news-card-video
26 Ramadhan 1446 HRabu, 26 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Mengenal Apa Itu Sujanan dan Jenis Weton Jodoh Lain dalam Tradisi Kejawen

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
25 Januari 2022 14:59 WIB
·
waktu baca 5 menit
clock
Diperbarui 25 Mei 2023 22:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pasangan staycation. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pasangan staycation. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Istilah sujanan dikenal dalam perhitungan weton jodoh. Weton ini biasa digunakan sebagai acuan untuk mengetahui kecocokan dan peruntungan sepasang kekasih atau suami-istri.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku 30 Karya Esai Matematika dalam Kehidupan tulisan Najib Ikom El Hikam, dkk., sujanan artinya pertengkaran. Sama seperti pegat, pasangan dengan hasil weton ini akan sering mengalami pertengkaran karena alasan perselingkuhan.
Menurut primbon Jawa, hasil perhitungan sujanan adalah 7, 16, 25, dan 34. Perhitungan ini bisa didapatkan dari penjumlahan angka neptu masing-masing pasangan.
Selain sujanan, ada juga jenis weton jodoh lain yang dipercaya dalam tradisi Kejawen. Apa saja? Untuk mengetahuinya, simak penjelasan berikut.

Weton Jodoh dalam Tradisi Kejawen

Ilustrasi pasangan. Foto: Shutterstock
Dirangkum dari Skripsi Eka Aulia yang berjudul Perhitungan Weton dalam Tradisi Pernikahan di Desa Kanamit Jaya Kecamatan Maluku Kabupaten Pulang Pisau (2020), berikut jenis weton jodoh dalam tradisi Kejawen yang digunakan untuk menentukan nasib pernikahan:
ADVERTISEMENT

1. PEGAT (1, 9, 10, 18, 19, 27, 28, 36)

Masalah akan sering dihadapi oleh pasangan yang berweton jodoh pegat. Bisa menyangkut persoalan ekonomi, kekuasaan, dan perselingkuhan yang menyebabkan pasangan tersebut bercerai atau “pegatan”.

2. RATU (2, 11, 20, 29)

Pasangan dengan weton ratu adalah jodoh sejati. Mereka selalu dihargai dan disegani oleh tetangga maupun lingkungan sekitarnya. Bahkan, banyak orang yang iri terhadap keharmonisan pasangan ratu dalam membina rumah tangga.

3. JODOH (3, 12, 21, 30)

Sama halnya dengan ratu, pasangan dengan weton jodoh juga disebut sangat cocok. Mereka saling menerima kelebihan dan kekurangan satu sama lain. Menurut perhitungan, rumah tangga pasangan weton jodoh bisa rukun sampai tua.

4. TOPO (4, 13, 22, 31)

Pasangan Topo akan sering mengalami kesulitan di masa awal pernikahan. Mereka akan sulit memahami satu sama lain sehingga kerap timbul perselisihan.
Meski begitu, keduanya disebut akan bahagia di kemudian hari. Keharmonisan akan tercipta seiring bertambahnya usia pernikahan dan jumlah momongan.
ADVERTISEMENT

5. TINARI (5, 14, 23, 32)

Pasangan Tinari akan menemukan kebahagiaan dalam pernikahan. Mereka diberikan kemudahan dalam mencari rezeki, sering mendapat keberuntungan, dan diberkahi dengan kesehatan.

6. PADU (6, 15, 24, 33)

Hampir sama seperti sujanan, pasangan Padu juga akan mengalami pertengkaran yang dipicu oleh masalah sepele. Meski begitu, pertengkaran tersebut tidak akan membawa pada perpisahan. Keharmonisan akan tercipta jika kedua pihak mau bersabar.

Fungsi dan Kegunaan Weton

Ilustrasi salah satu fungsi weton adalah menentukan hari baik untuk pernikahan. Foto: Pexels
Weton merupakan sistem penanggalan tradisional yang digunakan oleh masyarakat Jawa untuk menentukan hari baik atau hari buruk dalam melaksanakan berbagai acara, seperti pernikahan, membangun rumah, dan sebagainya.
Dikutip dari Antropologi dan Pluralisme Budaya Tanah Jawa dalam Perspektif Berbagai Bidang Keilmuan oleh Widayat Mintarsih, dkk., (2021: 149-150), berikut adalah beberapa fungsi dan kegunaan weton.

