Konten dari Pengguna

Mengenal Melukat, Ritual Penyucian Diri yang Dilakukan Umat Hindu

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
2 September 2022 17:52 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Valerie Thomas menjalani upacara melukat. Foto: @valerieethomas
zoom-in-whitePerbesar
Valerie Thomas menjalani upacara melukat. Foto: @valerieethomas
ADVERTISEMENT
Melukat adalah upacara yang dilakukan untuk membersihkan jiwa dan pikiran dalam diri manusia secara spiritual. Ini merupakan tradisi turun-temurun yang dilakukan umat Hindu sebagai ritual penyucian diri.
ADVERTISEMENT
Prosesi melukat biasanya dilaksanakan pada hari-hari baik agama Hindu, seperti Purnama, Tilem, dan Kajeng Kliwon. Upacara dipimpin oleh seorang pemangku serta dilengkapi dengan sesajian seperti prascita dan bayuan yang telah diberikan mantra.
Dijelaskan dalam laman Dinas Kebudayaan, orang yang akan melukat dimantrai terlebih dahulu oleh pemangku. Setelah proses pemantraan selesai, ia akan disiram dengan air kelapa gading.
Ritual kemudian dilanjutkan dengan pemandian di danau, sungai, atau tempat yang diyakini berkah. Biasanya, upacara ini dilaksanakan di tempat bersejarah, Pura, atau tempat pemandian dan laut yang ada di Bali.

Makna Melukat bagi Umat Hindu

Awkarin jalani upacara melukat. Foto: Instagram/@narinkovilda
Melukat berasal dari kata “lukat” dalam bahasa Kawi-Bali yang berarti bersihin, ngicalang (membersihkan). Melukat dapat diartikan dengan melakukan suatu pekerjaan untuk melepaskan sesuatu yang melekat, yang dinilai kurang baik melalui upacara keagamaan secara lahir dan batin (skala dan niskala).
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Bunga Rampai Bunga Rampai Pendidikan Karakter Model Agama Hindu oleh Dr. Drs. I Wayan Suwendra, S.Pd., M.Pd., upacara melukat adalah salah satu cara untuk membersihkan dan menyucikan diri agar bisa semakin dekat dengan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, sosok yang dianggap sebagai sumber kesucian dalam ajaran Hindu.
Melukat bukan hanya soal melakukan ritualnya. Lebih dari itu, melukat dilakukan dengan niat dan motivasi yang kuat untuk menyucikan diri, mulai dari pola pikir, perkataan, dan perilaku yang sejalan dengan ajaran Tri Kaya Parisudha.
Tri Kaya Parisudha sendiri adalah tiga hal yang harus disucikan secara bertahap. Badan disucikan dengan mandi dari berbagai sumber air, pikiran disucikan dengan pengetahuan spiritual, perkataan disucikan dengan selalu mengatakan kebenaran dan menyenangkan orang lain, serta perilaku disucikan dengan melakukan dharma (kebajikan), sathya (kebenaran), prema (kasih sayang), santhi (kedamaian), dan ahimsa (tak menyakiti).
ADVERTISEMENT
Itu sebabnya prosesi melukat tidak dilakukan dengan mandi saja, tetapi juga diiringi dengan doa, puja, serta proses penyucian lainnya sesuai dengan yang disarankan dalam kitab suci Hindu.

Jenis-jenis Melukat

Pevita Pearce jalani upacara melukat. Foto: Instagram @pevpearce
Berdasarkan pelaksanaan dan tujuan upacaranya, melukat dibagi menjadi tujuh macam, yaitu sebagai berikut:

1. Melukat Astupugku

Dilakukan untuk membersihkan dan menyucikan malapetaka seseorang yang diakibatkan oleh pengaruh dari kelahiran dan Tri Guna (Satwam, Rajas, Tamas) yang tidak seimbang dalam dirinya.

2. Melukat Gni Ngelayang

Merupakan prosesi melukat yang dilakukan sebagai bentuk pengobatan. Prosesi ini biasanya dilakukan oleh seseorang yang sedang menderita penyakit tertentu.

3. Melukat Gomana

Dilakukan untuk penebusan Oton atau hari kelahiran yang diakibatkan oleh pengaruh yang layak dari Wewaran dan Wuku. Misalnya, pada mereka yang lahir pada wuku Wayang.
ADVERTISEMENT

4. Melukat Surya Gomana

Ritual ini dilakukan untuk melepaskan noda dan kotoran yang ada dalam diri. Melukat jenis ini biasanya dilakukan pada bayi yang baru lahir, misalnya pada saat Nelu Bulanin.

5. Melukat Sumarebeda

Dilakukan dengan tujuan membersihkan Sang Kama Jaya dan Sang Kama Ratih. Biasanya Melukat Sumarebeda dilakukan pada upacara Pawiwahan (perkawinan) agar orang yang akan menikah dijauhkan dari bala.

6. Melukat Prabu

Melukat Prabu adalah ritual yang dilakukan untuk memohonkan para pemimpin agar mendapatkan kejayaan dan kemakmuran saat melaksanakan tugasnya.

7. Melukat Nawa Ratna

Tujuan Melukat Nawa Ratna tidak jauh berbeda dengan Melukat Prabu, yaitu memohon kemakmuran, kejayaan, dan keselamatan bagi para pemimpin.
(ADS)