Konten dari Pengguna

Mengenal Bridal Shower, Pesta Lajang untuk Calon Pengantin Wanita

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
8 April 2021 10:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi rbridal shower foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi rbridal shower foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Bagi calon pengantin wanita, bridal shower merupakan momen spesial. Ini karena acara tersebut menjadi momen untuk melepas masa lajang seorang wanita sebelum hari pernikahannya.
ADVERTISEMENT
Mengutip situs Bride, tradisi bridal shower biasanya digelar dua hingga enam bulan sebelum hari pernikahan. Acara ini diadakan oleh orang-orang terdekat calon pengantin perempuan.

Apa Itu Bridal Shower?

Mengutip situs The Oasis Dallas, bridal shower adalah pesta khusus calon pengantin wanita untuk melepas masa lajang dan menantikan hari pernikahan yang akan datang. Dalam tradisi ini, calon pengantin wanita akan dihujani hadiah berupa perabotan rumah tangga seperti piring, gelas, panci, wajan, dan lainnya.
Bridal shower biasanya diisi dengan sejumlah permainan yang menghibur seperti Find the Guest, He Said She Said, dan the Nearly Wed Game. Acara tersebut juga dipenuhi dengan banyak makanan, minuman, dan camilan.
Pesta ini dipandu oleh Maid of Honour yang merupakan teman dekat hingga pengiring pengantin atau disebut bridemaids. Jika menginginkan acara yang lebih ramai, Anda dapat mengundang keluarga seperti ibu, bibi, hingga nenek.
ADVERTISEMENT
Sejatinya, bridal shower berbeda dengan wedding shower. Bridal shower hanya dirancang untuk calon pengantin wanita. Sementara itu wedding shower merupakan pesta untuk calon pengantin wanita dan pria.
Ilustrasi Virtual Bridal Shower Foto: swaine88

Sejarah Singkat Bridal Shower

Mengutip situs World Bride Magazine, tradisi bridal shower dimulai pada abad ke-16 di Belanda. Kala itu, seorang gadis muda dari masyarakat kelas atas jatuh cinta pada seorang putra tukang giling.
Keluarga wanita tidak setuju karena perbedaan kasta tersebut. Kendati demikian, pria itu tetap bersikeras untuk menikahi pujaan hatinya.
Ayah dari calon mempelai wanita akhirnya mengancam mereka. Ia berniat menahan mas kawin jika wanita itu tidak mau menikahi pria pilihan ayahnya, yakni seorang peternak babi yang kaya.
Ketika teman-teman calon pengantin wanita mendengar hal ini, mereka membawa hadiah sebagai pengganti mahar. Hal ini membuat ayah dari wanita itu tersentuh dan menyetujui pernikahan tersebut.
ADVERTISEMENT
Sejak saat itu, sudah menjadi kebiasaan bagi teman calon mempelai wanita untuk menghujani mempelai dengan hadiah. Tradisi ini pun terus berkembang dan menjadi tren masa kini.
(GTT)