Konten dari Pengguna

Mengenal Apa Itu Tembiluk, Hewan Moluska yang Berbentuk Seperti Cacing

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
17 Oktober 2022 17:39 WIB
·
waktu baca 3 menit
clock
Diperbarui 7 Maret 2023 12:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi cacing tembiluk. Foto: pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi cacing tembiluk. Foto: pixabay
ADVERTISEMENT
Tembiluk merupakan sejenis moluska yang hidup di dalam kayu atau batang pohon. Hewan bertulang lunak ini mirip seperti cacing tanah, namun warna kulitnya cenderung putih pucat.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Naturiana: Moluska Eksotis susunan Ais Kai, tembiluk suka memakan kayu di daerah laut atau rawa-rawa. Di sisi lain, hewan ini juga suka menggerogoti kayu buatan manusia yang sudah berbentuk sofa, perahu, lemari, dan lainnya.
Sifat tembiluk ini jelas merugikan manusia. Sebab, dalam beberapa kasus ditemukan bahwa tembiluk mampu meruntuhkan tiang dermaga dalam waktu yang cukup singkat.
Kayu-kayu yang bersentuhan langsung dengan air laut dan air payau sangat rentan dimasuki oleh cacing tembiluk. Berikut ini deretan fakta hewan tembiluk selengkapnya yang menarik untuk Anda simak.

Fakta Hewan Tembiluk

Ilustrasi tembiluk. Foto: pixabay
Di beberapa daerah, tembiluk dikenal dengan nama tambelo atau kapang. Dalam bahasa ilmiah, tembiluk dikenal dengan istilah marine border.
ADVERTISEMENT
Tembiluk memiliki karakteristik yang sedikit berbeda dengan hewan lainnya. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ini fakta unik tentangnya:

1. Hewan Moluska

Sebagaimana disebutkan di awal, tembiluk merupakan hewan moluska. Hewan ini tergolong sebagai kelompok biota laut yang hidup di perairan Indonesia. Tembiluk bertubuh lunak, memiliki banyak lendir, dan terbungkus oleh mantel.
Bentuk tembiluk mirip seperti cacing dengan sepasang cangkang di bagian depan tubuhnya yang digunakan untuk merusak lapisan kayu. Untuk mendapatkan pasokan air, tembiluk biasanya mengandalkan sifon yang muncul di permukaan kayu tersebut.

2. Hidup di dalam Batang Kayu

Selain hidup di perairan, tembiluk juga bisa hidup di batang kayu. Hewan ini dikenal sebagai parasit yang dapat merusak lapisan kayu mana saja yang ia singgahi.
Daya rusak yang dihasilkan oleh tembiluk tergolong dahsyat. Diperkirakan hanya dalam waktu 2 tahun, kayu yang berdiameter 40 cm bisa dihancurkan olehnya.
ADVERTISEMENT
Bahkan ada tembiluk yang tergolong rakus, sehingga mampu membuat terowongan dalam kayu lebih dari 2 meter. Menurut penelitian, dalam sepotong kayu atau batang pohon bisa dihuni oleh banyak sekali tembiluk.
Lubang buatan tembiluk ini cukup sulit dilihat dari luar. Ukuran lubangnya berkisar antara 1-3 mm saja, sedangkan diameter lubangnya mencapai 1-2 cm atau selebar ukuran tubuhnya.
Jadi, meski sebuah kayu terlihat mulus di luar, tidak menutup kemungkinan bahwa bagian dalamnya sudah rapuh dimakan oleh tembiluk. Sekali hewan ini menempel dan menggerogoti kayu, maka ia tak akan keluar dari kayu tersebut sampai mati.
Selama masih ada kayu yang menjadi makanannya, maka tembiluk akan tetap bertahan hidup. Bahkan, tembiluk mampu hidup sekitar dua minggu tanpa terkena air laut.
ADVERTISEMENT

3. Banyak Ditemukan di Wilayah Timur Indonesia

Hewan tembiluk banyak dijumpai di wilayah timur Indonesia, khususnya wilayah Papua. Cacing ini biasanya dikonsumsi mentah-mentah oleh warga sekitar dan dijadikan sebagai santapan atau obat tradisional.
Ilustrasi cacing. Foto: pixabay

4. Dijadikan Kuliner Khas

Beberapa orang menjadikan tembiluk sebagai kuliner khas yang memiliki cita rasa lezat. Menurut orang-orang yang sudah terbiasa mencoba kuliner ekstrem ini, rasa tembiluk mirip seperti kerang dalam olahan seafood.

5. Kandungan Nutrisi dan Manfaat

Dijelaskan dalam buku Pangan dan Gizi untuk Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat susunan Faisal Anwar, dkk., di Indonesia, tembiluk sering dimanfaatkan sebagai obat diabetes dan penambah stamina. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis cacing ini mengandung komponen aktif yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh.
(MSD)