Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Mengenal Melukat, Ritual Penyucian Diri yang Dilakukan Umat Hindu
2 September 2022 17:52 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Melukat adalah upacara yang dilakukan untuk membersihkan jiwa dan pikiran dalam diri manusia secara spiritual. Ini merupakan tradisi turun-temurun yang dilakukan umat Hindu sebagai ritual penyucian diri.
ADVERTISEMENT
Prosesi melukat biasanya dilaksanakan pada hari-hari baik agama Hindu, seperti Purnama, Tilem, dan Kajeng Kliwon. Upacara dipimpin oleh seorang pemangku serta dilengkapi dengan sesajian seperti prascita dan bayuan yang telah diberikan mantra.
Dijelaskan dalam laman Dinas Kebudayaan, orang yang akan melukat dimantrai terlebih dahulu oleh pemangku. Setelah proses pemantraan selesai, ia akan disiram dengan air kelapa gading.
Ritual kemudian dilanjutkan dengan pemandian di danau, sungai, atau tempat yang diyakini berkah. Biasanya, upacara ini dilaksanakan di tempat bersejarah, Pura, atau tempat pemandian dan laut yang ada di Bali .
Makna Melukat bagi Umat Hindu
Melukat berasal dari kata “lukat” dalam bahasa Kawi-Bali yang berarti bersihin, ngicalang (membersihkan). Melukat dapat diartikan dengan melakukan suatu pekerjaan untuk melepaskan sesuatu yang melekat, yang dinilai kurang baik melalui upacara keagamaan secara lahir dan batin (skala dan niskala).
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Bunga Rampai Bunga Rampai Pendidikan Karakter Model Agama Hindu oleh Dr. Drs. I Wayan Suwendra, S.Pd., M.Pd., upacara melukat adalah salah satu cara untuk membersihkan dan menyucikan diri agar bisa semakin dekat dengan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, sosok yang dianggap sebagai sumber kesucian dalam ajaran Hindu .
Melukat bukan hanya soal melakukan ritualnya. Lebih dari itu, melukat dilakukan dengan niat dan motivasi yang kuat untuk menyucikan diri, mulai dari pola pikir, perkataan, dan perilaku yang sejalan dengan ajaran Tri Kaya Parisudha.
Tri Kaya Parisudha sendiri adalah tiga hal yang harus disucikan secara bertahap. Badan disucikan dengan mandi dari berbagai sumber air, pikiran disucikan dengan pengetahuan spiritual, perkataan disucikan dengan selalu mengatakan kebenaran dan menyenangkan orang lain, serta perilaku disucikan dengan melakukan dharma (kebajikan), sathya (kebenaran), prema (kasih sayang), santhi (kedamaian), dan ahimsa (tak menyakiti).
ADVERTISEMENT
Itu sebabnya prosesi melukat tidak dilakukan dengan mandi saja, tetapi juga diiringi dengan doa, puja, serta proses penyucian lainnya sesuai dengan yang disarankan dalam kitab suci Hindu.
Jenis-jenis Melukat
Berdasarkan pelaksanaan dan tujuan upacaranya, melukat dibagi menjadi tujuh macam, yaitu sebagai berikut:
1. Melukat Astupugku
Dilakukan untuk membersihkan dan menyucikan malapetaka seseorang yang diakibatkan oleh pengaruh dari kelahiran dan Tri Guna (Satwam, Rajas, Tamas) yang tidak seimbang dalam dirinya.
2. Melukat Gni Ngelayang
Merupakan prosesi melukat yang dilakukan sebagai bentuk pengobatan. Prosesi ini biasanya dilakukan oleh seseorang yang sedang menderita penyakit tertentu.
3. Melukat Gomana
Dilakukan untuk penebusan Oton atau hari kelahiran yang diakibatkan oleh pengaruh yang layak dari Wewaran dan Wuku. Misalnya, pada mereka yang lahir pada wuku Wayang.
ADVERTISEMENT
4. Melukat Surya Gomana
5. Melukat Sumarebeda
Dilakukan dengan tujuan membersihkan Sang Kama Jaya dan Sang Kama Ratih. Biasanya Melukat Sumarebeda dilakukan pada upacara Pawiwahan (perkawinan) agar orang yang akan menikah dijauhkan dari bala.
6. Melukat Prabu
Melukat Prabu adalah ritual yang dilakukan untuk memohonkan para pemimpin agar mendapatkan kejayaan dan kemakmuran saat melaksanakan tugasnya.
7. Melukat Nawa Ratna
Tujuan Melukat Nawa Ratna tidak jauh berbeda dengan Melukat Prabu, yaitu memohon kemakmuran, kejayaan, dan keselamatan bagi para pemimpin.
(ADS)