Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Mengenal Harakat, Tanda Baca Dalam Alquran Beserta Cara Melafalkannya
14 Januari 2021 17:28 WIB
·
waktu baca 5 menitDiperbarui 10 Februari 2023 17:25 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam membaca Alquran, umat Muslim diwajibkan untuk memahami tanda bacanya agar tidak terjadi kesalahan makna. Tanda baca dalam istilah Islam disebut dengan harakat yang digunakan untuk memperjelas pengucapan huruf hijaiyah .
ADVERTISEMENT
Pada dasarnya, harakat dipakai untuk mempermudah cara membaca huruf Arab bagi para pemula yang ingin mempelajari Alquran . Harakat berfungsi menentukan bagaimana pengucapan huruf hijaiyah di Alquran serta memberikan bunyi a, i, dan u.
Ketika membaca Alquran hendaknya hindari kesalahan dalam melafalkan harakat. Mengutip buku Tajwid Lengkap Asy-Syafi'i karya Abu Ya'la Kurnaedi, kesalahan membaca harakat bisa berakibat fatal, yaitu mengubah makna dari kata dalam ayat yang dibaca tersebut.
Ada 9 macam harakat dalam ilmu tajwid yang wajib dipelajari umat Muslim, yakni fathah, dhammah, kasrah, fathatain (tanwin fatah) dhammatain (tanwin dhammah), kasratain (tanwin kasrah), sukun, tasydid atau syaddah, dan tanda bacaan panjang lainnya.
ADVERTISEMENT
Tanda Baca dalam Alquran
1. Fathah ( ﹷ )
Fathah adalah harakat yang bentuknya menyerupai garis miring kecil dan berada di atas suatu huruf Arab. Fathah mengeluarkan suara huruf a.
Setiap huruf hijaiyah yang mendapat harakat fathah akan berbunyi. Dengan demikian, setiap huruf Arab yang mendapat harakat fathah berbunyi /a/
Contoh:
جَ ثَ تَ بَ اَ
Dibaca ja, tsa, ta, ba, dan a.
2. Dhammah ( ُ- )
Dhammah adalah harakat yang bentuknya seperti huruf wawu kecil (و) dan terletak di atas suatu huruf Arab ( ُ ). Dhammah bersuara u.
Contoh:
رُ زُ دُ خُ حُ
Dibacanya yaitu ru, zu, du, khu, hu.
3. Kasrah ( ِ- )
Kasrah adalah harakat yang bentuknya menyerupai garis miring kecil dan diletakkan di bawah huruf hijaiyah. Kasrah mengeluarkan bunyi suara huruf i.
ADVERTISEMENT
Contoh :
طِ ضِ صِ شِ سِ
thi, dhi, shi,syi, si.
4. Fathatain atau Tanwin Fathah ( ً- )
Fathatain disebut juga tanwin fathah yaitu harakat yang bentuknya menyerupai dua garis miring kecil dan berada di atas suatu huruf hijaiyah. Setiap huruf Arab yang mendapat harakat fathatain atau tanwin fathah akan berbunyi /-an/.
Contoh:
قً فً غً عً ظً
Dibaca qan, fan, gan, ‘an, zan.
5. Dhammatain atau Tanwin Dhammah ( ٌ- )
Dhammatain dapat disebut tanwin dhammah merupakan harakat yang tersusun dari dhammah dan nun mati serta ditulis di atas suatu huruf hijaiyah. Setiap huruf hijaiyah yang mendapat harakat dhammatain atau tanwin dhammah dibaca atau berbunyi /-un/.
Contoh:
وٌ نٌ مٌ لٌ كٌ
Dibaca wun, nun, mun, lun, kun.
6. Kasratain atau Tanwin Kasrah ( ٍٍ- )
Kasratain atau tanwin kasrah adalah harakat yang bentuknya menyerupai dua garis miring kecil dan berada di bawah suatu huruf hijaiyah. Setiap huruf hijaiyah yang mendapat harakat kasratain atau tanwin kasrah dibaca atau berbunyi /-in/.
ADVERTISEMENT
Contoh :
طٍ اٍ ءٍ يٍ ذٍ
Dibaca tin, in, in, yin, dzin.
7. Sukun ( ْ- )
Sukun adalah harakat yang bentuknya menyerupai huruf ha ( ه ) yang ditulis di atas huruf hijaiyah. Harakat sukun melambangkan fonem konsonan atau huruf mati dari suatu huruf.
Contoh :
سْ لْ كْ قْ فْ
Dibaca seperti huruf s, l, k, q, f.
8. Tasydid atau syaddah ( ّ- )
Tasydid atau syaddah adalah harakat yang bentuknya menyerupai kepala huruf sin yang diletakkan di atas huruf hijaiyah. Harakat ini melambangkan penekanan pada suatu konsonan yang dituliskan dengan simbol konsonan ganda.
Contoh :
مَدَّ مَرَّ اَ وَّ اَ نَّ اَ مَّ
Harakat ini dibaca menjadi madda, marra, awwa, anna, amma.
9. Tanda Bacaan Panjang
Selain tanda baca di atas, ada juga harakat atau tanda baca yang melambangkan bacaan panjang. Tanda bacaan panjang tersebut dilambangkan dengan huruf alif ( ا ), wawu sukun ( وْ ), dan ya sukun ( يْ ).
ADVERTISEMENT
Contoh :
بَتيْ بَجُوْ بُكُوْ بَتَا سَبَا
Dibaca batii, bajuu, bukuu, bataa, sabaa.
Macam-Macam Harakat Lainnya
Selain 9 harakat yang sudah disebutkan, ada beberapa macam harakat lainnya yang akan sering dijumpai umat Muslim saat membaca Alquran. Berikut penjelasannya dirangkum dari buku Dasar-Dasar Ilmu Tajwid oleh Dr. Marzuki dan Sun Choirul Ummah:
1. Wassal
Wassal berarti melanjutkan bacaan tanpa disertai dengan bernapas. Artinya, seseorang yang membaca Alquran dengan wassal harus terus membaca bacaannya tanpa ada jeda untuk mengambil napas.
2. Waqaf
Secara bahasa, kata waqaf mengandung arti, berhenti, atau menahan gerakan. Menurut istilah, waqaf diartikan dengan memutuskan suara di akhir kata ketika membaca Alquran untuk mengambil napas sejenak.
ADVERTISEMENT
Sederhananya, waqaf adalah berhenti membaca Alquran sejenak untuk meneruskan bacaan selanjutnya. Waqaf memiliki tiga bagian, yaitu:
Secara garis besar,waqaf sendiri terbagi menjadi empat, yaitu:
ADVERTISEMENT
Waqaf dibunyikan dengan beberapa cara. Misalnya dengan menghilangkan tanda baca tanwin dan menggantinya dengan tanda baca yang asli. Sedangkan, tanwin lainnya diganti dengan sukun.
Cara membunyikan waqaf juga bisa dilakukan dengan mematikan huruf terakhir pada lafadz yang diwaqafkan. Misalnya pada huruf terakhir berharakat tanwin kasrahtain dan dhammatain.
3. Ibtida
Ibtida adalah memulai kembali bacaan setelah berhenti (waqaf). Ibtida dapat dilakukan saat memulai bacaan Alquran, misalnya saat mulai membaca surat Al-Kafirun.
Selain itu, ibtida berlaku jika seseorang memulai membaca Alquran setelah berhenti. Sebagai contoh, membaca surat Al-Kafirun ayat pertama dan kedua, lalu berhenti dan mulai membaca ayat ketiga. Saat memulai bacaan itulah yang dinamakan ibtida.
(HDP)
ADVERTISEMENT