Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Mengenal Kitab-kitab Allah dan Para Rasul yang Menerimanya
1 April 2021 15:25 WIB
·
waktu baca 5 menitDiperbarui 11 Februari 2023 12:21 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam menjalani kehidupan, umat Muslim harus berpedoman pada kitab suci Al Quran . Namun, seorang Muslim juga perlu tahu bahwa ada kitab-kitab lain yang diturunkan kepada Nabi dan Rasul-Nya sebelum Alquran.
ADVERTISEMENT
Memercayai keberadaan kitab-kitab tersebut juga termasuk ke dalam rukun iman yang ketiga, yakni iman kepada kitab-kitab Allah. Allah juga kembali menegaskan hal tersebut dalam surat An Nisa ayat 136 yang artinya:
“Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya (Muhammad) dan kepada Kitab (Al-Qur'an) yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barangsiapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sungguh, orang itu telah tersesat sangat jauh.”
Mengutip buku Pendidikan Agama Islam untuk SD Kelas V oleh Sa'ronih dan Lia Syukriyah Sahroni (2011: 14), kitab-kitab Allah menjelaskan tentang peraturan, ketentuan, perintah, dan larangan yang harus dijadikan pedoman bagi umat manusia dalam menjalankan kehidupannya.
Segala perintah dan larangan tersebut dijalankan agar manusia mencapai kebahagiaan hidup, baik di dunia maupun di akhirat. Berikut kitab-kitab Allah selengkapnya yang dapat disimak.
ADVERTISEMENT
Kitab-Kitab Allah
Kitab-kitab Allah turun pada masa yang berlainan, tetapi mengandung pokok ajaran yang sama, yakni ajaran tauhid atau ke-Esaan Allah SWT. Adapun kitab-kitab Allah dan Rasul yang menerimanya adalah:
1. Kitab Taurat
Kitab Taurat adalah salah satu kitab suci yang diwahyukan Allah SWT kepada Nabi Musa AS untuk menjadi petunjuk dan bimbingan bagi dirinya serta Bani Israil. Allah SWT berfirman:
وَاٰتَيۡنَا مُوۡسَى الۡـكِتٰبَ وَ جَعَلۡنٰهُ هُدًى لِّبَنِىۡۤ اِسۡرَآءِيۡلَ اَلَّا تَتَّخِذُوۡا مِنۡ دُوۡنِىۡ وَكِيۡلًا
“Dan Kami berikan kepada Musa, Kitab (Taurat) dan Kami jadikannya petunjuk bagi Bani Israil (dengan firman), “Janganlah kamu mengambil (pelindung) selain Aku.”” (QS. Al Isra: 2)
Dikutip dari buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti oleh Mustahdi dan Mustakim (2014: 7), Taurat merupakan salah satu dari tiga komponen (Thora, Nabin, dan Khetubin) yang terdapat di dalam kitab suci agama Yahudi yang disebut Biblia (al-Kitab).
ADVERTISEMENT
Isi pokok Kitab Taurat dikenal dengan Sepuluh Hukum (Ten Commandements) atau Sepuluh Firman yang diterima Nabi Musa AS di atas Bukit Tursina (Gunung Sinai). Sepuluh Hukum tersebut berisi asas-asas keyakinan (akidah) dan asas-asas kebaktian (syariah).
2. Kitab Zabur
Zabur adalah kitab suci yang diturunkan untuk kaum Bani Israil melalui Nabi Daud AS. Dalam bahasa Ibrani, Zabur disebut dengan mizmar, yaitu nyanyian rohani yang dianggap suci. Adapun ayat yang menegaskan keberadaan kitab Zabur adalah:
وَرَبُّكَ اَعۡلَمُ بِمَنۡ فِى السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضِؕ وَلَقَدۡ فَضَّلۡنَا بَعۡضَ النَّبِيّٖنَ عَلٰى بَعۡضٍ وَّاٰتَيۡنَا دَاوٗدَ زَبُوۡرًا
“Dan Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang di langit dan di bumi. Dan sungguh, Kami telah memberikan kelebihan kepada sebagian nabi-nabi atas sebagian (yang lain), dan Kami berikan Zabur kepada Dawud.”
