat Indonesia mulai menyadari bahwa bangsa Indonesia memerlukan alat yang bisa menjadi simbol pemersatu. Akhirnya, bahasa Melayu disepakati sebagai bahasa nasional yang menyatukan seluruh rakyat pribumi.
ADVERTISEMENT
Pada 28 Oktober 1928, para pemuda Indonesia yang tergabung dalam berbagai pergerakan dengan sadar memilih bahasa Melayu untuk diangkat menjadi bahasa Indonesia. Bahasa ini dipilih sebagai bahasa persatuan yang dapat menyatukan seluruh rakyat.
Kemerdekaan Republik Indonesia yang diproklamasikan pada 17 Agustus 1945 semakin mengokohkan posisi bahasa Indonesia sebagai bahasa negara. Sejak saat itu, bahasa Indonesia terus mengalami perkembangan yang pesat.
Aktivitas di bidang politik, perdagangan, persuratkabaran, dan penerbitan majalah menjadi faktor utama dalam memodernisasi bahasa ini. Kini, bahasa Indonesia digunakan oleh seluruh lapisan masyarakat di berbagai daerah di Indonesia.
Meski demikian, bahasa daerah tetap menjadi bagian dari kekayaan budaya nusantara. Masyarakat Indonesia yang berasal dari suku atau daerah yang sama kerap menggunakan bahasa daerah untuk berkomunikasi satu sama lain.
ADVERTISEMENT
(DR)