Mengenal Apa Itu Diet Telur dan Efek Sampingnya bagi Tubuh

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
15 Juli 2022 18:04 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi diet telur. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi diet telur. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Diet telur merupakan salah satu jenis diet yang dipilih banyak orang. Diet ini disebut dapat menurunkan berat badan hingga belasan kilogram dalam waktu yang singkat. Sebenarnya, apa itu diet telur?
ADVERTISEMENT
Menurut laman Healthline, diet telur pertama kali diperkenalkan pada 2018 oleh Arielle Chandler melalui buku The Boiled Egg Doet: The Easy, Fast Way to Weight Loss!. Seperti buku panduan diet pada umumnya, buku tersebut berisi resep, meal plan, hingga rekomendasi makanan yang perlu dikonsumsi dan dihindari.
Chandler juga membahas seputar diet telur secara khusus dalam buku tersebut. Menurut klaimnya, diet yang diperkenalkannya itu mampu menurunkan berat badan hingga 25 pon atau 11 kg hanya dalam dua minggu.
Tak hanya itu, diet telur juga disebut dapat memasok nutrisi yang meningkatkan pengelolaan gula darah, meningkatkan kesehatan mata, serta memperkuat tulang, rambut, dan kuku pelakunya. Untuk memahami lebih jauh apa itu diet telur, simak penjelasannya di bawah ini.
ADVERTISEMENT

Apa Itu Diet Telur?

Ilustrasi diet telur. Foto: Unsplash
Sesuai namanya, diet telur mengharuskan pengikutnya untuk mengonsumsi telur sebagai sumber protein utama. Mengutip laman Very Well Fit, diet telur juga menekankan pada pola makan rendah kalori dan rendah karbohidrat.
Penganut diet telur hanya boleh makan tiga kali dalam sehari, yaitu sarapan, makan siang, dan makan malam. Makanan dan minuman yang dikonsumsi pun dibatasi. Dalam satu hari, mereka hanya boleh makan 2-3 butir telur rebus dan minum air putih atau minuman tanpa kalori lainnya.
Beberapa pantangan lainnya adalah tidak boleh mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat dan mengandung gula, seperti basi, pasta, roti, gula, dan buah-buahan tertentu. Tujuannya agar orang tersebut tetap bisa menjalani diet yang sehat dan seimbang.
ADVERTISEMENT
Satu hal yang perlu dipahami, meski diet telur diklaim dapat menurunkan berat badan secara efektif, belum ada penelitian ilmiah yang bisa membuktikan hal itu.

Efek Samping Diet Telur

Ilustrasi diet telur. Foto: Unsplash
Telur memang menjadi sumber protein yang bermanfaat bagi tubuh. Namun, hanya mengonsumsi telur tanpa disertai asupan nutrisi lainnya bukanlah cara diet yang dianjurkan.
Dijelaskan dalam laman Everyday Health, pelaku diet telur mungkin akan kehilangan banyak serat akibat kurang mengonsumsi makanan berserat tinggi seperti biji-bijian dan kacang-kacangan.
Padahal, pakar kesehatan merekomendasikan pria dan wanita mengonsumsi setidaknya 25-28 gram serat per hari. Jika terlalu rendah, risiko terkena masalah pencernaan seperti diare dan konstipasi tak bisa dihindari
Di sisi lain, diet yang kaya protein tapi rendah karbohidrat seperti diet telur juga bisa meningkatkan risiko terkena penyakit jantung dan paru-paru. Karena itu, alangkah baiknya ikutilah diet yang sehat dan bergizi seimbang serta sudah teruji keefektifannya.
ADVERTISEMENT
(ADS)