Konten dari Pengguna

Mengenal Akar Bahar, Hewan Laut yang Sering Dijadikan Gelang

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
20 Desember 2022 13:38 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi gelang akar bahar. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi gelang akar bahar. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Akar bahar merupakan hewan kelas Anthozoa yang hidup di bawah laut. Tubuhnya menyerupai tumbuhan yang membentuk koloni di sekitar terumbu karang. Itu sebabnya hewan ini juga dikenal dengan nama karang hitam.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Ensiklopedia Akar Bahar oleh Julia R. Tapilatu dkk., akar bahar tidak memiliki kemampuan untuk menarik kembali tentakelnya. Oleh sebab itu, mereka tidak bisa hidup di daerah dengan sedimen tersuspensi tinggi dan tidak ada arus yang konsisten untuk mengambil sedimen tersebut.
Umumnya, akar bahar hidup di kedalaman antara dua meter hingga delapan ribu meter. Namun, butuh menyelam hingga belasan meter untuk mengambil akar bahar dari koloninya. Akar tersebut kemudian akan mengeras sebagai proses oksidasi dan timbul semacam lapisan keratin berwarna gelap.
Akar bahar banyak digunakan sebagai bahan dasar pembuatan aksesoris seperti gelang dan cincin. Sebagian masyarakat percaya bahwa gelang akar bahar menyimpan kekuatan supranatural yang mampu menghalau energi negatif. Benarkah demikian?
ADVERTISEMENT

Gelang Akar Bahar

Ilustrasi gelang akar bahar. Foto: Pixabay
Di daerah Maluku, akar bahar lebih dikenal dengan nama ruhu atau luhu. Sementara dalam bahasa Bali, hewan ini disebut juga gelang uli. Penyebutan itu lebih familiar di daerah pesisir Nusantara yang terbiasa menjadikan akar bahar sebagai hiasan atau aksesoris.
Akar bahar dipercaya sebagai sesuatu yang ditakuti makhluk gaib. Jika dipakai sebagai gelang atau perhiasan lainnya, akar bahar konon mampu menetralkan pengaruh ilmu gaib yang bersifat negatif.
Mengutip buku Hidup Harmonis dengan Alam oleh Fachruddin M. Mangunjaya, di kawasan Asia dan Timur Tengah, akar bahar bahkan diperjualbelikan dalam bentuk jimat atau tasbih karena diyakini dapat menghindarkan penggunanya dari penyakit dan pengaruh roh jahat.
ADVERTISEMENT
Gelang, giwang, serta benda-benda kerajinan dengan berbagai bentuk yang terbuat dari akar bahar banyak ditemukan di kawasan Asia Tenggara dan Pasifik. Gelang akar bahar kerap digunakan oleh para pendekar maupun jawara di beberapa daerah tertentu.
Ilustrasi gelang. Foto: Pixabay
Akar bahar yang berasal dari laut dalam mempunyai kalor yang membuatnya mampu menyesuaikan diri dengan suhu lingkungannya. Konon, hal itulah yang membuat akar bahar dapat mengurangi rasa sakit akibat benturan benda keras sehingga kerap dijadikan jimat saat bertarung.
Namun, klaim tersebut hanya sebatas mitos yang diyakini masyarakat adat tertentu dari para leluhurnya. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan kandungan yang terdapat dalam akar bahar.
Dalam tulisan Gelang Uli Perhiasan Bertuah Khas Bali oleh Fernando RS menjelaskan, manfaat akar bahar tak hanya berkaitan dengan ilmu tertentu, tetapi juga untuk pengobatan rematik atau sakit pinggang. Caranya dengan meminum rendaman akar bahar tersebut.
ADVERTISEMENT
Meski umumnya berwarna hitam, ada juga akar bahar yang berwarna putih, belang hitam putih, cokelat, kemerahan, hijau keemasan, dan lainnya. Warna tersebut dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing.
(ADS)