1. Menentukan Hari Kelahiran dan Karakteristik

Salah satu fungsi utama weton adalah menentukan hari kelahiran seseorang. Setiap individu memiliki weton kelahiran yang terdiri dari pasaran (hari dalam kalender Jawa) dan wuku (siklus dalam penanggalan Jawa).
ADVERTISEMENT
Weton kelahiran dikaitkan dengan karakteristik, sifat, dan nasib seseorang. Masyarakat Jawa percaya bahwa weton kelahiran dapat mempengaruhi kepribadian, keberuntungan, dan potensi seseorang dalam kehidupan.

2. Menentukan Hari Baik atau Hari Buruk untuk Berbagai Acara

Weton juga digunakan sebagai hitungan dalam mencari hari baik atau hari buruk ketika melaksanakan berbagai acara penting, seperti pernikahan, upacara adat, membangun rumah, atau menentukan waktu khitanan.
Menurut keyakinan masyarakat Jawa, memilih hari yang baik berdasarkan weton dapat membawa keberuntungan, kesuksesan, dan kelancaran dalam pelaksanaan acara tersebut.

3. Menentukan Hari Ritual Keagamaan

Dalam kehidupan religius masyarakat Jawa, weton juga digunakan untuk menentukan hari-hari yang baik untuk melaksanakan berbagai ritual keagamaan, seperti upacara keagamaan, puasa, beribadah di tempat suci, dan peringatan hari-hari besar keagamaan.
Melalui pemilihan hari yang baik berdasarkan weton, masyarakat setempat meyakini bahwa kualitas ibadah dan spiritualitas dapat ditingkatkan.
ADVERTISEMENT

4. Menentukan Kecocokan Pasangan yang Akan Menikah

Dalam budaya Jawa, weton juga digunakan untuk menentukan kecocokan atau keharmonisan antara pasangan dalam pernikahan.
Calon pengantin dapat memeriksa kesesuaian weton kelahiran mereka untuk menentukan kecocokan energi dalam hubungan mereka. Hal ini dipercaya dapat membantu dalam membangun kehidupan pernikahan yang harmonis dan bahagia.

5. Menentukan Aktivitas Harian

Selain itu, masyarakat Jawa juga menggunakan weton untuk menentukan aktivitas harian yang sesuai dengan energi dan kondisi alam pada hari tersebut.
Misalnya, ada hari-hari yang dianggap cocok untuk bekerja, hari-hari yang lebih baik untuk istirahat, dan hari-hari yang baik untuk beraktivitas spiritual.

Cara Menghitung Weton Jawa

Ilustrasi pasangan pengantin orang Jawa yang memiliki kecocokan setelah menggunakan perhitungan weton. Foto: Pexels
Dalam perhitungan weton, terdapat neptu sebagai dasar perhitungannya. Salah satu kegunaan weton Jawa adalah untuk mengetahui kecocokan pasangan yang akan menikah.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Petangan Jawi oleh Tri Aji Budi Harto (2020: 38), cara menghitung weton Jawa adalah dengan menghitung jumlah hari kelahiran kedua pasangan.
Perhitungan weton Jawa menggunakan dasar hari yang berjumlah 7 diikuti dengan pasaran yang berjumlah 5. Masing-masing hari dan pasaran mempunyai neptu, yaitu nilai dengan angkanya sendiri-sendiri.
Neptu hari adalah hari kelahiran yang berjumlah 7 hari, yaitu:
Sementara itu, neptu pasaran adalah hari kelahiran yang berjumlah 5 hari, yaitu:
Adapun cara menghitung weton Jawa untuk mengetahui kehidupan pasangan setelah menikah adalah dengan menjumlahkan hari dan pasaran kedua pasangan. Sebagai contoh, ada pasangan yang bernama Dani dan Liya. Dani lahir pada hari Kamis Legi dan Liya lahir pada Kamis Wage.
ADVERTISEMENT
Jumlah neptu Dani yang lahir pada Kamis Legi adalah 8 + 5 = 13. Sementara, jumlah neptu Liya yang lahir pada Kamis Wage adalah 8 + 4 = 12. Kemudian, jumlahkan neptu Dani dan Liya menjadi 13 + 12 = 25.
Dalam perhitungan Jawa, angka 25 akan menghasilkan pada ramalan sujana, yang berarti jika Dani dengan Liya dipersatukan akan memiliki kehidupan pernikahan yang sering dihiasi dengan pertengkaran karena alasan perselingkuhan.
(MSD & SFR)