Konten dari Pengguna

Mengenal Mukjizat Kauniyah dan Contoh-contohnya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
29 Maret 2023 13:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi mukjizat kauniyah adalah (Unsplash).
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mukjizat kauniyah adalah (Unsplash).
ADVERTISEMENT
Mukjizat kauniyah adalah salah satu keistimewaan yang dimiliki nabi. Dalam agama Islam, mukjizat tersebut digunakan oleh orang-orang pilihan Allah SWT untuk membuktikan kenabiannya.
ADVERTISEMENT
Sebagaimana disampaikan Ine Ratu Fadliah dalam jurnal Analytica Islamica, ada tiga unsur suatu kejadian bisa disebut mukjizat. Pertama, adanya fenomena yang keluar dari kebiasaan manusia yang tidak biasa didapati dengan sebab-sebab yang wajar.
Kedua, perkara itu munculnya dari para nabi dengan kehendak Ilahiah dan izin dari Allah secara khusus. Terakhir, terjadinya perkara itu dapat dijadikan dalil atas kebenaran klaim seorang nabi.
Lantas apa maksud mukjizat kauniyah dan seperti apa contohnya? Berikut informasi lengkapnya.

Pengertian Mukjizat Kauniyah

Ilustrasi mukjizat kauniyah adalah (Unsplash).
Kauniyah merupakan salah satu jenis mukjizat yang dimiliki para nabi dan rasul Allah. Menurut buku Cinta Nabi dan Rasul yang diterbitkan Mizan, mukjizat terbagi ke dalam empat jenis.
Pertama, yaitu aqliyah yang artinya mukjizat yang masuk akal. Kedua, syahsiyah atau fi’liyah yaitu mukjizat yang terpancar dari tubuh rasul sendiri.
ADVERTISEMENT
Ketiga, salbiyah atau tarkiyah yaitu mukjizat yang membuat sesuatu tidak berdaya. Terakhir adalah kauniyah yaitu mukjizat yang berhubungan dengan peristiwa alam.
Oleh karenanya menurut Naufal Arifin dalam buku Miracle Rezeki, jenis mukjizat satu ini bisa diketahui melalui panca indera manusia sehingga bisa dilihat, didengar, dirasakan, maupun dipegang.

Contoh-Contoh Mukjizat Kauniyah

Ilustrasi mukjizat kauniyah adalah (Unsplash).
Dari sekian banyak mukjizat para nabi dan rasul, berikut dua contoh yang termasuk jenis kauniyah beserta dalilnya:

1. Nabi Musa Membelah Lautan

Salah satu mukjizat Nabi Musa diberikan Allah tongkat sakti yang dapat membelah lautan. Sebagaimana firman Allah dalam surat Asy-Syura ayat 63-66 yang berbunyi:
فَاَوْحَيْنَآ اِلٰى مُوْسٰٓى اَنِ اضْرِبْ بِّعَصَاكَ الْبَحْرَۗ فَانْفَلَقَ فَكَانَ كُلُّ فِرْقٍ كَالطَّوْدِ الْعَظِيْمِ. وَاَزْلَفْنَا ثَمَّ الْاٰخَرِيْنَ. وَاَنْجَيْنَا مُوْسٰى وَمَنْ مَّعَهٗٓ اَجْمَعِيْنَ. ثُمَّ اَغْرَقْنَا الْاٰخَرِيْنَ.
ADVERTISEMENT
Artinya: Lalu Kami wahyukan kepada Musa, “Pukullah laut itu dengan tongkatmu.” Maka terbelahlah lautan itu, dan setiap belahan seperti gunung yang besar. Dan di sanalah Kami dekatkan golongan yang lain.
Dan Kami selamatkan Musa dan orang-orang yang bersamanya. Kemudian Kami tenggelamkan golongan yang lain.
Kisah tersebut juga dapat ditemukan dalam surat Taha ayat 77-78 yang berbunyi:
وَلَقَدْ اَوْحَيْنَآ اِلٰى مُوْسٰٓى اَنْ اَسْرِ بِعِبَادِيْ فَاضْرِبْ لَهُمْ طَرِيْقًا فِى الْبَحْرِ يَبَسًاۙ لَّا تَخٰفُ دَرَكًا وَّلَا تَخْشٰى. فَاَتْبَعَهُمْ فِرْعَوْنُ بِجُنُوْدِهٖ فَغَشِيَهُمْ مِّنَ الْيَمِّ مَا غَشِيَهُمْ.
Artinya: Dan sungguh, telah Kami wahyukan kepada Musa, “Pergilah bersama hamba-hamba-Ku (Bani Israil) pada malam hari, dan pukullah (buatlah) untuk mereka jalan yang kering di laut itu,
(Engkau) tidak perlu takut akan tersusul dan tidak perlu khawatir (akan tenggelam).” Kemudian Fir‘aun dengan bala tentaranya mengejar mereka, tetapi mereka digulung ombak laut yang menenggelamkan mereka.
ADVERTISEMENT

2. Nabi Muhammad SAW Membelah Bulan

Salah satu mukjizat kauniyah Nabi Muhammad SAW yaitu dapat membelah bulan menjadi dua. Menurut Harjan Syuhada dan Fida’ Abdilah dalam buku Akidah Akhlak Madrasah Tsanawiyah Kelas VIII, hal itu dijelaskan dalam hadis yang berbunyi:
أَنَّ أَهْلَ مَكَّةَ سَأَلُوْا رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يُرِيَهُمْ آيَةً فَارَاهُمُ الْقَمَرَ شِقَّتَيْنِ حَتَّى رَاَوْاحِرَ آءًبَيْنَهُمَا.
Artinya: Sungguh, penduduk Makkah telah meminta kepada Rasulullah Saw agar beliau memperlihatkan suatu tanda bukti bagi mereka.
Kemudian, beliau memperlihatkan kepada mereka bahwa bulan terbelah dua sehingga Gua Hira itu dapat mereka lihat di antara dua belahan bulan itu. (HR. Bukhari dari Anas bin Malik).
(NSA)