ADVERTISEMENT
Kitab Zabur berisi kumpulan ayat-ayat yang dianggap suci. Ada 150 surat dalam Kitab Zabur yang tidak mengandung hukum, tetapi hanya berisi nasihat-nasihat, hikmah, pujian, dan sanjungan kepada Allah SWT.
Secara garis besar, nyanyian rohani yang disenandungkan oleh Nabi Daud AS dalam Kitab Zabur terdiri atas:
3. Kitab Injil
Kitab Injil adalah kitab suci Allah SWT yang diwahyukan kepada Nabi Isa AS sebagai petunjuk dan cahaya penerang bagi umat manusia. Sebagaimana yang dijelaskan dalam Al Quran, Kitab Injil diturunkan kepada Nabi Isa AS untuk mengajarkan tauhid kepada umatnya agar meng-Esakan Allah dan tidak menyekutukan-Nya.
Penjelasan ini tertulis dalam surat Al Hadid ayat 27.
ADVERTISEMENT
ثُمَّ قَفَّيۡنَا عَلٰٓى اٰثَارِهِمۡ بِرُسُلِنَا وَقَفَّيۡنَا بِعِيۡسَى ابۡنِ مَرۡيَمَ وَاٰتَيۡنٰهُ الۡاِنۡجِيۡلَ وَجَعَلۡنَا فِىۡ قُلُوۡبِ الَّذِيۡنَ اتَّبَعُوۡهُ رَاۡفَةً وَّرَحۡمَةً...
“Kemudian Kami susulkan rasul-rasul Kami mengikuti jejak mereka dan Kami susulkan (pula) Isa putra Maryam; Dan Kami berikan Injil kepadanya dan Kami jadikan rasa santun dan kasih sayang dalam hati orang-orang yang mengikutinya...” (Qs. Al Hadid: 27)
Selain memuat keterangan mengenai perintah untuk meng-Esakan Allah, Kitab Injil juga menjelaskan akan lahir nabi terakhir yang menutup para nabi dan rasul bernama Ahmad atau Muhammad SAW.
Injil sudah mengalami perubahan dan penggantian yang dilakukan oleh manusia. Kitab Injil yang sekarang lebih memuat tulisan dan catatan tentang sejarah hidup Nabi Isa AS. Kitab ini ditulis menurut versi penulisnya, yaitu Matius, Markus, Lukas, dan Yahya (Yohana).
ADVERTISEMENT
4. Kitab Alquran
Kitab Al-Quran diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril secara berangsur-angsur, tepatnya selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Alquran terdiri atas 30 juz, 114 surat, 6.236 ayat, 74.437 kalimat, dan 325.345 huruf.
Dengan diterimanya wahyu pertama, surat Al Alaq ayat 1-5, Nabi Muhammad SAW diangkat sebagai Rasul yang berarti manusia pilihan Allah yang diberi wahyu untuk disampaikan kepada umatnya.
Alquran yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW ini menghapus sebagian syariat yang tertera dalam kitab-kitab terdahulu dan melengkapinya dengan tuntunan yang sesuai dengan perkembangan zaman.
Dengan demikian, Alquran menjadi kitab suci terlengkap dan berlaku bagi semua umat manusia sampai akhir zaman. Karena itu, sebagai umat Muslim, kita tidak perlu meragukannya. Sebagaimana firman Allah SWT yang berbunyi:
ADVERTISEMENT
ذٰلِكَ الْكِتٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيْهِ ۛ ھُدًى لِّلْمُتَّقِيْنَ
Zaalikal Kitaabu laa raiba fiih; udal lilmuttaqiin
“Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa,”
(ADS)